
Serah terima barang, jasa, jabatan, atau uang bukan cuma soal pindah tangan. Ada aspek legal dan akuntabilitas yang harus diperhatikan. Di sinilah Berita Acara Serah Terima (BAST) berperan. BAST adalah bukti tertulis yang mengamankan kedua belah pihak, mencegah perselisihan, dan memastikan semuanya tercatat dengan jelas.
Lalu, bagaimana cara membuat BAST yang benar? Apa saja yang harus ada di dalamnya? Artikel ini akan membahasnya secara detail, dilengkapi dengan contoh-contoh yang bisa Anda gunakan.
Apa Itu BAST (Berita Acara Serah Terima)?
BAST adalah dokumen resmi yang wajib dibuat ketika terjadi serah terima barang, jasa, jabatan, uang, atau aset lainnya. Dokumen ini menjadi bukti bahwa telah terjadi perpindahan tanggung jawab dari satu pihak ke pihak lain. BAST mengikat secara hukum, dan bisa digunakan sebagai bukti jika terjadi masalah di kemudian hari.
Pada prinsipnya, Berita Acara Serah Terima (BAST) merupakan dokumen hukum yang menyatakan keabsahan pemindahan penguasaan atas barang/jasa/aset/jabatan/uang dari satu pihak ke pihak lain. Dengan adanya BAST, maka tanggung jawab atas objek yang diserahterimakan juga berpindah.
Meskipun tidak ada satu undang-undang tunggal yang secara khusus mengatur tentang BAST secara umum, kewajiban pembuatan dan kekuatan hukum BAST dapat ditemukan dalam berbagai peraturan perundang-undangan, bergantung pada konteks serah terimanya. Beberapa dasar hukum yang relevan, antara lain:
- Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata): Mengatur tentang perjanjian secara umum, yang menjadi dasar dari banyak transaksi yang memerlukan BAST.
- Serah Terima Barang Milik Negara/Daerah:
- Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tentang Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) —jika melibatkan BMN.
- Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah —jika melibatkan BMN/D, serta peraturan turunannya di tingkat daerah.
- Serah terima Jasa/Pekerjaan (Pengadaan Pemerintah):
- Peraturan Presiden No.16 Tahun 2018.
- Perpres No. 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
- Serah Terima Jabatan: Dasar hukumnya bervariasi, tergantung pada jenis jabatan dan instansi/organisasinya, bisa berupa undang-undang, peraturan khusus, atau anggaran dasar/anggaran rumah tangga organisasi.
- Serah Terima Hibah/Donasi (yang melibatkan Barang Milik Daerah): Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah.
Baca juga: 9 Contoh Tanda Terima Berbagai Keperluan, Terlengkap!
Jenis-Jenis BAST
BAST bukan cuma satu jenis. Ada bermacam-macam BAST, tergantung apa yang diserahterimakan. Secara umum, BAST bisa dikelompokkan menjadi:
- BAST Barang: Untuk serah terima barang (misalnya, inventaris kantor, barang dagangan, aset perusahaan).
- BAST Jasa: Untuk serah terima jasa (misalnya, jasa maintenance, jasa konsultasi, jasa konstruksi).
- BAST Pekerjaan/Proyek: Untuk serah terima hasil pekerjaan atau proyek (misalnya, proyek pembangunan gedung, proyek IT). Seringkali, BAST ini merupakan bagian dari BAST Barang atau Jasa.
- BAST Aset: Untuk serah terima aset perusahaan (misalnya, kendaraan dinas, tanah, bangunan).
- BAST Jabatan: Untuk serah terima jabatan dalam suatu organisasi atau instansi (misalnya, serah terima jabatan Kepala Sekolah, Kepala Desa, Direktur).
- BAST Hibah/Donasi: Untuk serah terima barang atau uang yang diberikan sebagai hibah atau donasi.
Format BAST
Meskipun tidak ada format baku yang wajib diikuti oleh semua pihak, BAST yang baik dan benar umumnya memiliki format sebagai berikut:
- Judul: “BERITA ACARA SERAH TERIMA” (bisa ditambahkan keterangan, misalnya “BARANG INVENTARIS”, “JABATAN KEPALA SEKOLAH”, dll.).
- Nomor: Nomor BAST (sesuai sistem penomoran yang berlaku).
- Hari, Tanggal, Waktu, dan Tempat: Kapan dan di mana serah terima dilakukan.
- Identitas Para Pihak:
- Pihak yang Menyerahkan: Nama lengkap, jabatan, dan instansi/perusahaan (jika ada).
- Pihak yang Menerima: Nama lengkap, jabatan, dan instansi/perusahaan (jika ada).
- Isi BAST:
- Pernyataan Serah Terima: Kalimat yang jelas menyatakan bahwa telah terjadi serah terima apa, dari siapa ke siapa.
- Detail Barang/Jasa/Jabatan/Uang/Aset:
- Barang: Nama barang, spesifikasi, jumlah, kondisi (baru/bekas, baik/rusak), nomor seri (jika ada), dll.
- Jasa: Jenis jasa yang diserahterimakan, periode pelaksanaan, hasil pekerjaan.
- Jabatan: Nama jabatan yang diserahterimakan, tugas dan tanggung jawab yang diserahkan.
- Uang: Jumlah uang (dalam angka dan huruf), tujuan penggunaan uang.
- Aset: Jenis aset, spesifikasi, kondisi, lokasi, dll.
- Tujuan Serah Terima: (Opsional) Bisa disebutkan tujuan serah terima (misalnya, “untuk keperluan operasional kantor”, “sebagai bagian dari proses mutasi jabatan”, dll.).
- Keterangan Tambahan (Jika Ada): Misalnya, catatan tentang kondisi barang, kesepakatan khusus, dll.
- Penutup: Kalimat penutup yang menyatakan bahwa serah terima telah dilakukan dengan benar, dan kedua belah pihak telah menyetujui.
- Tanda Tangan: Tanda tangan basah dari kedua belah pihak (yang menyerahkan dan yang menerima), dilengkapi dengan nama jelas dan jabatan. Jika perlu, tambahkan saksi.
- Stempel (Jika Ada): Jika instansi/perusahaan memiliki stempel, bubuhkan di dekat tanda tangan.
- Lampiran (Jika Ada):
Contoh BAST
1. Contoh Berita Acara Serah Terima Uang
Download Gratis Contoh Berita Acara Serah Terima
2. Contoh Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Proyek

Sumber: Scribd
3. Contoh Berita Acara Serah Terima Barang Inventaris Sekolah

Sumber: Scribd
4. Contoh Berita Acara Serah Terima Jabatan Kepala Sekolah

Sumber: Scribd
5. Contoh Berita Acara Serah Terima Jabatan Kepala Desa

Sumber: Scribd
6. Contoh Berita Acara Serah Terima Barang ATK

Sumber: Scribd
7. Contoh Berita Acara Serah Terima Rumah

Sumber: Scribd
8. Contoh Berita Acara Serah Terima Tanah

Sumber: Scribd
9. Contoh Berita Acara Serah Terima Kunci

Sumber: Scribd
10. Contoh Berita Acara Serah Terima Hewan Ternak

Sumber: Scribd
11. Contoh Berita Acara Serah Terima Laporan Keuangan

Sumber: Scribd
12. Contoh Berita Acara Serah Terima Kendaraan

Sumber: Scribd
13. Contoh Berita Acara Serah Terima Ijazah

Sumber: Scribd
14. Contoh Berita Acara Serah Terima Kapal

Sumber: Scribd
15. Contoh Berita Acara Serah Terima Bantuan

Sumber: Scribd
16. Contoh Surat Berita Acara Serah Terima Sertifikat Tanah

Sumber: Scribd
Baca Juga: Contoh Surat Penyerahan Tanah beserta Format Lengkapnya
17. Contoh Berita Acara Serah Terima Bantuan CSR

Sumber: Scribd
Tips Membuat BAST
Membuat Berita Acara Serah Terima (BAST) bukan sekadar mengisi template. BAST adalah dokumen hukum, jadi ketelitian dan kehati-hatian sangat penting. Berikut adalah beberapa tips untuk membuat BAST yang baik, benar, dan meminimalkan risiko di kemudian hari:
1. Pastikan Kesesuaian Isi
Sebelum menandatangani BAST, periksa kembali apakah semua informasi yang tercantum di dalamnya sudah sesuai dengan barang, jasa, jabatan, uang, atau aset yang diserahterimakan. Periksa nama barang, spesifikasi, jumlah, kondisi, nomor seri (jika ada), nilai (jika ada), dan detail-detail lainnya. Jangan sampai ada ketidaksesuaian antara isi BAST dengan kenyataan. Jika ada perbedaan, selesaikan dulu sebelum BAST ditandatangani.
2. Lakukan Pemeriksaan Fisik (Jika Relevan)
Jika yang diserahterimakan adalah barang fisik atau aset, lakukan pemeriksaan fisik secara seksama. Cek kondisi barang, kelengkapannya, dan fungsinya. Jika ada kerusakan atau kekurangan, catat dalam BAST. Jika perlu, ambil foto atau video sebagai bukti. Untuk serah terima jasa atau pekerjaan, pastikan hasilnya sudah sesuai dengan spesifikasi dan standar yang disepakati.
3. Lengkapi dengan Tanda Tangan Basah dan Stempel
BAST harus ditandatangani oleh kedua belah pihak: yang menyerahkan dan yang menerima. Untuk BAST fisik, gunakan tanda tangan basah. Jika perusahaan sudah menerapkan tanda tangan digital, gunakan tanda tangan digital tersertifikasi dari PSrE yang diakui Kominfo. Untuk stempel, gunakan stempel fisik pada BAST fisik, atau stempel elektronik (e-stempel) pada BAST digital. Pastikan nama lengkap dan jabatan para pihak tercantum jelas di bawah tanda tangan.
4. Buat Salinan dan Arsipkan dengan Baik
Setelah BAST ditandatangani, buat salinan (fotokopi atau scan) untuk arsip. Simpan baik-baik BAST asli dan salinannya, baik dalam bentuk fisik maupun digital. BAST ini sangat penting sebagai bukti serah terima, dan mungkin akan dibutuhkan di kemudian hari.
5. Perhatikan Tanggal Serah Terima
Pastikan tanggal serah terima yang tercantum dalam BAST benar-benar sesuai dengan tanggal serah terima yang sebenarnya. Jangan pernah memanipulasi tanggal, atau membuat BAST dengan tanggal mundur (backdate). Perbedaan tanggal, sekecil apapun, bisa menimbulkan masalah hukum di kemudian hari.
Itu dia penjelasan lengkap tentang Berita Acara Serah Terima (BAST), beserta contoh-contohnya untuk berbagai keperluan. Dengan memahami format dan unsur-unsur penting dalam BAST, Anda bisa membuat dokumen serah terima yang baik, benar, dan sah secara hukum.
Untuk meningkatkan keamanan dan legalitas dokumen serah terima Anda, pertimbangkan untuk beralih ke BAST digital. Mekari Sign menawarkan solusi lengkap untuk pembuatan BAST online, dilengkapi dengan tanda tangan digital tersertifikasi dan e-Stempel. Dengan Mekari Sign, Anda tidak perlu khawatir lagi soal keabsahan dokumen, dan seluruh proses bisa dilakukan dengan cepat dan efisien. Hubungi tim Mekari Sign untuk demo dan informasi lebih lanjut!
Lengkapi dokumen Anda dengan tanda tangan digital!
