8 min read

Panduan Lengkap Menjadi Eksportir Pemula Dari Nol Sampai Sukses!

Ditulis oleh:
Tayang 18 Juni 2025
Ditinjau oleh:
Reviewer Nishabella Mosisa Nishabella Mosisa Reviewer Badge Nishabella Mosisa
Pada 18 Juni 2025
Bagikan artikel ini
WhatsApp X LinkedIn Facebook
Ringkasan

  • Menjadi eksportir pemula dimulai dengan riset produk dan pasar tujuan yang tepat.
  • Syarat utama yang perlu disiapkan adalah legalitas usaha seperti NIB (Nomor Induk Berusaha) dan NPWP.
  • Langkah-langkahnya meliputi mencari pembeli, negosiasi, membuat kontrak, mengurus dokumen ekspor, dan mengatur pengiriman.
  • Pilih sistem pembayaran yang aman, seperti Pembayaran di Muka (Advance Payment) atau Letter of Credit (L/C) untuk meminimalkan risiko.

Ingin produk Anda menembus pasar internasional tapi bingung harus mulai dari mana? Menjadi eksportir pemula memang terdengar rumit, mulai dari riset pasar, perizinan, hingga logistik. Namun, dengan panduan yang tepat, prosesnya bisa menjadi lebih terarah dan sistematis.

Artikel ini akan memandu Anda melalui cara menjadi eksportir pemula, dari awal hingga siap mengirim produk ke luar negeri.

Syarat Menjadi Eksportir

Pada dasarnya, syarat menjadi eksportir dapat dibagi menjadi dua kategori utama: syarat legalitas sebagai pelaku usaha dan syarat kelayakan produk.

1. Syarat Legalitas Usaha (Perorangan & Badan Usaha)

  • Nomor Induk Berusaha (NIB): Ini adalah identitas utama dan syarat wajib bagi setiap pelaku usaha di Indonesia, termasuk eksportir. NIB bisa didapatkan dengan mendaftar melalui sistem Online Single Submission (OSS) dan kini juga berfungsi sebagai Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Angka Pengenal Impor (API) jika diperlukan, serta Akses Kepabeanan.
  • NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak): Baik Anda mendaftar sebagai eksportir perorangan maupun atas nama perusahaan (CV/PT), NPWP adalah syarat mutlak untuk semua urusan administrasi dan perpajakan.
  • Izin Tambahan (Jika Diperlukan): Untuk produk-produk tertentu, Anda mungkin memerlukan izin tambahan dari instansi terkait sebelum bisa mengekspor. Misalnya, izin dari BPOM untuk produk makanan dan kosmetik, atau Surat Keterangan Asal (SKA) / Certificate of Origin (COO) untuk mendapatkan fasilitas bea masuk di negara tujuan.

2. Syarat Kelayakan Produk

  • Kualitas Produk: Produk harus memenuhi standar kualitas yang diterima di pasar internasional dan, yang lebih penting, standar yang disyaratkan oleh negara tujuan.
  • Legalitas Produk: Produk yang diekspor bukanlah barang yang dilarang atau dibatasi untuk diekspor menurut peraturan perundang-undangan Indonesia.

Tabel dokumen dan kebutuhan digitalisasi di tiap langkah ekspor:

Langkah Proses Ekspor Dokumen Fisik/Digital yang Umum Digunakan Kebutuhan Digitalisasi
1. Legalitas Usaha KTP, NPWP Pendaftaran NIB melalui sistem OSS
2. Negosiasi & Kontrak Sales Contract (Kontrak Penjualan) Email, Tanda Tangan Digital (Mekari Sign)
3. Persiapan Ekspor PEB, Invoice, Packing List Sistem Kepabeanan (CEISA 4.0)
4. Pengiriman & Pembayaran Bill of Lading / Air Waybill, Letter of Credit Platform Logistik, Internet Banking

Baca Juga: Syarat dan Cara Membuat NIB [Update 2025]

Kenali Pihak yang Membantu Eksportir Mengurus Ekspor

Sebagai eksportir pemula, Anda tidak perlu mengerjakan semuanya sendiri. Ada beberapa pihak ketiga yang dapat membantu eksportir mengurus pengiriman dan dokumen ekspor, di antaranya:

  • Freight Forwarder: Anggap saja mereka sebagai “agen perjalanan” untuk barang Anda. Mereka akan mengatur semua proses pengiriman, mulai dari pemesanan ruang di kapal atau pesawat, pengangkutan dari gudang Anda ke pelabuhan/bandara, hingga memastikan barang sampai ke tujuan. Mereka sangat membantu dalam mengatasi kerumitan logistik.
  • PPJK (Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan): Ini adalah pihak yang memiliki lisensi khusus untuk mengurus segala hal yang berkaitan dengan kepabeanan. Tugas utama mereka adalah membantu Anda menyiapkan dan menyerahkan dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) kepada kantor Bea Cukai. Seringkali, perusahaan freight forwarder juga memiliki layanan PPJK.
  • Konsultan Ekspor & Trade Assistant: Jika Anda masih sangat baru, konsultan dapat membantu Anda dalam riset pasar, mencari calon pembeli, dan menyusun strategi ekspor secara keseluruhan.

Langkah-Langkah Menjadi Eksportir Pemula

Berikut adalah langkah-langkah ekspor yang bisa Anda ikuti sebagai pemula:

  1. Riset Produk dan Pasar Tujuan: Tentukan produk unggulan yang ingin Anda jual. Lakukan riset untuk mencari tahu negara mana yang memiliki permintaan tinggi untuk produk tersebut dan pelajari regulasi di negara tujuan.
  2. Siapkan Legalitas Usaha: Urus NIB dan NPWP Anda. Ini adalah fondasi utama untuk semua cara mengurus izin ekspor.
  3. Bangun Kehadiran Bisnis: Buat profil usaha yang profesional. Ini bisa berupa website sederhana (contoh website ekspor yang baik biasanya menampilkan produk dengan jelas, informasi kontak, dan testimoni), katalog produk, atau profil di media sosial.
  4. Cari Calon Pembeli (Buyer): Manfaatkan platform B2B global seperti Alibaba, TradeKey, atau ikuti pameran dagang internasional. Anda juga bisa menghubungi Atase Perdagangan atau Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) yang ada di berbagai negara untuk mendapatkan informasi calon pembeli.
  5. Lakukan Negosiasi dan Buat Kontrak Penjualan: Setelah ada calon pembeli, negosiasikan semua detail: harga, kuantitas, spesifikasi produk, jadwal pengiriman (gunakan Incoterms seperti FOB atau CIF), dan yang terpenting, metode pembayaran. Tuangkan semua kesepakatan dalam Sales Contract (Kontrak Penjualan).
  6. Siapkan Barang dan Dokumen Ekspor: Produksi atau siapkan barang sesuai pesanan, lakukan pengemasan yang aman untuk pengiriman internasional, dan siapkan dokumen yang diperlukan seperti Invoice, Packing List, dan PEB. Ini adalah inti dari cara mengurus dokumen ekspor.
  7. Atur Pengiriman dan Kepabeanan: Hubungi freight forwarder atau PPJK untuk mengatur pengiriman dan menyelesaikan proses di Bea Cukai.
  8. Terima Pembayaran: Pastikan pembayaran diterima sesuai dengan metode yang telah disepakati dalam kontrak.

Baca Juga:ย Eksportir Adalah: Jenis, Dasar Hukum, Dokumen Terkait

Sistem Pembayaran dalam Ekspor: Mana yang Paling Aman untuk Eksportir?

Risiko pembayaran adalah salah satu kekhawatiran terbesar bagi eksportir. Berikut beberapa sistem pembayaran yang umum, diurutkan dari yang paling aman hingga paling berisiko bagi eksportir:

  • Advance Payment (Pembayaran di Muka): Pembeli membayar lunas (atau sebagian besar) di awal sebelum barang dikirim. Ini adalah sistem pembayaran paling aman bagi eksportir.
  • Letter of Credit (L/C): Surat kredit yang diterbitkan oleh bank pembeli sebagai jaminan pembayaran. Bank akan membayar eksportir jika semua syarat dan dokumen yang tercantum dalam L/C telah dipenuhi. Ini juga merupakan metode yang sangat aman.
  • Documents Against Payment (D/P) atau Cash Against Documents (CAD): Eksportir mengirim barang, lalu dokumen kepemilikan dikirim melalui bank. Bank akan menyerahkan dokumen kepada pembeli setelah pembeli membayar lunas. Risikonya, pembeli bisa saja tidak menebus dokumen tersebut.
  • Open Account: Eksportir mengirim barang dan dokumen langsung kepada pembeli, dan pembayaran dilakukan di kemudian hari (misalnya 30 atau 60 hari setelahnya). Ini adalah metode paling berisiko dan hanya disarankan untuk pembeli yang sudah sangat dipercaya.
Rekomendasi Sistem Teraman bagi Eksportir

Jadi, sistem pembayaran yang paling aman bagi eksportir adalah sistem pembayaran dengan Advance Payment (Pembayaran di Muka). Namun, karena tidak semua pembeli bersedia membayar penuh di awal, maka alternatif paling aman kedua dan yang paling umum digunakan untuk menyeimbangkan risiko adalah Letter of Credit (L/C).

Fasilitas Letter of Credit untuk eksportir adalah jaminan dari bank, bukan dari pembeli perorangan, sehingga memberikan tingkat keamanan pembayaran yang sangat tinggi.

Tips Menjadi Eksportir dari Nol

  • Mulai dari yang Anda Kuasai: Pilih produk yang Anda pahami betul kualitas dan pasarnya. Jika Anda punya kebun jahe, pelajari cara ekspor jahe ke luar negeri.
  • Fokus pada Satu Pasar: Jangan langsung menargetkan seluruh dunia. Kuasai satu atau dua negara tujuan terlebih dahulu.
  • Manfaatkan Platform Digital: Ini adalah cara jualan ekspor yang paling efisien saat ini. Gunakan media sosial dan marketplace B2B untuk pemasaran.
  • Jaga Kualitas dan Kepercayaan: Reputasi adalah segalanya. Pastikan produk yang dikirim sesuai dengan janji.
  • Pahami Incoterms: Pelajari istilah pengiriman seperti FOB, CIF, CNF untuk menghindari salah paham soal biaya dan tanggung jawab pengiriman.
  • Cara Menjadi Eksportir Tanpa Modal: Ini adalah tantangan besar, namun bukan berarti tidak mungkin. Caranya bisa dengan menjadi perantara/agen, menggunakan sistem pembayaran 100% di muka dari pembeli untuk membiayai produksi, atau mencari mitra investor.

Contoh Kasus UMKM yang Berhasil Ekspor

Berikut adalah beberapa contoh UMKM Indonesia yang telah berhasil menembus pasar ekspor dan menjadi inspirasi:

  • PT Mubarokfood Cipta Delicia (Jenang Kudus): UMKM ini telah memproduksi jenang Kudus sejak 1910 dan berhasil mengekspor produk makanan tradisionalnya ke berbagai negara seperti China, Taiwan, Amerika Serikat, dan Timur Tengah. Keberhasilan mereka didorong oleh loyalitas pasar, inovasi produk yang berkelanjutan sambil menjaga resep warisan, serta adaptasi terhadap pemasaran digital.
  • Bandar Mina (Perikanan): Berasal dari Bali Utara, UMKM ini sukses mengekspor ikan kerapu macan dan bebek ke pasar internasional seperti Hongkong, China, Jepang, dan Amerika Serikat. Kunci sukses mereka adalah menjaga kualitas dan kesegaran produk, serta memberdayakan nelayan lokal dalam penyediaan bibit unggul.
  • Schmiley Mo (Fesyen): Didirikan oleh fashion blogger Diana Rikasari, Schmiley Mo menawarkan produk fesyen dengan desain unik dan ceria yang berhasil menembus pasar Uni Emirat Arab (Dubai). Kekuatan personal branding pendiri, pemanfaatan e-commerce dan media sosial, serta partisipasi aktif dalam pameran fesyen internasional menjadi strategi utama mereka.

Itu dia panduan lengkap cara menjadi eksportir pemula. Perjalanan menjadi eksportir memang menantang, namun dengan riset yang matang, persiapan legalitas yang benar, dan strategi yang tepat, peluang untuk membawa produk lokal ke pasar global kini lebih terbuka dari sebelumnya. Kuncinya adalah memulai, belajar, dan terus beradaptasi.

Proses ekspor melibatkan banyak dokumen penting, mulai dari sales contract, invoice, hingga dokumen pengapalan yang memerlukan persetujuan dan tanda tangan yang sah. Mekari Sign hadir untuk membantu para eksportir menandatangani semua dokumen bisnis ini secara digital dengan tanda tangan digital tersertifikasi, mempercepat alur kerja dengan klien dan mitra logistik di seluruh dunia, serta memastikan setiap kesepakatan tercatat dengan aman dan sah secara hukum.

Modernkan dan amankan proses ekspor Anda bersama Mekari Sign!

CTA Banner Tanda Tangan Digital

Referensi:

  • KelasKita. โ€œIni Deretan UMKM Lokal Terkenal Yang Mendunia dan Jadi Meroketโ€.
  • UKMS. โ€œPeluang Usaha UKM Bandar Mina, Ekspor Ikan Kerapu dan Bebekโ€.
  • UKM Sumut. โ€œ6 Produk UKM Indonesia yang Berhasil Go Internโ€.
  • UKM Indonesia. โ€œIni Dia 7 UMKM Indonesia yang Go Internasionalโ€.
WhatsApp WhatsApp Sales