Download template surat perjanjian utang piutang, lengkapi, dan tandatangani secara online dengan Mekari Sign
Isi form untuk download template surat perjanjian utang piutang
Cara menggunakan template
Pilih template
Pilih template yang Anda ingin gunakan
Isi formulir
Buat akun dengan mengisi formulir yang ada
Gunakan template
Template akan terunduh dan siap digunakan

Akses dari perangkat apapun
Lakukan pengecekan terhadap perjanjian dari perangkat apapun, baik itu smartphone, laptop, komputer, hingga tablet. Sahkan dokumen Anda di mana saja, tanpa terbatas jarak.

Tandatangani dan beri eMeterai
Gunakan tanda tangan elektronik dan eMeterai pada platform yang sama. Pastikan penanda tangan adalah orang yang tepat melalui verifikasi identitas terlebih dahulu.
Apa itu surat perjanjian utang piutang?
Surat perjanjian utang piutang adalah dokumen resmi yang memuat kesepakatan antara dua pihak, yaitu pihak yang meminjam uang (debitur) dan pihak yang meminjamkan uang (kreditur). Dokumen ini berisi rincian seperti jumlah pinjaman, jangka waktu pengembalian, dan syarat-syarat lainnya yang disepakati bersama.
Mengapa perlu membuat surat perjanjian utang piutang?
Surat perjanjian utang piutang perlu dibuat karena memiliki beberapa manfaat penting, antara lain:
- Memberikan kepastian hukum bagi kedua belah pihak, sehingga jika terjadi perselisihan atau kecurangan, dapat diselesaikan melalui jalur hukum dengan bukti yang kuat.
- Meningkatkan kepercayaan antara pemberi dan penerima pinjaman karena kesepakatan tertulis yang jelas dan mengikat secara hukum.
- Menegaskan identitas pihak-pihak yang terlibat serta besaran utang dan waktu transaksi, sehingga menghindari kesalahan identitas dan kecurangan terkait nominal atau jadwal pembayaran.
- Meminimalisasi risiko perselisihan dan sengketa di kemudian hari karena hak dan kewajiban masing-masing pihak sudah diatur secara rinci dalam perjanjian.
- Memberikan rasa tenang bagi kreditur dan debitur karena adanya jaminan tertulis mengenai pengembalian pinjaman dan ketentuan yang harus dipatuhi.
- Menghindari risiko gagal bayar atau masalah lain seperti debitur meninggal dunia, karena utang dapat ditagihkan kepada ahli waris sesuai perjanjian.
Apa saja unsur penting dalam surat perjanjian utang piutang?
Unsur penting dalam surat perjanjian utang piutang meliputi beberapa komponen utama sebagai berikut:
- Identitas Para Pihak: Memuat data lengkap kedua pihak yang bersepakat, seperti nama lengkap, nomor identitas (KTP), alamat, dan status hukum agar jelas siapa yang terlibat dalam perjanjian.
- Nominal Utang: Jumlah uang atau nilai barang yang dipinjam harus ditulis secara jelas dalam angka dan huruf untuk menghindari kesalahan penafsiran.
- Tujuan Pinjaman: Menjelaskan tujuan penggunaan dana pinjaman, apakah untuk kebutuhan konsumtif, produktif, atau lainnya, sehingga ada kejelasan penggunaan uang.
- Jangka Waktu Pengembalian: Menentukan periode pelunasan utang, termasuk tanggal jatuh tempo dan apakah pembayaran dilakukan sekaligus atau secara cicilan.
- Cara Pembayaran: Mengatur mekanisme pembayaran, misalnya tunai, transfer bank, atau cicilan dengan rincian jadwal pembayaran.
- Bunga dan Denda: Jika ada bunga, besaran dan cara perhitungannya harus dicantumkan. Ketentuan denda untuk keterlambatan pembayaran juga perlu diatur untuk memberikan efek jera dan perlindungan bagi kreditur.
- Jaminan Pinjaman: Bila ada, jenis jaminan yang diberikan sebagai pengaman pinjaman harus disebutkan, termasuk nilai jaminan yang biasanya setara atau lebih tinggi dari jumlah utang.
- Penyelesaian Perselisihan: Klausul yang mengatur mekanisme penyelesaian apabila terjadi sengketa agar tidak berlarut-larut dan dapat diselesaikan secara damai atau melalui jalur hukum.
Apakah surat perjanjian utang piutang harus bermaterai?
Surat perjanjian utang piutang tidak wajib bermaterai agar sah secara hukum, namun penggunaan materai sangat dianjurkan untuk memberikan kekuatan hukum yang lebih kuat.
Bagaimana cara membuat surat perjanjian utang piutang yang sah?
Cara membuat surat perjanjian utang piutang yang sah dan aman dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
- Sepakati Syarat-syarat Perjanjian
Diskusikan dan sepakati semua ketentuan penting seperti jumlah pinjaman, bunga (jika ada), jangka waktu pengembalian, dan cara pembayaran agar tidak ada kesalahpahaman. - Cantumkan Komponen Penting dalam Surat
Surat perjanjian harus memuat:- Identitas lengkap kedua pihak (nama, alamat, nomor identitas)
- Jumlah pinjaman secara jelas (angka dan huruf)
- Persentase bunga dan cara perhitungannya (jika ada)
- Jadwal dan metode pembayaran
- Sanksi atau konsekuensi jika terjadi keterlambatan pembayaran
- Tanda tangan kedua belah pihak dan saksi atau notaris jika diperlukan
- Gunakan Bahasa yang Jelas dan Tidak Ambigu
Pastikan isi surat mudah dipahami dan tidak menimbulkan tafsir ganda agar semua pihak paham dan setuju dengan isi perjanjian. - Libatkan Saksi atau Notaris
Untuk memperkuat kekuatan hukum surat perjanjian, sebaiknya ada saksi yang menandatangani atau menggunakan jasa notaris agar surat lebih sah dan sulit dibatalkan sepihak. - Bubuhi Materai Sesuai Ketentuan
Meski tidak wajib, penggunaan materai pada surat perjanjian utang piutang dapat menambah kekuatan hukum sebagai alat bukti di pengadilan. - Simpan Dokumen dengan Baik
Pastikan kedua pihak menyimpan salinan surat perjanjian sebagai bukti transaksi yang sah.
Apakah surat perjanjian utang piutang bisa ditandatangani secara digital?
Ya, surat perjanjian utang piutang bisa ditandatangani secara digital menggunakan tanda tangan digital yang resmi dan tersertifikasi. Tanda tangan digital ini memiliki kekuatan hukum yang diakui berdasarkan Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 dan peraturan terkait lainnya di Indonesia, sehingga dokumen yang ditandatangani secara digital sah dan mengikat secara hukum.

Lancarkan perkembangan bisnis Anda bersama Mekari Sign
Selesaikan lebih banyak tanpa mengkompromikan akurasi dan kecepatan
dengan berbagai solusi dari Mekari yang telah digunakan oleh ribuan bisnis.