Apakah Anda sedang mencari contoh surat perjanjian hutang piutang? Surat ini merupakan dokumen yang berisi detail perjanjian antara pemberi hutang dan penerima. Melalui surat ini, para pihak bisa lebih tenang karena semuanya sudah tertulis dengan jelas.
Untungnya, Anda sudah datang ke tempat yang tepat. Di artikel ini, kami akan memberikan Anda enam contoh surat hutang piutang yang bisa Anda jadikan inspirasi. Sebelum itu, yuk pahami dulu apa itu surat perjanjian hutang piutang.
Apa Itu Surat Perjanjian Hutang Piutang?
Seperti namanya, surat perjanjian hutang piutang adalah surat resmi yang berisi kesepakatan antara pemberi dan penerima pinjaman. Biasanya, di dalam surat ini terdapat nominal hutang, hak dan kewajiban, jangka waktu pelunasan, metode pembayaran, sanksi, dan semacamnya.
Tergantung keperluan dan tujuannya, surat ini bisa terjadi antara individu maupun perusahaan. Sedangkan, peraturan mengenai hutang piutang bisa Anda temukan pada Pasal 1754 KUHPERdata.
Baca juga: Apa Itu Surat Perjanjian? Jenis, Contoh, dan Cara Membuatnya
Fungsi atau Tujuan Surat Perjanjian Hutang Piutang
Berikut beberapa tujuan atau fungsi surat ini:
- Menghindari hal-hal yang bisa merugikan para pihak
- Menjadikan hutang piutang berkekuatan hukum yang kuat
- Sebagai konfirmasi para pihak yang terlibat pada hutang piutang
- Konfirmasi nominal hutang dan waktu peminjaman
- Untuk mencegah penagihan dalam jumlah yang tidak tepat
- Mencegah agar peminjam tidak mengelak dari pembayaran atau saat Anda tagih
Baca juga: 7 Contoh Surat Penagihan Berbagai Jenis, Terlengkap!
Manfaat Surat Perjanjian Hutang Piutang
Berikut beberapa manfaat surat hutang yang bisa kedua pihak rasakan:
- Memberi Perlindungan Hukum: surat ini bisa menjadi bukti sah di mata hukum bila terjadi sengketa
- Meningkatkan Kepercayaan Para Pihak: sebab, sudah ada bukti dan berbagai klausul yang tertulis dengan jelas di surat
- Memberikan Rasa Tenang: semua hal penting tentang hutang piutang sudah tertulis di surat, sehingga para pihak tak perlu was-was
Baca juga: Apa itu Bukti Transaksi? Jenis, Manfaat, dan Contohnya
Jenis Surat Perjanjian Hutang Piutang
Secara umum, ada dua jenis surat ini, yaitu:
- Hutang Dengan Jaminan: di dalam surat, harus tertulis dengan jelas mengenai barang yang Anda jadikan jaminan.
- Hutang Tanpa Jaminan: bila tak ada jaminan, maka isi surat perlu Anda tekankan mengenai sanksi-sanksinya.
Baca juga: Panduan Kontrak Baku di Indonesia [Terlengkap]
Komponen Surat Perjanjian Hutang Piutang
Berikut beberapa komponen yang harus ada pada surat hutang Anda:
- Tanggal surat
- Identitas para pihak
- Nominal pinjaman
- Tujuan hutang
- Mekanisme pelunasan
- Jangka waktu pengembalian hutang
- Jaminan hutang (bila ada)
- Kompensasi pinjaman
- Penyelesaian bila ada perselisihan
- Sanksi
- Tanda tangan dan nama terang
- Meterai (bisa menjadi bukti kuat di pengadilan)
- Cap atau stempel (bila ada, tidak wajib)
Baca juga: 7 Contoh Surat Perjanjian Pelunasan Hutang, Terlengkap!
7 Contoh Surat Perjanjian Hutang Piutang
Berikut beberapa contoh perjanjian hutang yang bisa Anda jadikan inspirasi:
1. Download Contoh Surat Perjanjian Hutang Piutang 1
Download Gratis Surat Perjanjian Utang Piutang2. Contoh Surat Perjanjian Hutang Piutang 2
3. Contoh Surat Perjanjian Hutang Piutang 3
4. Contoh Surat Hutang Piutang 4
5. Contoh Perjanjian Hutang Piutang 5
6. Contoh Surat Perjanjian Hutang Piutang 6
7. Contoh Surat Hutang Piutang 7
Baca juga: Syarat Pinjaman Online Agar Cepat Cair! [Peraturan Terbaru]
Percepat Urusan Surat Perjanjian Hutang Piutang dengan Mekari Sign!
Sekian penjelasan dan enam contoh surat hutang piutang yang bisa Anda jadikan inspirasi. Sekarang, bila Anda bingung saat akan membuat surat ini, Anda tinggal gunakan saja beberapa contoh di atas. Tak sulit, bukan?
Tahukah Anda kalau sekarang ada aplikasi tanda tangan digital seperti Mekari Sign? Dengan Mekari Sign, Anda bisa mengirimkan surat perjanjian hutang piutang secara jarak jauh, lengkap dengan e-Materai di dalamnya. Sehingga kekuatan hukum surat perjanjian hutang piutang Anda jelas.