
-
Teknologi hijau adalah suatu konsep besar untuk memperbaiki kualitas lingkungan
-
Prinsip utama teknologi hijau: efisiensi energi, energi terbarukan, pengelolaan limbah, dan inovasi berkelanjutan
-
Digitalisasi seperti beralih ke e-document dan tanda tangan digital merupakan salah satu contoh sederhana inovasi teknologi hijau
-
Inovasi teknologi hijau banyak penggunaan AI untuk efisiensi energi dan proses produksi
Energi dari bahan bakar fosil tercatat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyumbang lebih dari 75% emisi gas rumah kaca global. Angka itu menandai dampak besar penggunaan energi dari fosil sebagai teknologi tidak berkelanjutan terhadap perubahan iklim. Sebagai alternatif, teknologi hijau mulai didorong untuk mengurangi ketergantungan pada energi kotor.
Artikel ini membahas ringkas tentang teknologi hijau, seperti pengertian, manfaat, contoh, sampai inovasinya.
Apa Itu Teknologi Hijau?
Teknologi hijau (green technology) dibuat untuk memperbaiki kualitas lingkungan. Teknologi ini menerapkan ilmu pengetahuan dan teknik untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti menggunakan energi berkelanjutan dan mengelola sisa limbah secara bijak.
Ada istilah lain yang punya kemiripan dengan teknologi hijau, yaitu teknologi bersih (clean technology), teknologi ramah lingkungan (environmental technology), dan teknologi iklim (climate technology).
Istilah | Perbedaan |
Teknologi hijau | Konsep besar untuk seluruh teknologi ramah lingkungan |
Teknologi bersih | Produk, jasa, atau proses langsung mengurangi polusi, limbah, dan konsumsi energi (Misal: panel surya, daur ulang limbah, tanda tangan digital) |
Teknologi ramah lingkungan | Alat atau metode untuk memperbaiki lingkungan yang terlanjur tercemar (Misal: filtrasi udara, pengolahan air minum) |
Teknologi iklim | Teknologi untuk mengurangi pemanasan global (Misal: energi terbarukan, smart farming) |
Manfaat Teknologi Hijau
Teknologi hijau diciptakan untuk melindungi lingkungan atau lebih tepatnya:
- Mengurangi emisi karbon
- Melestarikan keanekaragaman hayati
- Mengurangi dan mencegah pemanasan global
- Menurunkan konsumsi energi & tagihan listrik
- Memperbaiki kualitas hidup masyarakat
- Mendorong pertumbuhan ekonomi hijau
Prinsip Teknologi Hijau
Ada empat prinsip yang menjadi dasar penerapan teknologi hijau. Apa saja?
- Efisiensi Energi: Menghemat energi bisa mencegah pemanasan global
- Energi Terbarukan: Menggunakan energi terbarukan atau sumber daya alam yang mudah didapat bisa mengurangi emisi gas kaca serta menghemat persediaan sumber daya alam yang terbatas
- Pengelolaan Limbah: Mengutamakan proses daur ulang, seperti recycle dan reuse untuk mengurangi sampah yang sulit terurai
- Inovasi Berkelanjutan: Menggunakan produk, infrastruktur, bahan, serta sistem yang ramah lingkungan
Contoh Teknologi Hijau
Sebagai sebuah konsep besar, teknologi hijau terdiri dari beberapa jenis dan contoh sederhananya, seperti:
1. Pencahayaan LED
Menggunakan lampu LED adalah salah satu contoh menghemat energi. Jenis lampu ini menggunakan 85% energi lebih sedikit serta memiliki usia pakai lebih panjang daripada lampu tradisional.
2. Digitalisasi
Pekerjaan atau sekolah masih banyak membutuhkan dokumen cetak. Melalui digitalisasi, seperti penggunaan dokumen elektronik, tanda tangan digital, hingga e-meterai, kebutuhan terhadap kertas yang terbuat dari pohon beserta limbahnya berkurang.
3. Kendaraan Listrik
Kendaraan berbahan bakar bensin dari fosil termasuk penyumbang polusi udara tertinggi. Oleh karena itu, banyak orang mulai beralih ke kendaraan listrik dengan baterai sebagai sumber energi utamanya.
4. Bangunan Hijau
Konsep ini berarti merancang bangunan yang ramah lingkungan, seperti menerapkan atap hijau โgreen roofsโ untuk meredam panas dan menggunakan material yang lebih aman.
5. Biofilter
Sistem penyaringan yang menggunakan mikroorganisme hidup untuk mengurai polutan di udara atau air. Contoh: biofilter di kolam ikan atau pabrik.
Inovasi Teknologi Hijau
Karena memiliki banyak manfaat, teknologi hijau terus dikembangkan agar menyentuh seluruh aspek kehidupan. Berikut contoh inovasi teknologi hijau:
1. Smart Office Systems
Sistem ini dapat diterapkan di kantor yang pemeliharaannya cukup sulit. Menggunakan sensor & IoT (Internet of Things), sistem ini akan menghemat listrik dengan mematikan lampu atau mengatur suhu pendingin ruangan secara otomatis.
2. E-Commerce Berkelanjutan
Konsep ini tidak hanya bergantung pada jual-beli, tetapi juga memperhatikan dampak lingkungan dari prosesnya. Penerapannya berupa penyediaan opsi pengiriman dan kemasan ramah lingkungan (misal: pengiriman terjadwal menggunakan plastik biodegradable).
3. Carbon Tracking Software
Perusahaan umumnya menggunakan aplikasi atau platform berbasis cloud ini untuk memantau jejak karbon yang dihasilkan dari kegiatan produksi secara real-time. Perangkat lunak ini juga dapat merekomendasikan cara untuk mengoptimalkan sumber energi yang digunakan oleh perusahaan.
4. Aspalย Plastik
Pemanfaatan limbah plastik mulai diperluas dengan mencampurnya ke bahan aspal jalanan. Selain berdampak ke pengolahan limbah, campuran ini juga bisa meningkatkan usia pakai dari jalan aspal dan menghemat biaya perbaikan jalan.
5. Smart Farming
Konsep pertanian pintar ini merupakan kombinasi digitalisasi dengan pertanian berkelanjutan. Penerapan smart farming meliputi penggunaan IoT, otomasi oleh AI, dan platform digital penghubung petani dengan pasar.
Baca Juga: Apa Itu Hukum Lingkungan? Definisi & Dasar Hukum Lengkap
Itulah penjelasan praktis terkait teknologi hijau dan kaitannya dengan digitalisasi yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Teknologi ini bukan sekadar tren, tetapi juga penting untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Selain menghemat energi atau menggunakan transportasi umum, penerapan teknologi hijau juga dapat dimulai dari hal kecil seperti beralih ke dokumen digital. Dalam hal ini, Mekari Sign menyediakan solusi tanda tangan digital untuk memudahkan proses administratif Anda.
Tanda tangani dokumen digital Anda dengan Mekari Sign!