4 min read

Memahami Keamanan Digital dan Cara Menjaganya

Ditulis oleh:
Tayang 10 Oktober 2024
Keamanan Digital
Memahami Keamanan Digital dan Cara Menjaganya

Keamanan barang milik pribadi itu penting untuk dijaga agar tidak ada hal yang menghambat produktivitas Anda. Hal itu sama dengan berbisnis di era digital ini. Dalam berbisnis, keamanan digital adalah hal yang penting dalam menjaga segala jenis aset yang dimiliki oleh perusahaan.

Lalu, bagaimana kita dapat melindungi diri kita dari ancaman keamanan digital? Untuk mengetahui lebih lengkapnya, artikel ini akan membahas terkait apa itu keamanan digital, beberapa pilar dan contoh penerapannya. Yuk, pelajari penjelasan berikut ini!

Daftar isi

Apa itu Keamanan Digital?

Keamanan digital adalah upaya yang dilakukan untuk melindungi identitas, data, dan aset pada perangkat Anda. Keamanan digital mencakup kawasan yang lebih luas, meliputi sistem layanan website, biometrik, serta software yang ada di dalam perangkat terkait.

Dalam dunia bisnis, penerapan keamanan digital menjadi yang terdepan dalam melindungi segala perangkat dan aset perusahaan.

Baca Juga: Apa itu Identitas Digital? Komponen dan Cara Mengelolanya

Pilar Keamanan Digital

Pada dasarnya, keamanan digital bertujuan untuk menjaga dan memproteksi dari segala macam cyber crime yang ada di era digital ini.

Berikut merupakan beberapa pilar yang harus dipersiapkan dalam implementasi keamanan digital, di antaranya:

1. Kerahasiaan

Pastikan bahwa segala informasi sensitif dan perangkat keras maupun lunak diberikan kepada yang memang berkepentingan.

Jangan berikan akses kepada pihak yang mencurigakan, baik itu di dalam maupun luar perusahaan.

2. Integritas

Pastikan aset digital yang bersifat sensitif tidak diubah atau dirusak oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Integritas atau keaslian dapat dilihat dari fitur-fitur yang ada pada data, seperti tanda tangan digital dan e-meterai yang resmi. Bisa juga dilihat dari penggunaan perangkat yang asli/resmi.

3. Dapat diakses

Pastikan agar segala jenis aset digital dapat diakses oleh pihak yang berwenang kapan saja apabila ada hal yang mendadak.

Ketersediaan aset digital yang mudah diakses ini dapat didukung oleh aset cadangan, aset darurat saat bencana, dan perlindungan dari serangan DoS.

4. Autentikasi

Selalu atur perangkat digital Anda dan perusahaan dengan verifikasi identitas. Sebelum seseorang mengakses suatu data penting, sistem bisa diatur dengan memasangkan Multifactor Authentication (MFA), kata sandi (passwords), autentikasi biometrik, dan lainnya.

Hal ini bertujuan agar tidak ada pihak lain yang dapat mengakses data atau perangkat dengan mudah.

5. Otorisasi

Setiap aset digital yang dimiliki oleh Anda atau perusahaan harus ada pihak yang menjadi otoritasnya. Otorisasi diperlukan untuk mengatur setiap pengguna yang memiliki autentikasi ke suatu aset digital.

Seorang otoritas juga berguna untuk memastikan segala akses ke sistem, data, atau proses digital lainnya didasarkan pada izin yang telah ditetapkan pada aturan perusahaan.

6. Non-repudiation

Prinsip non-repudiasi adalah jaminan bahwa pengguna tidak dapat menyangkal tindakan mereka berdasarkan kesepakatan yang ada. Hal ini karena pengguna tersebut telah terikat oleh tanda tangan digital, log audit, dan sistem pelacakan.

7. Manajemen Risiko

Dalam perusahaan, ada pihak yang bertanggung jawab atas manajemen risiko untuk mencegah cyber crime. Pihak tersebut mengidentifikasi, memberikan penilaian, dan menentukan risiko utama terhadap sistem dan data yang dilakukan secara berkala.

8. Respons Penanganan

Perusahaan harus selalu siap untuk merespons atau menanggapi dari pelanggaran keamanan digital, seperti rencana respons kejadian, mekanisme deteksi, dan pemulihan kerusakan layanan.

Contoh Penerapan Keamanan Digital pada Bisnis

Dalam berbisnis di era digital ini, keamanan menjadi kunci dalam menjaga segala aset perusahaan. Aktivitas berbisnis seringkali juga dilakukan secara digital baik itu bertemu dengan klien, berkomunikasi/berdiskusi, menjual atau membeli barang, dan mengesahkan suatu dokumen.

Ada beberapa contoh penerapan keamanan digital pada bisnis, sebagai berikut:

  • Memasang password di setiap perangkat yang Anda punya, terutama milik perusahaan. Pasang password yang sulit untuk ditebak oleh orang lain dan jangan berikan kepada siapapun. Pasang pula notice alert untuk memberitahu Anda apabila ada pihak tidak berkepentingan yang ingin mencoba masuk ke dalam sistem perusahaan.
  • Verifikasi kepada klien/rekan kerja yang ingin Anda temui. Jangan berikan lokasi Anda apabila tidak yakin dengan pertemuan tersebut.
  • Jangan mengeklik link apapun yang mencurigakan dari pihak lain karena bisa saja mengandung virus atau phishing yang dapat mencuri data Anda.
  • Setiap dokumen Anda tergolong resmi apabila tercantum tanda tangan digital dan e-meterai yang resmi. Di era digital ini, siapapun bisa mendapatkan dan membuat tanda tangan digital atau e-meterai secara sembarangan.

Ingat bahwa tanda tangan digital harus sudah tersertifikasi dan e-meterai resmi sudah disahkan oleh Peruri.

Baca Juga: Memahami Peran Tanda Tangan Digital dalam Mencegah Ancaman Cyber

Itulah penjelasan mengenai keamanan digital. Perusahaan yang mempersiapkan perangkat digital mereka dengan baik dan lengkap akan lebih sulit untuk diretas oleh pihak lain. Perusahaan mendapatkan banyak manfaat apabila tidak ada gangguan terhadap aset yang dimiliki.

Maka dari itu, pastikan Anda membeli dan menggunakan tanda tangan digital tersertifikasi dan e-meterai yang asli di Mekari Sign. Fitur-fitur dari Mekari Sign sudah terverifikasi dan sah sehingga dapat membantu bisnis Anda lebih produktif, cepat, dan menghindari kecurigaan akan produk yang tidak resmi. Yuk segera gunakan layanan Mekari Sign!

Lindungi Dokumen Anda dengan Tanda Tangan Digital!

CTA Banner Tanda Tangan Digital
Kategori : Keamanan Digital
WhatsApp WhatsApp Sales