9 min read

Apa Itu Malware? Pengertian, Jenis, dan Cara Mengatasinya!

Ditulis oleh:
Tayang 21 Mei 2025
Bagikan artikel ini
WhatsApp X LinkedIn Facebook

Pernah merasa ponsel tiba-tiba lambat, muncul iklan aneh, atau data internet cepat habis tanpa sebab? Bisa jadi perangkatmu sedang disusupi malware yaitu ancaman digital yang semakin canggih dan sulit dideteksi. Serangan ini tak hanya mengganggu, tapi juga berisiko membobol data pribadi, bahkan menyebabkan kerugian finansial.

Di era serba digital seperti sekarang, malware bukan hanya masalah teknis bagi tim IT, tapi ancaman nyata bagi siapa pun yang menggunakan perangkat terhubung internet baik untuk bekerja, transaksi, maupun komunikasi sehari-hari. Satu klik keliru saja bisa membuka celah besar bagi peretas.

Untuk memahami bagaimana malware bekerja, jenis-jenisnya, dampak yang ditimbulkan, hingga cara menghapus dan mencegahnya, simak penjelasan lengkapnya sebagai berikut.

Apa Itu Malware?

Malware adalah singkatan dari malicious software, yaitu program atau kode berbahaya yang dirancang untuk merusak, menyusup, atau mencuri data dari sistem komputer maupun perangkat digital. Malware bisa masuk tanpa sepengetahuan pengguna dan bekerja diam-diam di latar belakang, membuatnya sulit dideteksi secara langsung.

Ancaman malware saat ini berkembang sangat cepat dan menyasar siapa saja. Pengguna individu, termasuk pekerja remote dan pelaku UMKM, sering kali menjadi target karena lemahnya kesadaran akan keamanan digital dasar. Memahami cara kerja malware adalah langkah awal penting untuk membangun sistem perlindungan yang efektif.

Mekari Sign reviewer
BintangMekari Sign Bintang Mahesaputra Wanda Reviewer
Senior Infosec & Compliance Officer di Mekari

Tidak semua program jahat disebut virus. Virus hanyalah salah satu jenis malware, dan biasanya menyebar dengan menyalin dirinya ke file atau program lain. Sementara itu, malware mencakup lebih luas termasuk trojan, ransomware, spyware, dan lainnya, dengan metode dan tujuan serangan yang beragam.

Banyak orang juga masih menyamakan malware dan spyware, padahal keduanya berbeda. Spyware adalah salah satu jenis malware yang fokus pada mengintai aktivitas pengguna dan mencuri informasi sensitif seperti kata sandi, data bank, atau kebiasaan browsing. Perbedaan ini penting untuk dikenali agar pengguna dapat mengambil langkah perlindungan yang tepat sesuai jenis ancamannya.

Baca juga: Apa Itu Spoofing dan Dampak Hinga Cara Ampuh Mencegahnya

Jenis-Jenis Malware yang Perlu Diwaspadai

Memahami jenis malware akan membantu mengenali ancaman siber sejak dini, terutama yang berkaitan dengan cyber crime. Berikut adalah jenis-jenis malware yang paling umum dan perlu diwaspadai:

Infografis edukatif tentang jenis-jenis malware yang perlu diwaspadai oleh pengguna, termasuk virus, worm, trojan, ransomware, adware, dan rootkit, serta alur penyebaran dan dampaknya terhadap data dan keamanan digital.

Memahami jenis malware akan membantu mengenali ancaman siber sejak dini, terutama yang berkaitan dengan cyber crime. Berikut adalah jenis-jenis malware yang paling umum dan perlu diwaspadai:

Jenis Malware Cara Kerja Dampak Utama Ciri Khas
Virus Menempel pada file/aplikasi, aktif saat dijalankan pengguna Merusak data, memperlambat sistem, menyebabkan crash Butuh tindakan pengguna untuk aktif
Worm Menyebar otomatis melalui jaringan atau celah sistem Menghabiskan sumber daya sistem, menyebabkan perangkat lumpuh Tidak butuh interaksi pengguna
Trojan Menyamar sebagai aplikasi sah, membuka akses ke sistem Mengunduh malware lain, mencuri data, kontrol sistem Sering digunakan untuk pintu belakang (backdoor)
Ransomware Mengenkripsi data, meminta tebusan untuk mengembalikannya Kehilangan data penting, kerugian finansial besar Contoh terkenal: WannaCry
Spyware Memantau aktivitas pengguna diam-diam Mencuri data pribadi dan keuangan Sering masuk via aplikasi gratis atau situs berbahaya
Adware Menampilkan iklan berlebihan pada perangkat Gangguan pengguna, potensi masuk malware lain Kadang kumpulkan data pengguna tanpa izin
Rootkit Menyembunyikan malware lain di sistem Akses sistem tidak sah, sulit dideteksi dan dihapus Beroperasi di level sistem yang sangat dalam
Fileless Malware Bekerja di memori tanpa file fisik Sulit dideteksi antivirus biasa, bisa akses sistem langsung Gunakan skrip sah seperti PowerShell untuk menyusup
Cara Mengenali Malware Tanpa Harus Jadi Ahli IT

  • Perhatikan perubahan perilaku perangkat secara konsisten, seperti aplikasi yang sering crash, koneksi internet lambat, atau munculnya proses tak dikenal di Task Manager (Windows) atau Activity Monitor (Mac).
  • Gunakan fitur “App Permission” di HP untuk memantau aplikasi yang meminta akses berlebihan, seperti kamera, mikrofon, atau lokasi terutama jika aplikasi tersebut tidak membutuhkannya.
  • Waspadai perangkat yang tiba-tiba menolak update sistem operasi atau antivirus; ini bisa jadi tanda bahwa malware sedang mencoba mempertahankan keberadaannya.
  • Cek ekstensi file mencurigakan di email, terutama file berekstensi exe, scr, bat, atau js yang dikirim dari alamat tidak dikenal.

Baca juga: Apa Itu Phising? Cara Kerja, Contoh, dan Cara Menghindarinya

Contoh Malware dan Kasus Nyata

Pada Juni 2024, Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya diserang ransomware LockBit 3.0, menyebabkan gangguan besar pada layanan publik, termasuk imigrasi dan lebih dari 200 institusi pemerintah. Serangan ini mengakibatkan lumpuhnya sistem nasional dan menyoroti lemahnya proteksi siber di infrastruktur digital negara.

Pelaku menuntut tebusan USD 8 juta (sekitar Rp126 miliar) untuk memulihkan data yang dienkripsi. Modus serangan menggunakan celah sistem dan rekayasa sosial (social engineering), menjadikan malware masuk secara diam-diam dan menyerang sistem inti.

Kasus ini menegaskan bahwa malware bukan sekadar ancaman teknologi, tetapi juga ancaman terhadap kelangsungan layanan publik. Organisasi harus memperkuat sistem keamanan dan melakukan backup rutin untuk mencegah dampak serupa.

Baca juga: Apa Itu Kebocoran Data? Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ciri-Ciri Perangkat Terinfeksi Malware

Malware bisa masuk tanpa disadari, tapi gejalanya sering terlihat dari perilaku perangkat yang berubah. Jika perangkat Anda menunjukkan tanda-tanda aneh, kemungkinan besar sistem telah disusupi malware. Berikut adalah ciri-ciri umum perangkat yang terinfeksi:

  • Performa melambat secara tiba-tiba: Aplikasi sulit dibuka, perangkat sering hang, atau terasa panas tanpa sebab.
  • Penggunaan data dan baterai tidak wajar: Kuota cepat habis, baterai cepat drop meski tidak digunakan secara intensif.
  • Iklan atau pop-up muncul sendiri: Tampil di layar tanpa membuka aplikasi tertentu, bahkan dalam kondisi idle.
  • Ada aplikasi baru yang tidak Anda instal: Aplikasi asing muncul dan sulit dihapus.
  • Pengaturan sistem berubah sendiri: Halaman awal browser berubah, muncul ekstensi asing, atau notifikasi error tak dikenal.
  • Aplikasi terpasang jadi tidak berfungsi: Ikon aplikasi hilang, atau aplikasi menutup sendiri tanpa alasan.
  • Aktivitas mencurigakan di akun online: Pesan terkirim otomatis, login dari lokasi asing, atau perubahan kata sandi.
  • File atau data berubah atau hilang: File terhapus, folder terduplikasi, atau format file tiba-tiba tidak dikenali.
  • Perangkat sering crash: Restart mendadak, sistem tidak stabil, atau perangkat berhenti bekerja.
Waspadai Pola yang Berulang

  • Jika Anda mengalami lebih dari dua gejala di atas secara bersamaan, segera lakukan pemindaian malware dengan antivirus terpercaya.
  • Backup data penting secara berkala agar risiko kehilangan bisa diminimalkan.

Baca juga: Apa Itu Scam? Modus dan Cara Menghindarinya

Apa yang Terjadi Jika Terkena Malware?

Malware bisa menyerang tanpa disadari, tetapi dampaknya sangat terasa. Berikut beberapa konsekuensi utama dari infeksi malware:

  • Kerusakan sistem dan gangguan kinerja: Malware membebani sistem sehingga perangkat menjadi lambat, sering hang, dan sulit dinyalakan. Penyimpanan bisa tiba-tiba penuh akibat file tersembunyi yang dibuat malware.
  • Kebocoran data pribadi: Malware seperti spyware dapat mencuri informasi sensitif seperti login akun, data perbankan, hingga dokumen penting semuanya tanpa sepengetahuan Anda.
  • Kontrol perangkat oleh pihak luar: Dalam kasus tertentu, peretas bisa mengambil alih perangkat secara remote, mengakses file, bahkan mengirimkan pesan atau perintah tanpa izin.
  • Tingkah laku mencurigakan pada perangkat: Muncul iklan yang tidak relevan, pop-up aneh, perubahan pengaturan sistem, serta aktivitas mencurigakan seperti login tak dikenal di akun Anda.
  • Overheating dan baterai boros: Malware terus bekerja di latar belakang, membuat perangkat cepat panas dan daya baterai terkuras lebih cepat dari biasanya.

Langkah Menghapus Malware dari Perangkat

Jika perangkat Anda sudah terinfeksi malware, lakukan langkah-langkah berikut untuk membersihkannya secara menyeluruh dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

1. Instal Antivirus Tepercaya

Gunakan antivirus dari vendor tepercaya yang rutin memperbarui database virus. Setelah instalasi, lakukan full scan untuk mendeteksi dan menghapus malware tersembunyi yang mungkin tidak terlihat secara manual.

2. Aktifkan Safe Mode Sebelum Pemindaian

Nyalakan perangkat dalam Safe Mode untuk membatasi aktivitas aplikasi pihak ketiga. Langkah ini mencegah malware aktif berjalan, sehingga antivirus bisa bekerja lebih efektif tanpa gangguan.

3. Hapus Aplikasi Mencurigakan Secara Manual

Periksa daftar aplikasi yang terinstal, baik di smartphone maupun komputer. Jika menemukan aplikasi yang tidak dikenal atau tidak Anda instal sendiri, segera hapus. Aplikasi asing sering menjadi pintu masuk malware. Hal ini berlaku terutama untuk perangkat Android dan desktop.

4. Lakukan Reset Pabrik Jika Terpaksa

Jika malware tidak bisa dihapus dengan cara biasa, pertimbangkan factory reset. Langkah ini akan menghapus seluruh data dan mengembalikan perangkat ke pengaturan pabrik. Pastikan Anda mencadangkan file penting terlebih dahulu.

Cara Mencegah Perangkat Terinfeksi Malware

Jika menerapkan kebiasaan digital yang bijak, Anda bisa menghindari risiko infeksi malware sebelum terjadi. Pencegahan ini penting untuk menjaga data pribadi dan performa perangkat tetap optimal. Mengutip dari Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbud RI, berikut langkah-langkah penting yang dapat Anda terapkan:

  • Hindari instalasi dari sumber tidak resmi: Selalu unduh aplikasi dari toko resmi seperti Google Play Store atau Apple App Store. Aplikasi dari sumber tidak dikenal sering disusupi kode berbahaya.
  • Perbarui sistem operasi dan antivirus secara rutin: Update berkala membantu menutup celah keamanan yang bisa dimanfaatkan malware. Jangan abaikan pembaruan sistem, antivirus, dan browser.
  • Waspadai tautan mencurigakan: Jangan klik link dari email, pesan, atau situs yang tidak jelas asal-usulnya. Link palsu sering menjadi pintu masuk utama serangan malware dan social engineering.
  • Aktifkan autentikasi ganda (2FA): Gunakan verifikasi dua langkah untuk mengamankan akun penting. Ini mencegah akses ilegal meskipun kredensial Anda bocor.
Perkuat kebiasaan digital yang aman di semua perangkat

  • Gunakan pengelola kata sandi (password manager) untuk membuat dan menyimpan kata sandi yang kuat dan unik.
  • Aktifkan fitur auto-update untuk sistem dan aplikasi agar selalu terlindungi dari celah keamanan terbaru.
  • Menonaktifkan izin aplikasi yang tidak diperlukan khususnya akses ke kamera, mikrofon, dan lokasi.
  • Pasang ekstensi browser keamanan seperti pemblokir iklan atau anti-phishing untuk mencegah situs berbahaya terbuka otomatis.

Baca juga: Apa Itu Biometrik? Cara Kerja, Manfaat, Jenis, dan Contohnya

Tools & Layanan untuk Perlindungan Malware

Mulai dari antivirus, VPN, hingga pengelolaan dokumen yang aman berikut adalah tools dan layanan yang bisa Anda gunakan untuk meningkatkan perlindungan perangkat dari ancaman digital.

Kategori Tools/Layanan Utama Manfaat Utama
Antivirus
  • Kaspersky Total Security
  • Bitdefender Antivirus Plus
  • Malwarebytes Premium
  • Microsoft Defender
Melindungi perangkat dari virus, trojan, ransomware, dan jenis malware lainnya secara real-time.
VPN & Password Manager
  • NordVPN, ExpressVPN
  • 1Password, Bitwarden
Menjaga koneksi internet tetap aman dan mengenkripsi data login untuk mencegah pencurian informasi sensitif.
Keamanan Dokumen Digital Menjamin dokumen tidak dimodifikasi secara ilegal dan memiliki kekuatan hukum melalui fitur tanda tangan digital tersertifikasi dan e-Meterai resmi.
Scanner Website & Tools IT
  • Sucuri SiteCheck
  • Quttera Malware Scanner
  • Wordfence
  • OWASP ZAP, Burp Suite
Melindungi website dari serangan siber, malware, dan injeksi kode berbahaya.

Baca Juga: Canggihnya Verifikasi Identitas Biometrik untuk Transaksi Digital


Itulah penjelasan lengkap mengenai malware, mulai dari pengertian, jenis-jenis, hingga cara langkah pencegahan yang dapat dilakukan di Mekari Sign. Di tengah meningkatnya ancaman digital, penting bagi individu maupun organisasi untuk memahami dasar keamanan siber serta menerapkan perlindungan proaktif termasuk penggunaan antivirus, firewall, dan backup rutin, guna menghindari risiko kehilangan data penting.

Jika Anda Ingin memperdalam wawasan seputar keamanan dokumen, perlindungan digital, dan solusi tanda tangan elektronik? jelajahi artikel terbaru di blog Mekari Sign untuk panduan praktis yang kredibel dan relevan bagi kebutuhan bisnis Anda.

Lindungi Dokumen Anda Dari Risiko Malware Sekarang!

CTA Banner Tanda Tangan Digital

Referensi

  • CSIRT Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. (2024, Maret 22). Mengenal ransomware Lockbit 3.0 yang menyerang Pusat Data Nasional Sementara (PDNS).
  • EDU-CSIRT Kemdikbudristek. (2022). Cara mencegah serangan malware. Pusat Data dan Teknologi Informasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
WhatsApp WhatsApp Sales