Template Laporan Pertanggungjawaban (LPJ)

Download template laporan pertanggungjawaban (LPJ), dan tandatangani secara online dengan Mekari Sign

Isi form untuk download template
laporan pertanggungjawaban (LPJ)

File akan dikirim ke email Anda

Cara menggunakan template

Pilih template

Pilih template yang Anda ingin gunakan

Isi formulir

Buat akun dengan mengisi formulir yang ada

Gunakan template

Template akan terunduh dan siap digunakan

Akses dari perangkat apapun

Lakukan pengecekan terhadap perjanjian dari perangkat apapun, baik itu smartphone, laptop, komputer, hingga tablet. Sahkan dokumen Anda di mana saja, tanpa terbatas jarak.

Tandatangani dan beri eMeterai

Gunakan tanda tangan elektronik dan eMeterai pada platform yang sama. Pastikan penanda tangan adalah orang yang tepat melalui verifikasi identitas terlebih dahulu.

Frequently Asked Questions (FAQ)

Apa itu LPJ?

LPJ adalah singkatan dari Lembar Pertanggungjawaban, yaitu dokumen yang berisi laporan kegiatan dan keuangan suatu acara atau program. LPJ dibuat untuk mempertanggungjawabkan penggunaan dana dan pelaksanaan kegiatan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Apa saja isi dan format lembar pertanggungjawaban (LPJ)?

Isi LPJ umumnya terdiri dari:

  • Pendahuluan: Berisi latar belakang, tujuan, dan sasaran kegiatan.
  • Isi: Meliputi uraian kegiatan, hasil yang dicapai, dan hambatan yang dihadapi.
  • Penutup: Berisi kesimpulan dan rekomendasi.
  • Lampiran: Bukti-bukti pendukung seperti foto, kwitansi, dan surat-surat.

Format LPJ bisa berbeda-beda tergantung pada jenis kegiatan dan organisasi. Namun, umumnya LPJ disusun dengan format yang sistematis dan mudah dipahami.

Berikut beberapa langkah dalam membuat LPJ yang benar:

  1. Kumpulkan data dan informasi: Kumpulkan semua data dan informasi terkait kegiatan, seperti anggaran, jadwal, dokumentasi, dan bukti-bukti keuangan.
  2. Susun format LPJ: Gunakan format LPJ yang sesuai dengan jenis kegiatan dan organisasi.
  3. Isi LPJ: Isi LPJ dengan informasi yang lengkap, akurat, dan objektif.
  4. Periksa dan revisi: Periksa kembali LPJ dengan teliti untuk memastikan tidak ada kesalahan.
  5. Dapatkan persetujuan: Dapatkan persetujuan dari pihak-pihak yang berwenang.

Fungsi utama LPJ adalah untuk mempertanggungjawabkan penggunaan dana dan pelaksanaan kegiatan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Selain itu, LPJ juga dapat berfungsi sebagai alat untuk mengevaluasi keberhasilan dan kekurangan kegiatan, menunjukkan transparansi dan akuntabilitas, dan memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Prinsip-prinsip utama LPJ adalah:

  • Transparan: Jujur dan terbuka dalam penyajian informasi.
  • Sistematis: Disusun dengan format yang rapi dan mudah dipahami.
  • Rinci: Menyajikan informasi secara detail dan lengkap.
  • Komprehensif: Mencakup semua aspek kegiatan dan keuangan.

LPJ harus dibuat setelah kegiatan selesai dilaksanakan dalam satu periode atau waktu tertentu.

LPJ tidak harus sesuai RAB secara keseluruhan. Namun, LPJ harus menjelaskan bagaimana penggunaan dana sesuai dengan RAB. Jika ada perbedaan penggunaan dana, maka harus dijelaskan alasannya.

LPJ dibuat oleh pihak yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan. Pihak ini dapat berupa individu, kelompok, atau organisasi.

Isi LPJ dapat berbeda-beda tergantung pada jenis dan tujuan LPJ. Namun, secara umum, lampiran LPJ dapat meliputi:

Rincian penggunaan dana: Bukti-bukti penggunaan dana, seperti kwitansi, faktur, dan bukti pembayaran lainnya.
Laporan kegiatan: Dokumentasi pelaksanaan kegiatan, seperti foto, video, atau laporan tertulis.
Laporan hasil kegiatan: Data dan informasi yang menunjukkan hasil pencapaian kegiatan.
Dokumen pendukung lainnya: Dokumen-dokumen lain yang dianggap perlu untuk memperkuat LPJ, seperti surat perizinan, daftar peserta, dan lain sebagainya.

Lancarkan perkembangan bisnis
Anda bersama Mekari Sign

Selesaikan lebih banyak tanpa mengkompromikan akurasi dan kecepatan
dengan berbagai solusi dari Mekari yang telah digunakan oleh ribuan bisnis.

WhatsApp WhatsApp Sales