Digital nomad adalah gaya hidup yang banyak diimpikan orang-orang. Tak heran, karena gaya hidup ini memungkinkan Anda untuk bekerja sambil traveling keliling dunia. Terdengar sangat menyenangkan, bukan?
Apakah Anda juga tertarik menjadi digital nomad? Sebelum itu, yuk pelajari dulu seluk beluk gaya hidup ini. Mulai dari definisi, jenis, hingga tipsnya. Simak sampai akhir ya!
Apa Itu Digital Nomad?
Digital nomad adalah orang yang bekerja dengan memanfaatkan teknologi, sehingga tak terikat waktu dan tempat. Istilah “nomad” sendiri berasal dari kata “nomaden” yang berarti berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
Seorang digital nomad bisa bekerja kapanpun tanpa harus bangun pagi dan bisa bekerja tanpa perlu datang ke kantor. Anda bisa bekerja di cafe, sambil naik kereta, di dalam pesawat, di pantai, dan tempat lainnya selama memang ada koneksi internet. Menarik sekali, bukan?
Oh ya, digital nomad berbeda dengan bekerja remote atau WFH ya! Sebab, kerja remote/WFH masih memiliki jam kerja yang sudah ditentukan sesuai alur tim Anda. Berbeda dari digital nomad yang benar-benar bebas.
Baca juga: 15 Tips WFH Produktif yang Ampuh! [Anti Stres!]
Apa Saja Pekerjaan Digital Nomad?
Berikut beberapa contoh pekerjaan yang bisa Anda lakukan secara nomaden:
- Freelance (pekerja lepas) di bidang teknologi informasi. Misalnya, web developer, penulis lepas, admin media sosial, digital marketing specialist, graphic designer, dan sebagainya.
- Seorang profesional yang bekerja mandiri dengan membuka konsultasi, konseling, akuntan, atau bantuan hukum tertentu.
- Penjual produk digital, seperti ebook, webinar, digital art, website, dan semacamnya.
- Entrepreneur yang mengatur tim dan tugasnya dengan tools online, seperti Mekari Qontak.
- Seorang content creator suatu platform, seperti YouTube, Tiktok, Twitch, dan sebagainya.
Baca juga: Apa Itu Tech Savvy? Manfaat, Profesi, dan Tipsnya
Jenis Digital Nomad
Menurut Things Nomads Do, ada empat jenis digital nomad. Anda masuk ke jenis yang mana?
1. The Perpetual Wanderer
Di jenis pertama ini, Anda selalu berpindah-pindah tempat sehingga hanya berada di suatu tempat maksimal tiga bulan. Biasanya, jenis ini merupakan orang-orang yang masih muda dan ingin menjelajah banyak tempat. Cukup banyak digital nomad yang memulainya seperti ini.
2. The Casual Globetrotter
Jenis selanjutnya cenderung berada di satu tempat selama tiga hingga enam bulan. Mereka lebih suka menikmati tempat tersebut dengan perlahan, sehingga lebih bisa mengenal budaya yang ada dan orang-orangnya.
3. The Occasional Traveler
Jenis ketiga ini biasanya sudah mempunyai tempat tinggal tetap atau home base, sehingga Anda jarang traveling. Tapi, sekalinya traveling, Anda akan menghabiskan waktu berbulan-bulan sebelum akhirnya kembali ke home base lagi.
4. The Flexible Expat
Jenis terakhir ini lebih memilih untuk mengenali suatu budaya dengan mendalam, sehingga cenderung tinggal sangat lama. Berapa lama? Minimal satu tahun. Alhasil, saat meninggalkan tempat itu, Anda akan fasih berbicara bahasanya dan punya banyak teman warga lokal.
Kelebihan dan Kekurangan Digital Nomad
Berdasar penjelasan di atas, menjadi digital nomad memang sangat menyenangkan. Namun, ada juga kekurangannya, lho! Apa itu?
– Kelebihan Digital Nomad
- Tak terikat dengan waktu dan tempat, sehingga Anda bebas bekerja di manapun dan kapanpun. Dengan begitu, Anda bisa liburan sambil bekerja.
- Anda bisa refreshing dan mendapatkan uang di saat yang sama.
- Tak perlu repot datang setiap hari ke kantor
- Bebas untuk bersosialisasi dengan banyak orang dari berbagai tempat
- Tak perlu pusing menghadapi macet di jalan saat berangkat pagi atau pulang malam
- Mempunyai banyak kenalan dan koneksi di berbagai tempat
– Kekurangan Digital Nomad
- Penghasilan yang tidak menentu karena tergantung job atau project yang masuk
- Tidak semua tempat memiliki koneksi internet yang lancar, sehingga berefek ke pekerjaan Anda
- Sulit mengatur waktu produktif kerja, terutama di awal-awal
- Terkadang, sulit mendapatkan tempat yang cocok dan nyaman untuk bekerja
- Anda harus menjadi pekerja yang mandiri karena tak ada yang bisa Anda mintai tolong
Tips Sukses Menjadi Digital Nomad
Bila Anda tertarik menjadi digital nomad, berikut beberapa tips yang bisa Anda ikuti:
1. Pilih Bidang Sesuai Skill Anda
Menjadi seorang digital nomad itu membutuhkan komitmen tinggi karena Anda dituntut untuk mandiri. Maka dari itu, sebaiknya pilih bidang pekerjaan yang Anda sukai dan memang sesuai dengan skill. Dengan begitu, Anda akan lebih semangat dan tak kesulitan menjalaninya.
2. Bangun Portofolio Anda
Portofolio adalah kumpulan karya yang pernah Anda buat. Maka dari itu, hal ini sangat penting sebagai nilai jual Anda di mata klien atau calon bos. Anda bisa membuat portofolio berdasar pekerjaan di kantor lama, project tertentu, atau karya yang belum pernah Anda terbitkan.
3. Cari Pekerjaan Remote
Saat ini, ada banyak perusahaan yang menawarkan pekerjaan remote, terutama startup atau perusahaan teknologi. Tak jarang juga mereka mencari part time atau freelance. Nah, bila Anda direkrut sebagai freelance, pastikan meminta kontrak kerja freelance agar tak ada masalah ke depannya.
Selain itu, Anda juga bisa mencari pekerjaan freelance di situs Projects.co.id, Sribulancer, Fiverr, dan sebagainya. Jangan lupa, sesuaikan dengan skill Anda.
4. Atur Waktu Anda dengan Baik
Mengatur waktu akan menjadi aspek penting sebagai digital nomad. Bila Anda tak bisa mengatur waktu, maka akan terjadi ketimpangan antara waktu bekerja, bermain, dan beristirahat. Oleh karena itu, buatlah to do list dan Anda harus mengikutinya.
5. Sediakan Tabungan
Seperti yang sudah kami sebutkan, Anda akan mendapatkan pendapatan yang tak pasti. Maka dari itu, sebaiknya Anda sediakan tabungan yang cukup. Tabungan ini bisa menjadi dana Anda untuk bertahan hidup bila sedang seret klien atau project.
6. Gabung Komunitas
Menjadi digital nomad juga tak lepas dari rasa jenuh dan kesepian. Solusinya, Anda bisa bergabung ke komunitas tertentu di tempat Anda. Entah itu komunitas sesama digital nomad, komunitas buku, sepak bola, dan sebagainya. Anda bisa menemukannya melalui media sosial Facebook dan forum online.
Penutup
Itulah penjelasan lengkap tentang digital nomad. Ternyata, walau terdengar sangat menyenangkan, tapi gaya hidup ini juga mempunyai banyak kekurangan ya. Bagaimana, apakah Anda menjadi ragu untuk memilih gaya hidup ini? Atau justru semakin yakin?
Apabila pekerjaan remote Anda membutuhkan pengesahan dokumen dengan cepat dan praktis, Anda dapat membuat tanda tangan digital maupun mendapatkan e-Meterai secara mudah melalui Mekari Sign. Karena, Mekari Sign merupakan penyedia tanda tangan digital resmi dan e-Meterai Peruri yang telah terjamin keabsahannya di Indonesia.