3 min read

Warehouse Management System: Pengertian, Manfaat dan Contoh Konsep

Ditulis oleh:
Tayang
Bagikan artikel ini
WhatsApp X LinkedIn Facebook

Di era teknologi yang semakin canggih ini, hampir segalanya bisa dilakukan dengan cepat dan praktis, contohnya seperti sistem pengelolaan gudang yang dikenal dengan Warehouse Management System atau WMS. Dalam lingkup bisnis online, kecepatan dan ketepatan dalam mengelola barang menjadi poin penting bagi pelaku bisnis. Karena hal ini, WMS menjadi solusi para pelaku bisnis dalam mengatur, memantau hingga mengoptimalkan semua kegiatan di dalam Gudang.

Pengertian Warehouse Management System

Pengertian Warehouse Management System

Dok. Mekari Sign

Warehouse Management System atau yang dikenal dengan WMS merupakan sistem perangkat lunak yang dapat membantu setiap bisnis untuk mengelola seluruh kegiatan di gudang, mulai dari penerimaan barang (inbound), penyimpanan, pengambilan barang (picking), hingga pengiriman ke pelanggan (outbound).

WMS bertujuan untuk memastikan seluruh proses pengelolaan gudang berjalan efisien dan akurat. Maka, dengan adanya WMS, diharapkan semua data yang berkaitan dengan stok, lokasi barang hingga Riwayat transaksi bisa diakses secara real time tanpa adanya catatan manual.

Manfaat Warehouse Management System bagi Bisnis Online

1. Efisiensi Operasional

WMS dapat membantu para pelaku bisnis untuk mengatur alur kerja gudang, mengurangi waktu pencarian barang, dan mempercepat proses pengiriman.

2. Minim Human Error

Semua data akan tercatat otomatis oleh sistem yang sudah terintegrasi, sehingga para pelaku bisnis tidak perlu khawatir adanya human error dari kesalahan pencatatan stok secara manual.

3. Optimalisasi Ruang Gudang

Karena terhubung dengan teknologi terkini, WMS dapat merekomendasikan lokasi penyimpanan yang paling efisien berdasarkan ukuran dan frekuensi keluar masuk barang.

4. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Proses pesanan menjadi lebih cepat dan tepat, sehingga pelanggan tidak perlu menunggu lama karena proses masuk dan keluar barang yang sangat mudah tanpa harus pengecekan 2x.

Contoh Konsep dalam WMS

1. FIFO (First In, First Out)

FIFO merupakan metode di mana barang yang pertama kali masuk ke gudang akan menjadi yang pertama kali keluar. Konsep ini cukup umum digunakan untuk produk yang memiliki masa kadaluarsa, contohnya makanan, minuman, obat-obatan, atau kosmetik.

2. LIFO (Last In, First Out)

Kebalikan dari FIFO, LIFO merupakan barang yang terakhir masuk akan menjadi yang pertama keluar. Konsep ini biasanya digunakan untuk barang-barang yang tidak memiliki masa kadaluarsa, seperti pakaian, bahan bangunan, logam, atau produk industri berat.

3. FEFO (First Expired, First Out)

FEFO merupakan lanjutan dari konsep FIFO yang berfokus pada tanggal kedaluwarsa produk. Semua barang yang memiliki tanggal kedaluwarsa paling dekat akan dikirim terlebih dahulu, meskipun bukan barang yang paling dulu masuk ke gudang. Konsep ini biasanya digunakan untuk obat-obatan, makanan segar dan produk FMCG.

Warehouse Management System atau WMS bukan hanya sekadar sistem biasa. Dengan fitur WMS, para pelaku bisnis dapat menjalankan bisnis yang lebih efisien setiap harinya. BigSeller merupakan contoh omnichannel marketplace yang memiliki fitur WMS untuk membantu seller online mengelola Gudang.

BigSeller, Solusi Omnichannel Marketplace untuk para Seller!

Kini, mengelola stok Gudang tidak perlu repot karena Anda bisa gunakan fitur WMS dari BigSeller. Fitur ini berguna untuk membantu Anda melakukan sinkronisasi stok antar toko, penerimaan hingga pengiriman barang dari gudang. Hanya perlu satu kali integrasi, Anda dapat terhubung ke semua gudang yang terdaftar.

Dengan BigSeller, mengelola banyak toko online kini lebih mudah, efisien, dan hemat waktu.

WhatsApp WhatsApp Sales