Digital Signature Online

Digital signature dan electronic signature adalah dua bentuk tanda tangan elektronik yang digunakan untuk memvalidasi dokumen secara digital. Namun, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam hal teknologi dan keamanan.

Digital signature menggunakan kriptografi dan sertifikat digital untuk menjamin identitas penandatangan dan integritas dokumen, menjadikannya lebih aman dan diakui secara hukum. Sedangkan electronic signature bersifat lebih sederhana, bisa berupa tanda tangan yang dipindai atau nama yang diketik, sehingga keamanannya lebih rendah.

Di Indonesia, digital signature disebut tanda tangan elektronik yang keberadaannya diatur oleh Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Regulasi ini secara jelas menyatakan bahwa tanda tangan digital (atau dalam undang-undang disebut tanda tangan elektronik) memiliki kekuatan hukum dan akibat hukum yang sah selama memenuhi persyaratan.

Fungsi utama digital signature adalah untuk memastikan keaslian identitas penandatangan dan dokumen yang ditandatangani. Jadi, walaupun para pihak berjauhan dan dokumen ditandatangani tanpa bertatap muka, dokumen tersebut tetap asli dan mengikat para pihak. Alhasil, dokumen tersebut bisa menjadi alat bukti elektronik yang kuat di mata hukum bila terjadi hal tak diinginkan nantinya. Anda juga bisa menggambar tanda tangan digital sendiri dengan fitur tanda tangan generator Mekari Sign.

Menurut peraturan eIDAS, digital signature dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:

• Simple Digital Signature: tanda tangan dalam bentuk paling sederhana karena tidak dilindungi dengan metode enkripsi apa pun. Contohnya adalah tanda tangan basah yang di-scan menggunakan perangkat elektronik dan dimasukkan ke dalam dokumen.
• Basic Digital Signature: Digital signature ini sudah menggunakan metode asymmetric cryptography, tapi jenis ini tidak melakukan proses verifikasi identitas penggunanya. Proses penandatanganan juga tidak melalui 2-factor authentication. Akibatnya, dokumen yang ditandatangani dengan digital signature ini belum memiliki kekuatan hukum yang sah.
• Advanced & Qualified Digital Signature: tanda tangan yang paling aman dan memiliki kekuatan hukum yang setara dengan tanda tangan basah di atas kertas. Di level ini, teknologi asymmetric cryptography serta public key infrastructure digunakan untuk menjamin keamanan dan keabsahan dokumen.

Public Key Infrastructure (PKI) adalah sistem kriptografi yang mendukung penggunaan kunci publik dan privat untuk mengamankan komunikasi digital. Dalam konteks digital signature, PKI digunakan untuk:

• Menerbitkan: Membuat dan menerbitkan sertifikat digital yang berisi kunci publik penandatangan.
• Mengelola: Mengelola siklus hidup sertifikat digital, termasuk penerbitan, pembaruan, dan pencabutan.
• Mendistribusikan: Menyediakan akses ke sertifikat digital sehingga pihak lain dapat memverifikasi tanda tangan.

Certificate Authority (CA) adalah entitas tepercaya yang bertanggung jawab untuk menerbitkan dan mengelola sertifikat digital. CA memverifikasi identitas pemilik kunci privat sebelum menerbitkan sertifikat.

Contoh CA di Indonesia adalah Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) dan Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) seperti Mekari Sign.

Masa berlaku sertifikat digital bervariasi tergantung pada kebijakan Certificate Authority (CA) yang menerbitkannya, namun biasanya berkisar antara 1 hingga 3 tahun. Setelah kedaluwarsa, sertifikat perlu diperbarui.