Apa Itu Barcode? Ini Pengertian hingga Cara Membuatnya!

Ditulis oleh:
Diperbarui
Bagikan artikel ini
WhatsApp X LinkedIn Facebook

Pernahkah Anda memperhatikan pola garis-garis hitam putih di kemasan produk atau resi pengiriman? Di balik tampilannya yang sederhana, barcode menyimpan peran penting dalam mempercepat dan menyederhanakan proses bisnis. Kode ini memungkinkan pelacakan stok, pencatatan transaksi, hingga distribusi barang berjalan lebih efisien.

Lalu, apa saja jenis barcode dan bagaimana cara kerjanya? Selengkapnya akan dibahas sebagai berikut.

Apa Itu Barcode?

Contoh barcode EAN-13 pada kemasan produk retail menunjukkan garis-garis vertikal dan angka identifikasi.

Barcode adalah sebuah kode optik yang terdiri dari rangkaian garis vertikal dengan ketebalan berbeda yang bisa dibaca oleh alat pemindai (scanner) atau kamera. Konsep teknologi ini ditemukan oleh Woodland dan Silver pada tahun 1949 serta pertama diuji coba oleh perusahaan kereta api Boston and Maine Railroad pada tahun 1961.

Dibuat menggunakan barcode scanner, barcode bisa dikatakan sebagai “sidik jari” untuk sebuah produk. Kode batang ini menyimpan informasi spesifik mengenai suatu produk yang bisa diakses dengan cepat, sehingga memudahkan pencatatan atau proses identifikasi.

Fungsi Barcode

Barcode umumnya lebih berguna bagi perusahaan atau bisnis UKM karena sangat mendukung kegiatan operasional mereka. Berbagai fungsi barcode antara lain adalah:

  • Pengumpulan data: Sarana penyimpanan data suatu produk secara rinci tetapi ringkas (bisa berupa kode nomor produk, kode produksi, tanggal kedaluwarsa, hingga harga)
  • Peningkatan efisiensi operasional: Produk bisa diidentifikasi dengan lebih cepat secara otomatis tanpa entri manual
  • Pengelolaan inventaris: Melacak aset perusahaan hingga jumlah barang masuk/keluar dan stok yang tersisa secara real time
  • Pelacakan logistik: Memudahkan mengelola dan melacak pengiriman barang logistik
  • Peningkatan akurasi data: Meminimalkan human error dalam pencatatan data, sehingga bisa menekan potensi kerugian
  • Peningkatan kredibilitas: Menunjukkan bukti legal, kesiapan dalam berbisnis, dan bisa menjangkau pasar yang lebih luas

Salah satu manfaat terbesar barcode adalah mendukung kredibilitas legal dan profesional sebuah bisnis. Barcode menjadi sinyal bahwa produk telah melalui proses registrasi dan pengakuan yang sah secara hukum, baik di dalam negeri maupun internasional.

Mekari Sign reviewer
BintangMekari Sign Bintang Mahesaputra Wanda Reviewer
Senior Infosec & Compliance Officer di Mekari

Bagaimana Cara Kerja Barcode?

Diagram ilustrasi sederhana yang menjelaskan proses cara kerja scanner barcode, mulai dari pemindaian hingga data diterjemahkan oleh sistem.

Cara kerja barcode melibatkan interaksi antara kode barcode itu sendiri, scanner, dan sistem komputer. Berikut penjelasan mudah cara kerja barcode:

1. Pemindaian (Scanning)

Saat scanner menyinari barcode, scanner laser memancarkan cahaya yang dipantulkan kembali dari permukaan barcode.

2. Pengenalan Pola

Scanner mendeteksi pola pantulan cahaya tersebut, kemudian mengubahnya menjadi sinyal elektronik.

3. Penerjemahan Data (Decoding)

Decoder menerjemahkan sinyal elektronik menjadi data digital yang bisa dipahami olehnya (angka atau huruf).

4. Pengiriman Informasi

Hasil data digital dikirim ke komputer atau sistem untuk menampilkan informasi yang tersimpan di dalam barcode (misalnya nama dan harga produk) atau memperbarui data inventaris.

Baca Juga: 13 Cara Scan Dokumen Termudah dan Terlengkap!

Jenis Umum Barcode

Umumnya terdapat dua jenis barcode utama yang sering digunakan: barcode 1D (linear) dan barcide 2D (matriks).

Barcode 1D (Linear)

Jenis barcode tradisional yang terdiri dari garis-garis vertikal.

  • EAN (European Article Number): Banyak dijumpai pada produk retail di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Varian paling dikenal adalah EAN-13 (13 digit) dan EAN-8 (8 digit untuk kemasan kecil).
  • UPC (Universal Product Code): Mirip EAN, tetapi lebih dahulu populer di Amerika Utara. Ada UPC-A (12 digit) dan UPC-E (versi pendek).
  • Code 128: Fleksibel karena mampu mengodekan semua 128 karakter ASCII. Sering digunakan di sektor logistik dan pengiriman karena kapasitas datanya besar.
  • Code 39: Salah satu jenis barcode alfanumerik tertua, masih digunakan untuk keperluan internal perusahaan seperti pelabelan aset atau inventaris non-retail.
  • ITF (Interleaved 2 of 5): Biasa ditemukan pada pengemasan produk dalam jumlah besar (karton/boks), cocok untuk permukaan bergelombang.

Barcode 2D (Matriks)

Mampu menyimpan informasi yang jauh lebih banyak dalam area yang lebih kecil.

  • QR Code: Berbentuk kotak dengan pola piksel hitam putih. Sangat populer karena mudah dipindai dengan smartphone dan bisa menyimpan tautan URL, teks, info kontak, hingga detail pembayaran (seperti QRIS di Indonesia).
  • Data Matrix: Mirip QR Code, tapi lebih kecil ukurannya. Digunakan untuk menandai komponen kecil di industri elektronik atau farmasi.
  • PDF417: Berbentuk seperti tumpukan barcode 1D. Mampu menyimpan data besar, sering digunakan pada tiket pesawat, SIM di beberapa negara, atau dokumen identifikasi.
Catatan:
Indonesia umumnya menggunakan barcode EAN-13 dengan tiga digit pertama 899 untuk produk yang terdaftar resmi.

Baca Juga: Barcode atau QR Code yang Lebih Efektif?


Itulah pembahasan tentang barcode, mulai dari fungsi, jenis, cara kerja, hingga manfaat strategisnya bagi operasional bisnis dari Mekari Sign. Teknologi ini telah terbukti mampu meningkatkan efisiensi, akurasi, dan profesionalisme, terutama dalam manajemen produk dan logistik. Bagi UKM, mengadopsi sistem barcode yang terstandarisasi seperti GS1 menjadi langkah penting untuk bersaing di pasar digital.

Jika Anda ingin memperdalam wawasan seputar dunia bisnis, dokumen legal, hingga solusi tanda tangan elektronik, kunjungi artikel terbaru di blog Mekari Sign untuk mendapatkan panduan praktis dan terpercaya.

Tanda tangani dokumen digital Anda dengan Mekari Sign!

CTA Banner Tanda Tangan Digital

Referensi

  • Drexel University. Norman Joseph Woodland, Co-Inventor of the Barcode, Passes Away at 91.
WhatsApp WhatsApp Sales