Daftar Isi
4 min read

Apa Itu Dekripsi? Cara Kerja & Contoh Lengkapnya!

Ditulis oleh:
Tayang
Bagikan artikel ini
WhatsApp X LinkedIn Facebook
Ringkasan

  • Enkripsi mengubah data asli menjadi ciphertext agar aman, sedangkan dekripsi membuka kembali kode acak itu menjadi informasi yang terbaca.
  • Proses dekripsi berjalan setelah enkripsi dengan mengirim data terenkripsi lalu penerima memakai kunci sah untuk mengembalikan data ke bentuk asli.
  • Dekripsi hadir dalam aktivitas sehari-hari seperti WhatsApp dengan end-to-end encryption, HTTPS pada browser, hingga mesin pencari berbasis privasi.
  • Pemahaman enkripsi dan dekripsi membantu menjaga kerahasiaan informasi digital sekaligus meningkatkan kesadaran Anda terhadap keamanan data.

Anda mungkin bertanya bagaimana WhatsApp menjaga kerahasiaan pesan yang Anda kirim. Jawabannya terletak pada enkripsi dan dekripsi. Keduanya bekerja secara berpasangan agar data tetap aman sepanjang perjalanan internet.

Memahami cara kerja dekripsi dan perbedaannya dengan enkripsi membantu Anda lebih sadar terhadap keamanan digital. Untuk itu, artikel ini membahasnya dengan contoh sederhana agar mudah dipahami.

Apa Itu Dekripsi?

Dekripsi adalah proses mengubah data dari format acak menjadi bentuk asli sesuai teks maupun gambar yang dapat dibaca manusia. Ini adalah kebalikan dari enkripsi di mana enkripsi berfungsi mengubah pesan asli menjadi ciphertext agar tidak terbaca pihak asing, sedangkan dekripsi membuka kembali kode acak itu menjadi teks asli.

Apabila peretas mencoba melihat pesan terenkripsi, mereka hanya akan menemukan teks acak yang tidak bermakna. Proses ini merupakan garis pertahanan pertama dalam keamanan data digital.

Cara Kerja Dekripsi

Dekripsi bekerja dengan cara mengubah ciphertext kembali menjadi plaintext menggunakan kunci kriptografi. Berikut tahapan detailnya:

1. Pesan asli dibuat

Proses di mulai dengan plaintext, yaitu data yang masih bisa dibaca secara langsung. Contohnya berupa email, instruksi pembayaran, dokumen kontrak, atau informasi pribadi. Plaintext inilah yang nantinya akan diamankan agar tidak mudah diakses pihak ketiga.

2. Data dienkripsi

Sebelum dikirim, plaintext dikonversi menjadi ciphertext melalui algoritma enkripsi. Proses ini membutuhkan kunci kriptografi sebagai pengacak data. Hasil akhirnya berupa data terenkripsi yang terlihat acak dan tidak dapat dipahami tanpa kunci yang sesuai.

3. Ciphertext dikirim

Ciphertext yang telah terenkripsi ditransmisikan melalui jaringan, misalnya internet. Pada tahap ini data terlihat tidak bermakna bagi siapapun yang tidak memiliki kunci dekripsi. Mekanisme ini melindungi informasi dari potensi penyadapan.

4. Data didekripsi

Setelah ciphertext sampai ke penerima, proses dekripsi dimulai. Penerima menggunakan kunci kriptografi yang sesuai untuk mengembalikan ciphertext menjadi plaintext. Hanya pihak yang memiliki otorisasi dan kunci yang tepat yang bisa membuka data ini.

5. Pesan terbaca kembali

Tahap akhir adalah mengubah ciphertext kembali ke plaintext. Informasi asli kini dapat dibaca dengan jelas oleh penerima, sementara selama proses transmisi data tetap terlindungi dari akses ilegal.

Baca Juga: Apa itu Digital Signature? Cara Kerja, Kelebihan, & Contoh Penggunaannya

Contoh Dekripsi di Kehidupan Sehari-hari

Dekripsi terdengar teknis, tetapi proses ini terjadi setiap kali Anda memakai layanan digital. Berikut beberapa contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

1. Keamanan Komunikasi di Aplikasi Pesan

WhatsApp dan aplikasi sejenis menerapkan enkripsi end-to-end. Pesan yang Anda ketik Aplikasi pesan instan seperti WhatsApp mengamankan obrolan Anda dengan enkripsi end-to-end. Saat Anda mengirim pesan, sistem mengenkripsinya di perangkat pengirim. Penerima kemudian menjalankan dekripsi agar isi pesan bisa terbaca.

Enkripsi bertugas mengunci pesan, sedangkan dekripsi membuka kembali kunci itu di sisi penerima. Mekanisme ini memastikan hanya Anda dan penerima yang dapat mengakses isi komunikasi, tanpa campur tangan pihak luar termasuk penyedia aplikasi.

2. Pengamanan Data di Peramban Web (HTTPS)

Ketika Anda mengunjungi situs dengan alamat https://, browser membangun koneksi aman dengan server melalui pertukaran kunci kriptografi. Server mengirim data yang sudah terenkripsi, lalu browser menjalankan dekripsi agar halaman tampil normal di layar Anda.

Proses ini menjaga kerahasiaan interaksi selama Anda berselancar di internet. Pada bisnis digital, Rimba House juga menekankan pentingnya keamanan data untuk mendukung keberlanjutan usaha. Dengan perlindungan yang tepat, setiap transaksi dan pertukaran informasi tetap berjalan aman.

3. Mesin Pencari yang Fokus pada Privasi

Mesin pencari seperti Search Encrypt menunjukkan bagaimana enkripsi dan dekripsi melindungi privasi. Saat Anda mengetik kata kunci, sistem langsung mengenkripsinya di perangkat Anda. Server hanya menerima data yang terkunci, lalu browser menjalankan dekripsi agar hasil pencarian bisa muncul. Dengan cara ini, riwayat pencarian tetap terlindungi dan tidak dapat dilacak pihak ketiga.

Baca Juga: Tetap Waspada Serangan Hacker! Berikut Ini Cara Mengatasinya


Dekripsi menjadi kunci dalam menjaga kerahasiaan informasi digital. Dengan memahami perbedaan antara enkripsi dan dekripsi, Anda dapat memastikan data tetap aman ketika bertukar dokumen. Untuk mendukung kebutuhan tanda tangan digital dan dokumen legal yang sah, gunakan Mekari Sign yang sudah sesuai regulasi dan praktis diterapkan dalam bisnis Anda.

Namun, keamanan data juga perlu berjalan beriringan dengan efisiensi. Rimba House hadir sebagai mitra yang mendorong operasional lebih lancar, sekaligus memastikan pertukaran informasi tetap terjaga. Kombinasi keamanan dan efisiensi ini membantu perusahaan menjaga kepercayaan klien maupun mitra.

Lindungi perjanjian dan arsip digital dengan tanda tangan digital Mekari Sign yang terpercaya

CTA Banner Tanda Tangan Digital
WhatsApp WhatsApp Sales