7 min read

Apa itu Digital Signature? Cara Kerja, Kelebihan, dan Contoh Penggunaannya

Diperbarui 04 September 2024
featured image Apa Itu Digital Signature
Apa itu Digital Signature? Cara Kerja, Kelebihan, dan Contoh Penggunaannya

Tanda tangan digital atau digital signature kini menjadi teknologi yang mulai banyak digunakan oleh setiap kalangan, baik personal ataupun bisnis. Tak heran, karena ttd digital menawarkan kelebihan yang tak dimiliki oleh tanda tangan basah, mulai dari segi keamanan hingga kemudahannya.

Lalu, apa itu sebenarnya digital signature? Bagaimana cara kerja dan keabsahannya di Indonesia? Apa saja kelebihan serta kekurangannya? Tenang, semua pertanyaan Anda akan terjawab di artikel ini. Oleh karena itu, simak sampai selesai ya!

Daftar isi

Apa itu Digital Signature?

Digital signature adalah jenis tanda tangan yang digunakan untuk memverifikasi dan autentikasi suatu dokumen elektronik, atau perangkat lunak.

Dengan digital signature, file yang Anda kirim secara digital bisa sampai ke penerima yang dituju dalam format asli tanpa perubahan sedikitpun. Hal ini dikarenakan digital signature menggunakan sistem kriptografi melalui Public Key Infrastructure (PKI) yang alhasil file Anda dijamin asli dan terhindar dari pemalsuan dokumen maupun pemalsuan tanda tangan.

Cara Kerja Digital Signature

Sebelum membahas digital signature lebih jauh, perlu Anda ketahui dulu beberapa komponen di dalamnya, yaitu:

  • Fungsi Hash — algoritma yang membentuk barisan huruf dan angka unik yang disematkan pada dokumen. Berfungsi selayaknya “sidik jari” dari dokumen Anda, sehingga bisa menjamin keasliannya.
  • Sistem Kriptografi — sistem keamanan yang menggunakan sepasang kunci, yaitu kunci publik untuk mengenkripsi data. Lalu, kunci satunya yaitu kunci privat untuk membuka enkripsi tersebut.
  • Public Key Infrastructure — keseluruhan infrastruktur, yaitu kebijakan, aturan, orang, dan sistem yang mendukung pembagian kunci publik ke pihak yang relevan.
  • Certificate Authority — pihak yang memvalidasi identitas para pihak, lalu menerbitkan sertifikat elektronik yang berisi publik key ke para pihak.
  • Sertifikat Elektronik — berfungsi selayaknya Kartu Tanda Penduduk yang menjamin keaslian identitas para pihak.

Tanda tangan digital memiliki persamaan dengan dengan tanda tangan basah, yakni berbentuk unik sesuai identitas penandatangan. Apabila keunikan tanda tangan basah terletak pada bentuk goresan yang dibuat secara personal, maka pada tanda tangan digital keunikannya terletak pada kode unik yang telah diatur oleh protokol khusus bernama Public Key Infrastructure (PKI). Lantas, bagaimana cara kerjanya?

Proses Penandatangan (Kunci Pribadi)

Dalam ketentuan infrastruktur kunci publik, penyedia tanda tangan digital diwajibkan menggunakan algoritma matematis untuk menghasilkan dua angka acak yang disebut kunci untuk mengamanankan data digital. Kunci pertama bersifat publik, dan kunci berikutnya bersifat pribadi.

Sekarang mari bayangkan Anda menandatangani dokumen secara digital, maka tanda tangan digital tersebut menggunakan kunci pribadi penandatangan. Mengapa demikian? Karena saat Anda mengirim dokumen tersebut, data yang terkandung akan diproses melalui algoritma fungsi Hash sehingga menghasilan nilai berbentuk huruf dan angka unik yang disematkan pada dokumen. 

Nilai inilah yang selanjutnya terenkripsi oleh kunci pribadi sehingga menghasilkan tanda tangan digital. 

Penerima Dokumen (Kunci Publik)

Ketika Anda mengirim dokumen berisi tanda tangan digital, penerima akan mendapatkan salinan dokumen berisi kunci yang bersifat publik. Jika kunci publik tidak dapat mendekripsi dokumen yang dikirim, maka dapat dikatakan tanda tangan bukan milik pengirim atau bahkan dokumen telah mengalami perubahan.

Infrastruktur kunci publik mewajibkan kunci agar dibuat, dijalankan, dan disimpan dengan aman melalui otoritas sertifikat (Ceritificate Authority). Di Indonesia, Certificate Authority dapat mengacu pada Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) yakni sebagai penyedia resmi tanda tangan digital.

Baca Juga: Panduan dan Legalitas Kontrak Elektronik di Indonesia

Contoh Penggunaan Digital Signature

Pada praktiknya, ada beberapa contoh digital signature dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

  • Tanda Tangan Elektronik PSrE — Tanda tangan elektronik tersertifikasi di Indonesia merupakan salah satu bentuk digital signature yang telah disebutkan di atas. Sertifikat di sini dikeluarkan oleh PSrE yang sudah diakui KOMINFO. Selain tersertifikasi, TTD Elektronik ini memiliki keunikan lainnya seperti dapat berbentuk goresan digital, huruf, hingga QR Code.
  • Transaksi Kartu Kredit — Pengguna kartu kredit akan diminta untuk membubuhkan tanda tangan di mesin khusus sebagai metode validasi
  • Investasi — Pada aplikasi fintech, Anda diminta untuk melakukan ttd digital saat melakukan berbagai hal, seperti pembuatan akun, jual beli aset, dan masih banyak lainnya.
  • Proses Produksi — Banyak perusahaan yang memakai ttd digital yang dilindungi oleh International Organization for Standardization (ISO) untuk mempercepat produksi
  • Surat/Dokumen Bisnis — berbagai dokumen bisnis bisa Anda tandatangani secara jarak jauh, baik itu surat bisnis formal maupun non formal dengan eSignature API yang bisa diintegrasikan dengan mudah ke sistem bisnis. Hal ini tentu memudahkan dan menghemat biaya serta waktu Anda.

Baca selengkapnya di sini: Apa Itu eSignature API, Cara Kerja, dan Contoh Penerapannya

Keabsahan Digital Signature di Indonesia

Di Indonesia, digital signature kerap disebut tanda tangan elektronik yang keberadaannya diatur oleh Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Regulasi ini secara jelas menyatakan bahwa tanda tangan digital (atau dalam undang-undang disebut tanda tangan elektronik) memiliki kekuatan hukum dan akibat hukum yang sah selama memenuhi persyaratan.

Selanjutnya keberadaan tanda tangan digital diperkuat melalui Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik mengenai fungsi dari digital signature serta perbedaan antara tanda tangan digital tersertifikasi dengan yang tidak. Secara garis besar perbedaan ttd digital tersertifikasi dengan tidak tersertifikasi ada pada sifat kekuatan hukumnya.*

Pada intinya, digital signature memiliki kesamaan dengan tanda tangan elektronik tersertifikasi yang diakui di Indonesia. Karena digital signature dapat memastikan keaslian identitas penandatangan dan dokumen tersebut walau ditandatangani tanpa bertatap muka.

Bila Anda ingin mempelajari lebih lanjut, tonton video di bawah ini atau baca artikel selengkapnya di sini: Apa Itu Tanda Tangan Elektronik Tersertifikasi

*Merujuk pada PP No 71 Tahun 2019, transaksi elektronik merupakan perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan komputer, jaringan komputer, dan/ atau media elektronik lainnya. Perbuatan hukum yang dimaksud mencakup jual-beli, hibah, hingga surat wasiat.

Kelebihan Digital Signature

Tanda tangan digital memiliki beragam kelebihan dan bahkan ada yang tidak dimiliki tanda tangan basah. Berikut 5 kelebihan digital signature yang perlu Anda ketahui:

1. Keamanan yang Kuat

Sistem kriptografi dalam tanda tangan digital memungkinkan dokumen tidak mudah dipalsukan karena terdiri dari dua kunci yang berkesinambungan.

2. Kekuatan Hukum yang Sama dengan Tanda Tangan Basah

Di Indonesia, digital signature dapat memiliki kekuatan hukum yang sama dengan tanda tangan basah selama ditandatangani melalui penyedia resmi tanda tangan digital tersertifikasi. Ketentuan tersebut telah diatur dalam UU ITE dan PP No. 71 Tahun 2019 di mana dokumen yang ditandatangani bisa menjadi alat bukti elektronik yang kuat di mata hukum.

3. Cepat dan Efisien

Digital signature memungkinkan Anda tidak perlu lagi menunggu kehadiran para pihak penandatangan karena dapat dilakukan jarak jauh. Dengan begitu, Anda dapat menghemat waktu sekaligus efisiensi proses operasional bisnis.

4. Hemat Biaya Operasional

Tanda tangan digital tidak memerlukan dokumen fisik sehingga Anda dapat menghemat biaya operasional seperti kertas, tinta, hingga printer.

5. Meningkatkan Kredibilitas Bisnis

Penggunaan tanda tangan digital khususnya yang tersertifikasi dapat meningkatkan kredibilitas di mata klien maupun pelanggan. Karena dokumen yang berisi tanda tangan digital dapat terjamin keamanannya, dilindungi hukum yang kuat, proses operasional yang efisien, dan pastinya terdapat transparansi dalam proses penandatanganannya.

Baca selengkapnya: Keuntungan Tanda Tangan Digital untuk Bisnis

Kekurangan Digital Signature

Selain kelebihan yang telah disebutkan di atas, ada tiga hal yang perlu Anda perhatikan dari digital signature. Antara lain:

1. Biaya Implementasi

Untuk menggunakan digital signature diperlukan proses implementasi dan penyesuaian sistem yang memerlukan biaya di awal. Namun demikian ketika sistem tersebut telah disesuaikan, bisnis dapat menerima manfaat dan kelebihan sesuai yang telah dijabarkan di atas.

2. Kesiapan Infrastruktur Teknologi

Dalam mengimplementasikan digital signature, bisnis perlu memastikan kesiapan infrastruktur teknis baik pada sistem maupun jaringan yang mumpuni.

3. Kemampuan SDM

Terakhir, yang perlu Anda perhatikan dalam implementasi tanda tangan digital adalah bagaimana karyawan dalam bisnis Anda dapat memahami sistem dengan matang. Anda dapat melakukan pelatihan secara berkala agar karyawan dapat beradaptasi dengan sistem dokumen digital.

Itulah penjelasan lengkap mengenai apa itu digital signature serta bagaimana cara kerjanya. Sangat canggih dan memiliki banyak kelebihan, bukan? Tak heran banyak digunakan segala lini bisnis mulai dari perseorangan, hingga perusahaan besar sekalipun. Jadi, apakah Anda tertarik untuk mencobanya?

Kategori : Product Insight
WhatsApp WhatsApp Sales