6 min read

Keamanan Data: Pengertian, Jenis, dan Tujuannya

Ditulis oleh:
Tayang 10 Oktober 2024
Keamanan Data
Keamanan Data: Pengertian, Jenis, dan Tujuannya

Di era digital ini, perkembangan teknologi melaju sangat pesat. Anda memiliki akses tak terbatas dalam mencari dan mendapatkan sejumlah informasi untuk mempermudah pekerjaan Anda. Hal itu membuat data pribadi dan perusahaan menjadi lebih mudah untuk ditemukan dan digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Karena itu, Anda membutuhkan keamanan data.

Lalu, apa yang dimaksud dengan keamanan data? Bagaimana cara yang akan dilakukan untuk menjaga keamanan data? Artikel ini akan menjelaskan terkait pengertian, tujuan, ancaman, hingga strategi yang bisa dilakukan oleh Anda dan perusahaan Anda. Pelajari artikel berikut ini!

Daftar isi

Apa itu Keamanan Data?

Keamanan data (data security) adalah keamanan yang mencakup informasi terkait identitas diri dan segala aktivitas yang terjadi secara online.

Keamanan data adalah langkah untuk melindungi data pribadi dari aktivitas yang mencurigakan, seperti, akses yang tidak sah, kerusakan, dan pencurian informasi dari pihak lain. Langkah ini biasanya dilakukan oleh perusahaan yang memiliki beragam data personal terkait karyawan atau klien mereka.

Apabila keamanan data tersebut hilang, dicuri, atau diperjualbelikan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, perusahaan tersebut bisa rugi besar dan kehilangan kepercayaan.

Baca Juga: Peran Public Key Infrastructure Bagi Keamanan Digital Anda

Jenis Keamanan Data

Ada beberapa tipe atau jenis keamanan digital, sebagai berikut:

1. Enkripsi (Encryption)

Enkripsi adalah salah satu metode untuk mengubah data dari yang dapat dibaca (plaintext) menjadi kumpulan tulisan yang tidak dapat dipahami atau kode rahasia (chipertext).

Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kerahasiaan data pengguna terkait sehingga pihak luar tidak dapat melihat teks aslinya.

Contoh dari enkripsi terdapat pada profil WhatsApp setiap kontak yang ada.

2. Penghapusan Data (Data Erasure)

Data erasure adalah penghapusan data yang dilakukan dengan menimpa data secara menyeluruh sehingga lebih aman dibandingkan penghapusan biasa.

Hal ini dilakukan agar data yang sudah dihapus lama tidak dapat lagi dipulihkan untuk menjamin keamanan data.

3. Penyamaran Data (Data Masking)

Data masking adalah penyamaran data untuk keamanan informasi pribadi. Data masking ini berupa angka maupun huruf yang dimodifikasi dari aslinya.

Penyamaran ini penting dilakukan agar data privasi yang bersifat sensitif, seperti nama, tanggal lahir, dan nomor kartu kredit, tidak dapat dilihat secara sembarangan oleh siapapun. Pihak yang ingin mencuri pun tidak dapat melihat data aslinya dengan data masking ini.

4. Ketahanan Data (Data Resiliency)

Ketahanan data tergantung dari sistem yang dijalankan oleh perusahaan/organisasi. Penerapan ketahanan data itu penting apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di luar dari pihak lain, seperti system down, mati lampu, bencana alam, dan sebagainya.

Dengan ketahanan data, dampak yang timbul dapat diminimalisasi.

Tujuan Keamanan Data

Keamanan data dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Berikut merupakan beberapa tujuan yang bisa diaplikasikan, di antaranya:

  • Melindungi data sensitif berupa, data personal, keuangan, hak milik, dan lainnya.
  • Mencegah kebocoran data dari cybercrime. Cybercrime adalah aktivitas kriminal yang melibatkan tindakan pencurian dan penipuan data dengan cara hacking, phishing, spoofing, dan lainnya.
  • Menjaga produktivitas perusahaan. Keamanan data perusahaan menjadi kunci nomor satu dalam menjaga kelangsungan perusahaan.
  • Meningkatkan integritas perusahaan dan kepercayaan pelanggan.
  • Mematuhi hukum dan aturan. Keamanan data tidak hanya dilakukan karena perusahaan ingin melindungi data, tetapi langkah ini ada dasar hukumnya.

Di Indonesia sendiri ada UU No. 27 Tahun 2022 Tentang Perlindungan Data Pribadi. Tentunya, setiap perusahaan harus menaati setiap aturan pada UU tersebut atau terkena sanksi nantinya.

Ancaman Keamanan Data

Seperti yang telah dijelaskan, keamanan data dilakukan untuk mencegah adanya aktivitas kriminal yang melibatkan pencurian data. Beberapa ancaman keamanan data adalah sebagai berikut:

  • Malware: perangkat lunak yang berbahaya, seperti virus, worm, spyware, yang dapat masuk ke sistem kemudian mencuri, mengacaukan, atau menghancurkan data.
  • Serangan Phishing: upaya penipuan untuk memperoleh data sensitif dengan menyamar menjadi pihak yang terpercaya. Biasanya dilakukan melalui e-mail, SMS, atau situs berbahaya.
  • Ancaman Internal: ancaman datang dari dalam perusahaan untuk mencuri, membocorkan, atau memanipulasi data terkait.
  • Ransomware: jenis malware yang menyandera data perusahaan untuk meminta tebusan berupa bayaran agar situs dapat dipulihkan kembali oleh mereka.
  • Serangan DoS dan DDos: serangan Denial of Service (DoS) dan Distributed Denial of Service (DDoS) membebani sistem jaringan pada website dengan lalu lintas sehingga tidak dapat diakses oleh user dan memengaruhi data yang tersedia.
  • Pencurian Secara Fisik: kehilangan atau pencurian perangkat seperti laptop, USB, hard drive, atau barang lainnya yang berisi informasi sensitif dapat menjadi salah satu penyebab ancaman keamanan data.
  • Serangan Man-in-the-Middle (MitM): MitM adalah salah satu bentuk ancaman yang dilakukan dengan menyadap, lalu mengubah dan mencuri data sensitif saat dua belah pihak sedang berkomunikasi.

Strategi Keamanan Data

Setelah penjelasan lengkap mengenai ancaman, lalu bagaimana cara meningkatkannya dalam sebuah jaringan? Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan, sebagai berikut:

1. Keamanan server dan perangkat

Keamanan data sangat penting dilakukan dengan menyediakan tempat khusus menaruh segala data yang penting, seperti cloud. Hal ini dilakukan agar ketika terjadi serangan, semua data masih tersimpan dalam cloud dengan proteksi yang tinggi.

2. Manajemen dan kontrol akses

Berikan akses kepada pihak internal yang memang bersangkutan dan membutuhkan. Pihak yang memegang kunci akses harus selektif dalam memilih siapa yang juga berhak bertanggung jawab dalam mengontrol akses dan isinya agar tidak terjadi ancaman internal.

3. Keamanan aplikasi dan patching

Seluruh aplikasi yang digunakan untuk menyimpan data sensitif sebaiknya segera melakukan update ke versi terbaru (patching).

4. Cadangan Data (Backups)

Anda dan perusahaan wajib memiliki cadangan data apabila terjadi sesuatu pada database utama. Backups menjadi strategi yang penting untuk dilakukan karena data menjadi semakin aman, terhindar dari aktivitas kejahatan.

5. Pelatihan karyawan

Sumber daya manusia dalam suatu perusahaan adalah aset yang krusial dalam memproteksi data perusahaan. Perusahaan bisa mengadakan pelatihan edukatif mengenai praktik keamanan data dan mengenali segala jenis ancamannya.

6. Pemantauan dan kontrol jaringan sampai titik akhir

Anda harus menerapkan rangkaian lengkap peralatan untuk melindungi data Anda, mulai dari alat manajemen deteksi, ancaman, hingga respons pada software cloud Anda. Hal ini dapat menurunkan risiko dan pelanggaran keamanan.

Baca Juga: Tetap Waspada! Berikut Cara Mengatasi Serangan Hacker

Itulah penjelasan mengenai keamanan data. Penerapan ini sangat penting untuk menjalankan bisnis Anda. Proteksi atau keamanan yang tinggi dapat mengurangi terjadinya kerugian pada perusahaan dan meningkatkan kepercayaan bagi pelanggan dan bisnis lain.

Hal ini juga termasuk dalam penggunaan tanda tangan digital yang tersertifikasi dan eKYC yang aman. Anda bisa mendapatkannya secara resmi lewat Mekari Sign. Fitur utama kami memberikan perlindungan pada setiap data pada dokumen Anda sehingga aman dari serangan siber. Yuk, gunakan Mekari Sign sekarang!

Lindungi Dokumen Anda dengan Tanda Tangan Digital!

CTA Banner Tanda Tangan Digital
Kategori : Keamanan Digital
WhatsApp WhatsApp Sales