Apakah Anda berniat membuat laporan bisnis, tapi masih bingung? Anda sudah datang ke tempat yang tepat!
Seperti namanya, laporan bisnis adalah dokumen penting yang bisa memberikan Anda insight terkait bisnis atau perusahaan Anda. Maka dari itu, laporan ini tak boleh Anda buat sembarangan dan harus akurat.
Untungnya, di artikel ini kami akan membahas laporan bisnis dengan mendalam. Mulai dari pengertian, fungsi, jenis, cara membuat, hingga contohnya. Maka dari itu, simak artikel ini sampai selesai ya!
Apa itu Laporan Bisnis?
Ada dua pengertian laporan bisnis, yaitu:
- William C. Himstreet dan Wayne M. Baty: penyampaian informasi dari suatu bagian organisasi atau dari satu instansi ke lainnya atau lembaga ke lembaga lain untuk membantu pengambilan keputusan atau pemecahan masalah.
- Herta A. Murphy dan Herbert W Hildebrandt: laporan yang bersifat netral, tak memihak, mempunyai tujuan jelas dan menyajikan fakta ke satu pihak atau lebih untuk tujuan bisnis tertentu.
Baca juga:Â 50+ Istilah Umum dalam Dunia Bisnis, Terlengkap! [Edisi 2023]
Fungsi Laporan Bisnis
Pada dasarnya, berikut beberapa fungsi laporan ini:
- Memantau dan mengendalikan operasional bisnis
- Membantu memaksimalkan penerapan kebijakan atau aturan yang telah perusahaan tetapkan
- Acuan untuk memenuhi syarat dan peraturan hukum, seperti AMDAL, laporan pajak, dan sebagainya
- Dokumentasi pencapaian atau prestasi kerja
- Membantu menganalisis informasi sebelum mengambil suatu keputusan
- Sarana untuk mendapatkan sumber baru atau bantuan dana untuk bisnis
Jenis-jenis Laporan Bisnis
Ada beberapa jenis laporan ini yang dibedakan berdasarkan beberapa hal, yaitu:
1.   Berdasarkan Fungsi
- Laporan Informasi — memberikan informasi dengan memberikan fakta dan rangkuman, tanpa analisis, kesimpulan, dan rekomendasi
- Laporan Analitikal — menyajikan fakta, menganalisis dan menafsir, lalu memberikan kesimpulan dan rekomendasi
2.   Berdasarkan Subjek
- Laporan Akuntansi — memberikan informasi terkait akuntansi organisasi atau perusahaan
- Laporan Pemasaran — memberikan informasi tentang pemasaran suatu produk
- Laporan Produksi — memberikan informasi tentang produksi suatu barang
3.   Berdasarkan Formalitas
- Laporan Formal — panjang lebih dari 10 halaman dan membahas masalah yang kompleks dengan struktur yang rapi
- Laporan Informal — biasanya hanya membahas intinya, sehingga hanya ada body text saja
4.   Berdasarkan Keaslian
- Laporan Otoritas — dibuat atas permintaan atau kuasa dari orang lain
- Laporan Sukarela — dibuat atas inisiatif sendiri tanpa dorongan pihak lain
- Laporan Swasta — dibuat oleh perusahaan atau bisnis swasta
- Laporan Publik — dibuat oleh lembaga pemerintah
5.   Berdasarkan Frekuensi
- Laporan Berkala — disusun dalam periode tertentu, seperti harian, mingguan, bulanan, dan sebagainya
- Laporan Khusus — disusun saat ada kebutuhan tertentu yang sifatnya khusus atau unik
6.   Berdasarkan Jenis
- Laporan Memorandum — menggunakan format internal memo, yakni dengan mencantumkan kepada, dari, subjek, dan tanggalnya
- Laporan Surat — memakai format surat dengan kepala surat yang berisi alamat, salam pembuka, penutup, tanda tangan, dan referensi
- Laporan Bentuk Cetakan — memiliki judul yang sudah dicetak, baris-baris kosong, dan instruksi
- Laporan Panjang — disebut juga laporan formal dan memiliki struktur yang lengkap
7.   Berdasarkan Kegiatan Proyek
- Laporan Pendahuluan — mencakup persiapan untuk proyek, hasil yang diharapkan, dan cara melakukan pelatihan karyawan
- Laporan Perkembangan — laporan perkembangan yang berisi tentang perkembangan pelaksanaan proyek secara berkala
- Laporan Akhir — berisi akhir dari suatu proyek yang telah dilaksanakan
Baca juga: Laporan Pertanggungjawaban (LPJ): Fungsi, Format, dan Contohnya
8.   Berdasarkan Pelaksanaan Pertemuan
- Agenda — ditulis sebelum pertemuan berlangsung, mencakup jadwal pelaksanaan dan topik yang dibahas dalam pertemuan
- Resolusi — laporan singkat yang berisi pengumuman hasil konsensus pertemuan tersebut
- Notulen — laporan resmi dalam pertemuan yang sudah selesai dan isinya catatan mengenai semua hal yang terjadi
- Laporan Pertemuan — laporan yang cakupan bahasannya luas dan berisi hasil-hasil pertemuan
Tips Sebelum Membuat Laporan Bisnis
Sebelum Anda memutuskan untuk membuat laporan ini, berikut beberapa tips yang perlu Anda terapkan:
–Â Â Â Â Â Â Tentukan Permasalahan, Tujuan, dan Ruang Lingkup
Pertama-tama, Anda harus menentukan permasalahan yang akan dilaporkan. Setelah itu, lakukan analisis untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang ada menggunakan 5W + 1H. Bila Anda sudah menentukan masalahnya, Anda bisa lanjut untuk menentukan tujuan dan ruang lingkupnya.
–Â Â Â Â Â Â Tentukan Siapa Penerimanya
Menentukan penerima ini harus Anda perhatikan dari posisi, latar pendidikan, pengalaman, dan sikap emosionalnya. Sebab, semakin Anda paham dengan penerimanya, Anda bisa membuat laporan yang lebih baik sehingga bisa diterima pembaca dengan tepat sasaran.
–Â Â Â Â Â Â Tentukan Ide atau Gagasan
Tuliskan ide yang sesuai dengan tujuan laporan Anda. Selain itu, Anda juga perlu menyusun hipotesis dari laporan tersebut agar memiliki pandangan pada permasalahan yang dibahas. Contohnya, bila Anda membahas tentang performa pegawai, Anda bisa mengelompokkan ide yang relevan seperti motivasi, gaji, kesehatan mental dan fisik, lingkungan kerja, dan sebagainya.
–Â Â Â Â Â Â Kumpulkan Bahan yang Diperlukan
Bahan di sini adalah fakta dan informasi faktual yang berasal dari sumber yang terpercaya. Seperti ke orang-orangnya langsung, buku, jurnal, organisasi tertentu, dan sebagainya.
–Â Â Â Â Â Â Lakukan Analisis Data
Bila Anda sudah mengumpulkan semua bahan dan data yang diperlukan, Anda bisa mulai menganalisisnya untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Ingat, Anda harus melakukannya secara objektif, jujur, dan tidak memanipulasi data. Semua harus Anda sajikan dengan apa adanya sesuai keadaan.
–Â Â Â Â Â Â Siapkan Outline Laporan
Terakhir, Anda bisa menyiapkan outline untuk mengetahui apakah laporan tersebut sudah lengkap atau masih perlu diperbaiki lagi. Perlu Anda ketahui bahwa Anda tetap perlu mengetahui bagian tubuh laporan sebagai bahan pertimbangan dalam menyiapkan outline ini.
Bagian Pokok Laporan Bisnis
Dalam laporan ini, ada beberapa bagian pokok yang harus Anda perhatikan, yaitu:
1.   Pendahuluan
Di bagian ini, ada beberapa hal yang bisa Anda pertimbangkan untuk dimuat, yakni:
- Pihak yang meminta Anda membuat laporan ini atau pemberi kuasa
- Layout presentasi yang berisi tentang hal-hal yang akan Anda sampaikan
- Masalah yang akan Anda bahas
- Tujuan penulisan agar arah pembahasan lebih jelas dan mudah dimengerti
- Ruang lingkup atau batas pembahasan permasalahan
- Cara Anda mendapatkan informasi yang dibutuhkan alias metodologinya
- Sumber yang Anda gunakan untuk mendapatkan informasi
2.   Pembahasan
Seperti namanya, di bagian ini Anda membahas mengenai permasalahan yang telah ditentukan. Anda bisa membahasnya dengan detail sesuai fakta dan data yang Anda dapatkan. Maka dari itu, bagian ini biasanya memiliki jumlah halaman yang banyak serta berisi diagram, tabel, grafik, dan sebagainya yang mendukung penyampaian.
3.   Penutup
Bagian terakhir dari laporan bisnis Anda adalah Penutup. Di sini, Anda harus merangkum, mengambil kesimpulan, dan memberikan saran atau rekomendasi untuk laporan selanjutnya. Perlu Anda ingat bahwa kesimpulan ini harus berdasarkan keseluruhan isi pembahasan dan tujuan laporan Anda.
Cara Penulisan Laporan Bisnis
Saat membuat laporan ini, ada dua cara yang bisa Anda coba, yaitu:
–Â Â Â Â Â Â Deduktif
Deduktif adalah di mana Anda menulis laporan yang dimulai dari ide pokok dahulu. Baru kemudian menjelaskan mengenai hal-hal yang lebih rinci. Cara ini bisa Anda terapkan bila pembaca Anda memiliki karakteristik di bawah ini:
- Terlalu sibuk dan tak memiliki banyak waktu luang
- Bukan orang yang penyabar
- Tidak suka bertele-tele
- Ingin segera mengetahui pandangan penulis mengenai permasalahan yang dibahas
–Â Â Â Â Â Â Induktif
Induktif adalah Anda menjelaskan fakta yang ada sebelum masuk ke pokok, kesimpulan, saran atau rekomendasi. Jadi, Anda akan menyajikan fakta serta bukti pendukung lain agar pembaca mempunyai pandangan terhadap permasalahan yang Anda bahas. Lalu, dilanjutkan dengan kesimpulan dan rekomendasi.
Bila Anda hendak menerapkan cara ini, sebaiknya pembaca Anda mempunyai karakteristik ini:
- Orang yang suka dengan penjelasan rinci
- Tipa yang membaca laporan menyeluruh, tidak hanya bagian inti atau penutupnya saja
- Lebih mengutamakan proses daripada hasil akhirnya
Baca juga: 4 Contoh Proposal Usaha Berbagai Jenis [Download Gratis]
Contoh Laporan Bisnis Lengkap
Supaya Anda mendapatkan gambaran lebih jelas, berikut contohnya dari Studocu:
1.   Contoh Laporan Bisnis Bagian 1
2.   Contoh Laporan Bisnis Bagian 2
3.   Contoh Laporan Bisnis Bagian 3
4.   Contoh Laporan Bisnis Bagian 4
5.   Contoh Laporan Bisnis Bagian 5
6.   Contoh Laporan Bisnis Bagian 6
7.   Contoh Laporan Bisnis Bagian 7
8.   Contoh Laporan Bisnis Bagian 8
9.   Contoh Laporan Bisnis Bagian 9
10.  Contoh Laporan Bisnis Bagian 10
11.  Contoh Laporan Bisnis Bagian 11
12.  Contoh Laporan Bisnis Bagian 12
13.  Contoh Laporan Bisnis Bagian 13
Kelola Laporan Bisnis dengan Mekari Sign!
Itulah penjelasan lengkap mengenai laporan bisnis. Melalui artikel ini, Anda sudah belajar mengenai pengertian laporan bisnis, fungsi, jenisnya, cara membuat, hingga contohnya. Semoga, Anda tak kebingungan lagi saat hendak membuat laporan ini ya!
Oh ya, bila laporan bisnis Anda membutuhkan digital signing atau stempel elektronik, Anda bisa mencoba menggunakan Mekari Sign. Tenang, Mekari Sign sudah berinduk ke Kominfo dan PSrE, sehingga tanda tangan elektronik Anda sah di mata hukum.