9 min read

Cyber Crime: Pengertian dan Cara Mencegahnya!

Diperbarui 06 Februari 2024
Featured Image Apa Itu Cyber Crime
Cyber Crime: Pengertian dan Cara Mencegahnya!

Serangan siber atau cyber crime adalah tipe kejahatan yang menjadi momok di zaman digital ini. Bagaimana tidak? Melalui cyber crime, data penting Anda bisa hilang, rekening terkuras, komputer rusak, dan masih banyak lainnya.

Lalu, apa itu cyber crime? Apa saja jenisnya dan bagaimana cara mencegahnya? Tak perlu panik, kami akan membahas serangan siber dengan komplit di artikel ini. Oleh karena itu, simak sampai akhir ya!

banner tanda tangan elektronik blog mekari sign

Daftar isi

Apa Itu Cyber Crime?

ilustrasi apa itu cyber crime

Sumber gambar: Pixabay

 

Cyber crime adalah semua aktivitas kriminal di dunia maya yang dilakukan oleh individu maupun kelompok. Misalnya, mencuri identitas, menguras saldo m-banking, dan semacamnya. Di Indonesia sendiri, cyber crime diatur pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik alias UU ITE.

Pengertian Cyber Crime Menurut Ahli

Selain pengertian umum di atas, berikut beberapa pengertian cyber crime menurut para ahli:

  • Parker: tindakan yang berhubungan dengan teknologi komputer, dimana seseorang mendapatkan keuntungan dengan merugikan pihak lainnya.
  • Widodo: semua kegiatan perseorangan atau kelompok yang menggunakan jaringan komputer sebagai sarana untuk melakukan kejahatan atau menjadikan komputer sebagai sasaran kejahatan-
  • Dr. Barda Nawawi Arief, S.H: kejahatan teknologi informasi
  • Wahid & Labib: segala jenis pemakaian jaringan komputer yang bertujuan kriminal dengan menyalahgunakan kemudahan teknologi digital
  • Organization of European Community Development (OECD): segala jenis akses ilegal terhadap suatu transmisi data.

25 Jenis atau Metode Cyber Crime

Ada banyak metode atau jenis cyber crime di jagat maya. Pelaku selalu menemukan cara baru untuk mengelabui sistem yang lebih canggih dan mengikuti perkembangan zaman. Apa saja?

1.    Hacking

Hacking adalah aktivitas mengakses suatu sistem atau jaringan tanpa izin. Pelaku hacking ini disebut dengan hacker. Setelah mendapatkan akses, mereka biasanya akan merusak sistem tersebut, mencuri data penting, hingga menyebar data tertentu ke publik.

2.    Phising

Phising adalah cyber crime dengan cara mengelabui korban agar bisa mendapatkan data penting. Mulai dari detail akun, personal, finansial, dan sebagainya. Data tersebut biasanya akan mereka jual, untuk memeras Anda, hingga melakukan aksi phising lainnya.

Berkembangnya kejahatan siber ini melahirkan banyak jenis-jenis phising yang perlu Anda waspadai, misalnya seperti email phising, spear phising, web phising, dan angler phising.

3.    Spoofing

Spoofing adalah saat pelaku menyamar sebagai pihak yang Anda kenal. Efeknya, mereka bisa dengan mudah mendapatkan kepercayaan Anda untuk menjalankan aksinya. Misalnya, mencuri informasi, menguras saldo Anda, mengirim virus di perangkat Anda, dan masih banyak lainnya.

4.    Cracking

Cracking adalah percobaan memasuki suatu jaringan atau sistem komputer dengan cara paksa. Umumnya, bertujuan untuk hal-hal yang ilegal, seperti mencuri, memanipulasi, melihat informasi sensitif, hingga menanam virus di jaringan atau komputer tersebut.

5.    Carding

Carding adalah kejahatan yang berupa pembobolan kartu kredit untuk mencuri informasinya, sehingga bisa mereka gunakan untuk kepentingan pribadi. Misalnya, melakukan transaksi masal atau mencairkan saldo limit kartu ke rekening pelaku. Efeknya, tagihan kartu kredit Anda tiba-tiba akan membengkak.

6.    Spamming

Spamming adalah kejahatan siber dengan menyebarkan email tidak jelas secara massal. Alhasil, inbox Anda akan penuh dan email yang memang penting justru tak bisa masuk. Isi email ini biasanya promo besar-besaran, link mencurigakan, atau pemberitahuan yang tak jelas.

7.    Pemalsuan Identitas

Seperti namanya, pemalsuan identitas adalah saat pelaku menggunakan identitas palsu untuk menjalankan tindakan kriminal. Biasanya, kejahatan yang mereka lakukan adalah penipuan online, pencucian uang, hingga untuk mendapatkan akses ke jaringan tertentu.

8.    Data Forgery

Data forgery adalah pemalsuan data yang biasanya berbentuk dokumen dengan jenis scriptless document. Dokumen jenis ini umumnya milik institusi atau lembaga yang mempunyai situs web database. Biasanya, pelaku akan membuatnya seolah-olah “salah ketik” sehingga orang lain tanpa sadar memasukkan data pentingnya.

9.    Corporate Data Theft

Jenis cyber crime ini adalah saat pelaku meretas website perusahaan, lalu mencuri data-data penting yang ada di sana. Kemudian, pelaku akan menggunakan data tersebut untuk profit pribadi, seperti mereka jual di dark web dengan harga fantastis.

10.    Cyber Extortion

Cyber extortion adalah kejahatan dengan modus meminta uang tebusan atas data sensitif yang mereka curi. Serangan ini bisa menyerang individu, organisasi, maupun perusahaan. Nantinya, setelah Anda membayar tebusan, maka pelaku akan memberikan password untuk mengakses data tersebut.

11.    Cyber Terorrism

Cyber terrorism adalah kejahatan bersifat terror melalui dunia maya. Seringnya berbentuk spam pesan yang mengganggu, menelpon tak jelas, mengirimkan gambar menjijikan, dan sebagainya. Tak jarang, pelaku juga meminta bayaran tertentu agar berhenti melakukan aksinya.

12.    Cyber Espionage

Cyber espionage adalah kejahatan dimana pelaku memata-mata individu tertentu. Misalnya, pemilik bisnis kompetitor, lawan politik, bahkan hingga pejabat atau tokoh penting negara lain. Biasanya, pelaku akan menggunakan spyware di perangkat korban yang memungkinkan pelaku memantau semua aktivitas tanpa diketahui.

13.    Serangan Malware

Serangan malware adalah kejahatan menanam software atau aplikasi perusak di perangkat korban. Malware ini ada banyak jenisnya, seperti virus, worm, adware, dan sebagainya. Tujuan tiap jenis juga berbeda-beda, seperti merusak perangkat, menghapus data penting, dan masih banyak lainnya.

14.    Social Engineering

Social engineering adalah kejahatan siber yang berfokus untuk memanipulasi korban agar melakukan sesuatu. Biasanya, pelaku akan menghubungi korban secara langsung dengan aksi yang rapi. Sehingga, korban tak sadar telah menjadi sasaran social engineering.

15.    Pembajakan Software

Seperti namanya, pembajakan software adalah serangan siber untuk menggandakan software atau aplikasi demi keuntungan pribadi. Biasanya, pada software bajakan ini telah pelaku sisipkan virus atau program perusak lainnya. Di Indonesia sendiri, pemakaian software bajakan cukup tinggi hingga 83%.

16.    Penipuan Online

Penipuan online atau scam adalah mengambil uang atau sesuatu yang berharga dari orang lain dengan cara curang melalui dunia maya. Cyber crime ini bisa menyerang perseorangan atau perusahaan sekalipun. Begitu juga dengan platform yang mereka gunakan, seperti website, marketplace, atau media sosial.

17.     OTP Fraud

OTP fraud adalah kejahatan siber untuk mencuri kode OTP (One Time Password) Anda dengan cara memasang software, aplikasi, atau virus. Tapi, sering juga kejahatan ini pelaku lakukan melalui email, telepon, atau SMS. Utamanya, agar pelaku mendapatkan akses ke rekening atau m-banking Anda.

18.     Ransomware

Ransomware adalah software yang bisa mengunci data perangkat atau sistem Anda. Untuk mendapatkan kuncinya, Anda harus membayar sejumlah uang ke pelaku sesuai batas waktu yang mereka tentukan. Bila tidak, maka data Anda akan pelaku musnahkan.

19.      Deface Website

Deface website adalah mengubah tampilan dan fungsi suatu situs tanpa izin. Seringnya, kejahatan ini hanya mengubah tampilan seperti gambar, font, dan sebagainya. Tapi, tak jarang juga fungsi website mereka ubah sehingga pengunjung akan diarahkan ke situs lain.

20.     Serangan DDos

Distributed Denial of Service atau DDoS adalah serangan siber dengan cara membanjiri trafik pada suatu jaringan atau server. Efeknya, server akan down dan tak bisa diakses sama sekali. DDos ini cukup populer karena hacker menganggapnya mudah.

21.      Exploit Kit

Exploit kit adalah program yang bisa menyerang komputer dengan sistem keamanan rendah. Tujuannya, agar pelaku bisa menyusup ke komputer tersebut dan memanfaatkannya untuk berbagai kepentingan. Exploit ini cukup canggih sehingga korban biasanya tak menyadari.

22.      Cryptojacking

Cryptojacking adalah cyber crime dimana pelaku akan melakukan mining crypto di perangkat Anda tanpa izin. Biasanya, mereka menggunakan software khusus atau script tertentu di browser Anda. Jadi, bila Anda membuka browser tersebut, maka mining akan otomatis mulai.

23.       Exit Scam

Exit scam adalah serangan siber saat pelaku memindahkan sejumlah uang dari rekening bersama ke rekening pribadinya. Biasanya, uang ini berbentuk mata uang virtual atau crypto. Kejahatan ini terhitung masih baru dan cukup sering terjadi di dark web.

24.       SIM Swap

SIM swap adalah cyber crime yang memakai modus mengambil alih nomor ponsel atau kartu SIM Anda. Alhasil, nomor Anda akan tiba-tiba aktif dan menjadi milik pelaku. Tujuan utama SIM swap ini untuk meretas akun bank atau e-wallet Anda.

25.      SQL Injection

SQL injection adalah memanfaatkan celah keamanan pada layer basis data aplikasi menggunakan teknik injeksi kode. Biasanya, serangan ini terjadi karena aplikasi tak memiliki filter metakarakter sintaks SQL. Efeknya, pelaku bisa memasukkannya sebagai instruksi untuk mengakses database tersebut.

Dampak atau Kerugian Cyber Crime

ilustrasi dampak atau kerugian cyber crime

Sumber gambar: Pixabay

 

Berikut beberapa dampak atau kerugian cyber crime yang akan Anda rasakan:

  • Kerugian finansial
  • Merusak reputasi online Anda
  • Kehilangan data sensitif
  • Kerusakan data yang penting
  • Sistem komputer yang rusak
  • Jaringan yang corrupt
  • Menjatuhkan valuasi perusahaan
  • Kehilangan kredibilitas bisnis

Contoh Kasus Cyber Crime

Sebagai tambahan informasi untuk Anda, berikut beberapa contoh kasus serangan siber yang terjadi di dunia:

  • Pencurian data dari tiga juta akun Yahoo pada tahun 2014
  • Domino yang harus menebus 30 ribu Euro agar data 650 ribu pelanggannya tidak menyebar
  • Barack Obama yang menjadi korban cyber espionage untuk mencuri data penting terkait kebijakan luar negeri Amerika Serikat
  • Situs resmi KPU Kabupaten Seluma yang menjadi korban deface website
  • DDoS yang menyerang media BBC, sehingga hampir semua layanannya lumpuh
  • KingdotCom menayangkan acara televisi secara ilegal di websitenya hingga meraup untung sekitar $175 juta
  • Founder cryptocurrency OneCoin yang menghilang secara tiba-tiba dan meninggalkan para investor
  • Kasus Ransomware Wannacry yang menyerang beberapa website pemerintah beberapa tahun silam

Cara Mencegah Cyber Crime yang Ampuh

Lalu, bagaimana agar Anda tak menjadi korban serangan siber? Berikut beberapa cara mencegah cyber crime yang bisa Anda coba:

  • Jangan Asal Install Aplikasi: pastikan aplikasi berasal dari website resmi, Play Store, atau App Store.
  • Waspada Saat Membagikan Informasi Pribadi: baik itu mengisi form, mengisi survey tak jelas, hingga ikut tren di media sosial agar viral karena ini juga merupakan salah satu cara untuk menjaga jejak digital.
  • Gunakan Password yang Kuat: sebaiknya password Anda minimal 12 karakter serta mengandung kombinasi huruf dan angka.
  • Rutin Ganti Password: usahakan mengganti semua password Anda setiap dua atau tiga bulan sekali
  • Selalu Update Perangkat: update sistem operasi atau aplikasi biasanya akan menambal celah keamanan di versi sebelumnya
  • Pasang Antivirus: install antivirus terpercaya dan mempunyai reputasi bagus di perangkat Anda
  • Jangan Asal Klik Link: terutama di email atau SMS karena rentan phising
  • Waspada dengan WiFi Publik: sebaiknya, Anda hanya menggunakan wifi publik bila mendesak
  • Kunjungi Website yang Aman: pastikan website menggunakan https:// dan terdapat ikon gembok di sampingnya.

Hindari Cyber Crime dengan Mekari Sign!

Logo Mekari Sign

 

Sebagai pengguna internet, cyber crime adalah kejahatan yang tak bisa Anda remehkan. Serangan siber ini bisa menyerang siapa saja dan kapanpun. Bila tak hati-hati, Anda akan menjadi korban dan mengalami kerugian seperti yang sudah kami jelaskan di atas.

Contohnya, bila Anda hendak membuat tanda tangan secara online atau berniat menggunakan layanan pengesahan dokumen digital, pastikan layanan tersebut aman seperti Mekari Sign. Kenapa? Karena Mekari Sign merupakan penyedia tanda tangan digital yang telah berinduk ke Kominfo serta menyediakan meterai elektronik resmi terafiliasi Peruri. Dilengkapi fitur tanda tangan berbentuk QR Code, integrasi esign API, hingga e-Meterai API, Anda dapat melakukan pengesahan dokumen dengan cepat, praktis, dan pastinya aman.

Coba Mekari Sign Sekarang!

Kategori : Keamanan Digital
WhatsApp WhatsApp Sales