Dalam bidang ilmu forensik, ada sebutan penyelidikan untuk menangani kasus-kasus kejahatan siber yang ditemukan dalam perangkat digital, yaitu forensik digital. Digital forensik adalah istilah yang mengacu pada penyelidikan berbagai data digital pada semua perangkat. Namun, tidak semua paham akan istilah tersebut padahal ini sangat membantu Anda.
Ingin tahu lebih lanjut? Artikel ini akan membahas penjelasan lengkap mulai dari pengertian digital forensik, tujuan, komponen, hingga tahapan yang dapat Anda pelajari. Segera simak artikel berikut ini!
Apa itu Digital Forensik?
Digital forensic atau forensik digital adalah aktivitas penyelidikan untuk menemukan dan mengidentifikasi penemuan data konten digital sebagai barang bukti dalam suatu atau sejumlah perangkat teknologi, seperti handphone, komputer, laptop, dan lain sebagainya.
Umumnya, ini berguna untuk melacak dan memberantas kejahatan siber yang pemilik perangkat laporkan kepada pihak berwajib. Bukti-bukti kejahatan siber yang terjadi pada perangkat tersebut dapat berguna dalam proses pengadilan kasus pidana atau perdata.
Dasar hukum forensik digital diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Pasal 16 menjelaskan bahwa setiap informasi dan dokumen elektronik dapat dikembalikan secara utuh dalam masa tertentu. Segala informasi dan dokumen elektronik terkait harus dilindungi keutuhan, keotentikan, dan kerahasiaan. Forensik digital menjamin sejumlah persyaratan tersebut.
Baca Juga: Memahami Keamanan Digital dan Cara Menjaganya
Tujuan Digital Forensik
Ada beberapa tujuan untuk mendukung pemberantasan kejahatan siber yang mencuri atau mengambil data Anda, sebagai berikut:
1. Pengumpulan Bukti
Penyidik dapat mencari dan mengumpulkan sejumlah bukti pada aktivitas online seperti, pesan teks, foto atau screenshot, dan kirim e-mail. Penyidik juga harus memastikan bahwa bukti tersebut tidak dimanipulasi dalam bentuk apapun.
2. Pemulihan Data
Digital forensik dapat berguna untuk memulihkan data yang hilang secara sengaja ataupun tidak sengaja karena adanya kemungkinan data penting yang berhubungan dengan kasus antara pelaku dan korban.
3, Identifikasi Pelaku Kejahatan
Dengan pengumpulan bukti dan pemulihan data yang terhapus, pihak penyidik semakin mudah untuk mengidentifikasi pelaku kejahatan siber.
4. Mencegah Kejahatan
Ahli digital forensik dapat memberikan sejumlah langkah pencegahan yang efektif agar data Anda selalu aman terlindungi dari kejahatan siber dalam perangkat Anda. Ahli juga dapat memberikan ciri-ciri perangkat yang telah diretas dan yang belum oleh pelaku kejahatan.
Komponen Digital Forensik
Digital forensik melibatkan tiga komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan akhir dalam suatu penyelidikan atau proses lainnya. Tiga komponen tersebut, sebagai berikut:
1. Manusia (People)
Sumber daya manusia diperlukan untuk menjadi ahli digital forensik. Seorang ahli yang kompeten membutuhkan pengalaman dan keterampilan yang berkualitas untuk mempelajari sistem dan jaringan komputer dari ahli forensik lain.
2. Peralatan (Equipment)
Ahli digital forensik membutuhkan peralatan yang memadai untuk menjalankan tugasnya. Jelas bahwa perangkat elektronik dan teknologi informasi menjadi alat utama untuk menemukan bukti dan jejak digital.
3. Aturan (Protocol)
Aturan bertujuan untuk menggali, mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan segala bentuk bukti data dalam perangkat elektronik. Ada beberapa aturan khusus ketika proses pencarian dilakukan pada perangkat elektronik.
Tahapan Digital Forensik
Source: Research Gate
Berikut adalah lima tahapan digital forensik yang memiliki peran penting untuk mendukung perkara hukum, antara lain:
1. Persiapan (Preparation)
Suatu pemeriksaan atau pencarian bukti bermula dari tahap persiapan. Pada tahap ini, penyidik akan memperoleh informasi dari saksi pada kasus yang berlangsung.
2. Pengumpulan (Acquisition)
Ahli digital forensik dan penyidik akan melakukan pengumpulan bukti-bukti digital di perangkat digital terkait. Pengumpulan bukti ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak hilang, rusak, atau dimanipulasi.
3. Pemeriksaan (Examination)
Tahap pemeriksaan artinya segala penemuan bukti akan diperiksa relevansinya terhadap kasus yang berlangsung. Bukti digital yang telah terhapus akan dipulihkan kembali untuk melihat isi konten yang berkaitan dengan kasus.
4. Analisis (Analysis)
Ahli forensik akan menganalisis bukti digital yang telah dinyatakan relevan untuk laporan. Ahli forensik akan menarik benang merah dari kasus yang sedang dihadapi untuk mengungkapkan pola-pola tindak kriminal.
5. Pelaporan (Reporting)
Tahap akhir adalah pelaporan, yaitu pengambilan keputusan dan pemaparan laporan analisis data yang disusun secara jelas dan lengkap dari sudut pandang ahli forensik.
Baca Juga: Memahami Peran Tanda Tangan Digital dalam Mencegah Ancaman Cyber
Fungsi Tanda Tangan Digital dalam Digital Forensik
Tanda tangan digital merupakan salah satu alat bukti yang dapat menyatakan suatu dokumen sifatnya otentik atau tidak. Tanda tangan digital juga dapat memperlihatkan apakah isi suatu dokumen telah berubah atau tidak.
Struktur organisasi pengadilan telah memperoleh informasi terkait keotentikan suatu tanda tangan digital sehingga informasi tersebut bisa menjadi dasar dalam menangani kasus digital forensik ini.
Karena itulah tanda tangan digital penting karena menjadi faktor utama dalam keamanan dokumen yang mencakup pelacakan perubahan pada dokumen. Kasus digital forensik ini dapat mengungkapkan segala data digital Anda dengan tanda tangan digital.
Mekari Sign, sebagai penyedia layanan tanda tangan digital yang tepercaya, siap membantu Anda untuk melindungi dan mempermudah proses pengesahan dokumen dengan mudah dan aman. Segera gunakan tanda tangan digital sebelum orang lain mengambil data Anda.
Gunakan Tanda Tangan Digital untuk Dokumen yang Aman!