
Membangun rumah tangga tentu tidak lepas dari upaya bersama dalam menghimpun harta bersama. Namun, perpisahan atau perceraian dapat menimbulkan persoalan rumit terkait pembagian aset yang telah dikumpulkan.
Perjanjian pembagian harta bersama adalah solusi untuk mencegah perselisihan dan menjamin kepastian hukum bagi kedua belah pihak. Artikel ini akan membahas contoh surat perjanjian dan poin-poin penting yang perlu diperhatikan.
Apa Itu Perjanjian Pembagian Harta Bersama?
Perjanjian pembagian harta bersama adalah sebuah perjanjian tertulis yang dibuat oleh suami dan istri sebelum atau selama pernikahan yang mengatur bagaimana harta bersama mereka akan dibagi jika terjadi perpisahan atau perceraian.
Perjanjian ini dapat mencakup berbagai aspek, seperti:
- Jenis harta yang termasuk dalam harta bersama
- Proporsi pembagian harta bersama
- Mekanisme pembagian harta bersama
- Penyelesaian sengketa
Baca Juga: 3 Contoh Surat Gugatan Cerai Terlengkap Beserta Formatnya
Mengapa Perjanjian Pembagian Harta Bersama Penting?
Perjanjian pembagian harta bersama memiliki beberapa manfaat, di antaranya:
- Mencegah Perselisihan: Perjanjian ini memberikan kejelasan mengenai pembagian harta bersama, sehingga dapat mencegah perselisihan atau konflik antara suami dan istri jika terjadi perpisahan atau perceraian.
- Menjamin Kepastian Hukum: Perjanjian ini memiliki kekuatan hukum yang mengikat, sehingga dapat menjamin kepastian hukum bagi kedua belah pihak.
- Melindungi Hak dan Kepentingan: Perjanjian ini dapat digunakan untuk melindungi hak dan kepentingan masing-masing pihak, terutama jika salah satu pihak memiliki aset atau penghasilan yang lebih besar.
- Memberikan Fleksibilitas: Perjanjian ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing pasangan.
Format Surat Perjanjian Pembagian Harta Bersama
Berikut adalah contoh format surat perjanjian pembagian harta bersama yang dapat Anda jadikan referensi:
SURAT PERJANJIAN PEMBAGIAN HARTA BERSAMA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama             : [Nama Suami]
Pekerjaan       : [Pekerjaan Suami]
Alamat            : [Alamat Suami]
2. Nama             : [Nama Istri]
Pekerjaan    : [Pekerjaan Istri]
Alamat      : [Alamat Istri]
Menyatakan dengan sesungguhnya telah sepakat untuk membuat perjanjian pembagian harta bersama dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1: Harta Bersama
Harta bersama yang dimaksud adalah seluruh harta benda yang diperoleh selama pernikahan, baik berupa harta bergerak maupun harta tidak bergerak, termasuk tetapi tidak terbatas pada:
- Rumah
- Tanah
- Kendaraan
- Perhiasan
- Uang
- Saham
- Reksa dana
- Aset kripto
Pasal 2: Proporsi Pembagian
Harta bersama akan dibagi dengan proporsi [proporsi pembagian], kecuali disepakati lain oleh kedua belah pihak.
Pasal 3: Mekanisme Pembagian
Pembagian harta bersama akan dilakukan secara musyawarah dan mufakat. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka pembagian akan dilakukan melalui jalur hukum.
Pasal 4: Penyelesaian Sengketa
Setiap perselisihan yang timbul dari perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka perselisihan akan diselesaikan melalui jalur hukum.
Pasal 5: Penutup
Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani di [kota], pada tanggal [tanggal].
Tanda Tangan
[Nama Suami] [Nama Istri]
Saksi-saksi
- [Nama Saksi 1]
- [Nama Saksi 2]
Baca Juga: Hukum Waris: Sistem Pembagian Harta Warisan di Indonesia
Contoh Surat Perjanjian Pembagian Harta Bersama
1. Contoh surat perjanjian pembagian harta bersama secara umum

2. Contoh surat perjanjian pembagian harta

Sumber: Scribd
3. Contoh akta kesepakatan dan pembagian harga bersama

Sumber: Scribd
Tips Membuat Perjanjian Pembagian Harta Bersama
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam membuat perjanjian pembagian harta bersama yang komprehensif dan sesuai dengan kebutuhan Anda:
- Buatlah perjanjian secara tertulis dan ditandatangani oleh kedua belah pihak. Perjanjian tertulis memiliki kekuatan hukum yang lebih kuat dibandingkan perjanjian lisan. Pastikan kedua belah pihak menandatangani perjanjian tersebut di atas materai dan di hadapan saksi.
- Cantumkan identitas suami dan istri secara lengkap. Sertakan nama lengkap, nomor identitas (KTP), pekerjaan, dan alamat kedua belah pihak.
- Sebutkan jenis harta yang termasuk dalam harta bersama secara rinci. Cantumkan semua jenis harta benda yang diperoleh selama pernikahan, baik berupa harta bergerak (misalnya, kendaraan, perhiasan, uang) maupun harta tidak bergerak (misalnya, rumah, tanah).
- Tentukan proporsi pembagian harta bersama dengan jelas. Proporsi pembagian dapat disepakati bersama, misalnya 50:50 atau sesuai dengan kontribusi masing-masing pihak.
- Atur mekanisme pembagian harta bersama dan penyelesaian sengketa. Jelaskan bagaimana cara pembagian harta bersama akan dilakukan dan bagaimana menyelesaikan perselisihan jika terjadi ketidaksepakatan.
- Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan hindari istilah-istilah hukum yang rumit. Pastikan perjanjian mudah dimengerti oleh kedua belah pihak. Jika perlu, konsultasikan dengan ahli hukum untuk mendapatkan bantuan dalam menyusun perjanjian.
- Sahkan perjanjian di hadapan notaris untuk memberikan kekuatan hukum yang lebih kuat. Perjanjian yang disahkan oleh notaris memiliki kekuatan hukum yang lebih kuat dan dapat digunakan sebagai alat bukti yang sah di pengadilan.
Baca Juga: Format dan Contoh Surat Banding Secara Lengkap
Itu dia beberapa contoh dan tips membuat surat perjanjian pembagian harta bersama. Anda dapat menjadikan informasi tersebut sebagai referensi dalam membuat perjanjian Anda sendiri. Pastikan perjanjian disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi Anda.
Mekari Sign menyediakan solusi tanda tangan digital yang aman dan mudah digunakan. Anda dapat menggunakan Mekari Sign untuk menandatangani perjanjian pembagian harta bersama secara digital, sehingga lebih praktis, efisien, dan terjamin keamanannya.
Proses dokumen jadi lebih cepat dengan tanda tangan digital!
