Apakah Anda pernah mengalami ketidaknyamanan saat melakukan transaksi konvensional? Seperti menunggu antrian bank yang begitu panjang atau bahkan tidak memiliki banyak waktu untuk sekadar bertransaksi melalui ATM. Untungnya, transaksi elektronik hadir pada era fintech sebagai jawaban atas rasa repot dan kekhawatiran tersebut dalam era transformasi digital.
Dengan kemajuan teknologi, transaksi elektronik seperti pembayaran tagihan atau transfer uang dapat dilakukan dengan mudah. Artikel ini akan menjelaskan konsep dasar transaksi elektronik dan cara menjaga keamanannya. Pelajari lebih lanjut di bawah ini!
Apa itu Transaksi Elektronik?
Secara sederhana, transaksi elektronik adalah perbuatan hukum yang bernilai secara elektronik atau digital antara dua entitas atau lebih dengan melibatkan penggunaan teknologi seperti komputer, smartphone, dan jaringan internet.
Dengan kata lain, transaksi ini memungkinkan kita untuk melakukan berbagai aktivitas keuangan tanpa harus bersentuhan fisik dengan uang kertas atau kartu kredit. Hal ini tentu menawarkan kemudahan bagi pengguna karena kini transaksi keuangan tidak perlu secara repot diurus dengan tatap muka.
Pada penggunaannya, transaksi elektronik mengedepankan keamanan dan privasi pengguna dimana identitas digital berperan penting sebagai salah satu komponennya.
Baca juga: Peran Tanda Tangan Elektronik pada Transaksi FinTech
Cara Kerja Transaksi Elektronik
Transaksi elektronik adalah bentuk pertukaran nilai yang tidak memanfaatkan uang tunai atau kertas. Cara kerja transaksi digital bervariasi tergantung pada platform pembayaran yang digunakan.
Sebagai contoh, ketika seseorang melakukan pembayaran menggunakan kartu debit atau kredit di supermarket atau merchant, data pribadi pada kartu tersebut direkam dan dikirimkan ke pihak penerbit kartu dan bank untuk memverifikasi keabsahan pemilik kartu dan ketersediaan dana.
Proses transaksi digital melibatkan pengiriman informasi keuangan melalui teknologi digital, seperti handphone atau komputer dan sistem pembayaran digital dapat melibatkan metode transfer bank, scan QR, atau penggunaan e-wallet dalam platform digital.
Karena itu, prinsip dasar dari cara kerja transaksi digital bergantung pada jenis metode pembayaran yang dipilih, namun intinya melibatkan pengiriman informasi keuangan secara digital untuk memperlancar transaksi tanpa menggunakan uang tunai atau kertas.
Bentuk-bentuk Transaksi Elektronik yang Mungkin Anda Ketahui
Dalam era transformasi digital, berbagai bentuk transaksi elektronik menawarkan kemudahan dan kenyamanan dalam mengelola keuangan. Berikut beberapa bentuk transaksi elektronik yang semakin mendominasi panggung keuangan modern:
1. Kartu Debit dan Kartu Kredit: Alat Pembayaran yang Praktis
Kartu debit dan kartu kredit telah menjadi ikon transaksi elektronik. Pengguna dapat dengan mudah melakukan pembayaran di berbagai tempat, baik di toko fisik maupun daring. Kartu ini memungkinkan pembayaran tanpa uang tunai, dengan data transaksi yang terekam dan dielola oleh bank penerbit kartu.
2. Online Banking: Akses Keuangan di Ujung Jari
Online banking membuka pintu bagi pengguna untuk mengelola rekening mereka secara digital. Melalui platform perbankan elektronik, nasabah dapat melakukan transfer, pembayaran tagihan, dan memantau aktivitas keuangan mereka dari kenyamanan rumah. Ini memberikan fleksibilitas dan efisiensi dalam pengelolaan keuangan.
3. QR Code: Mempermudah Transaksi Tanpa Kontak Langsung
Penggunaan QR code semakin umum dalam transaksi elektronik. Dengan hanya memindai kode tersebut menggunakan aplikasi pembayaran, pengguna dapat melakukan pembayaran dengan cepat dan mudah. QR code juga meminimalkan risiko kontak fisik dan menjadi pilihan populer di era pandemi.
4. e-Wallet: Dompet Digital yang Praktis
e-Wallet atau dompet digital memungkinkan pengguna untuk menyimpan uang secara digital dan melakukan pembayaran dengan mudah. Dengan menyimpan informasi kartu atau saldo dalam aplikasi, pengguna dapat membayar tagihan, berbelanja online, atau bahkan mentransfer uang antar pengguna e-Wallet.
5. Electronic Cash: Transaksi Tanpa Uang Fisik
Electronic cash menggambarkan konsep uang digital yang dapat digunakan untuk membayar barang atau jasa. Pengguna dapat mengisi saldo elektronik dan melakukan transaksi tanpa melibatkan uang fisik. Electronic cash menawarkan kemudahan dan keamanan, menjadi alternatif modern untuk uang kertas dan koin.
Melalui beragam bentuk ini, transaksi elektronik terus berkembang, memberikan opsi yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pengguna. Dari kartu plastik hingga dompet digital, dunia keuangan semakin terbuka lebar di era digital ini.
Upaya Pengamanan Transaksi Elektronik
Dalam menghadapi ancaman keamanan yang semakin canggih di dunia digital, upaya untuk melindungi transaksi elektronik semakin ditingkatkan. Berikut adalah penjelasan rinci tentang berbagai metode pengamanan yang diterapkan dalam transaksi elektronik:
1. Aktifkan Two Factor Authentication (2FA)
Proteksi 2FA membawa keamanan transaksi ke level berikutnya dengan mewajibkan pengguna untuk memberikan dua bentuk identifikasi. Selain kata sandi, pengguna juga perlu mengkonfirmasi melalui perangkat kedua, seperti kode yang dikirim melalui pesan teks, email, atau aplikasi otentikasi.
Dengan menerapkan 2FA, bahkan jika kata sandi bocor sekalipun, akses tanpa izin akan tetap sulit dicapai tanpa adanya faktor kedua verifikasi.
2. Penerapan Teknologi Biometrik
Teknologi biometrik memanfaatkan ciri-ciri unik tubuh manusia untuk memverifikasi identitas pengguna. Pemindaian sidik jari, wajah, atau iris mata menjadi metode yang populer. Keunikan biometrik menjadikan proses identifikasi lebih sulit untuk disusupi, meningkatkan tingkat keamanan.
Selain itu, biometrik memberikan kenyamanan ekstra karena pengguna tidak perlu mengingat atau mengelola kata sandi.
3. Menggunakan Fitur e-KYC (Know Your Customer)
e-KYC memanfaatkan teknologi untuk verifikasi identitas secara cepat dan efisien. Dengan mengunggah dokumen identitas secara digital, pengguna dapat membuktikan identitas mereka secara elektronik. Proses ini tidak hanya mengurangi birokrasi, tetapi juga memastikan keamanan dalam layanan keuangan seperti pembukaan rekening atau transaksi besar.
Untuk menggunakan fitur e-KYC, pastikan Anda menggunakan fitur dari penyedia yang terpercaya seperti Mekari Sign. Fitur e-KYC yang Mekari Sign tawarkan patuh dengan regulasi dari Dukcapil sehingga memiliki validitas yang terjamin.
4. Implementasikan Enkripsi Data pada Komunikasi Anda
Komunikasi yang dienkripsi adalah fondasi utama keamanan transaksi elektronik. Protokol enkripsi seperti SSL/TLS memastikan bahwa data yang ditransmisikan antara pengguna dan server dienkripsi, sehingga menjadi tidak dapat diakses oleh pihak yang tidak berwenang.
Transformasi digital telah menunjukkan bagaimana inovasi terus membentuk cara kita berinteraksi dengan keuangan. Berbagai bentuk transaksi, dari kartu kredit hingga dompet digital, memastikan kemudahan dan kenyamanan tanpa meninggalkan fokus pada keamanan.
Keamanan transaksi elektronik menjadi poin penting yang terus diperkuat melalui penggunaan teknologi tinggi. Mulai dari 2-Factor Authentication hingga penggunaan biometrik, inovasi ini bertujuan untuk menjaga setiap transaksi tetap terlindungi dari ancaman keamanan yang mungkin muncul.
Melalui penerapannya, Mekari Sign menawarkan fitur e-KYC sebagai solusi terpercaya untuk verifikasi identitas digital dengan cepat dan aman. Jadi, jangan ragu lagi! Segera manfaatkan fitur e-KYC dari Mekari Sign untuk pengalaman transaksi yang lebih aman dan efisien. Jadilah bagian dari revolusi keuangan digital yang menjamin keamanan setiap langkahnya.
Mulai atur dokumen Anda hari ini!