
Tak bisa dipungkiri, bukti transaksi adalah salah satu dokumen penting dalam semua jenis transaksi. Baik itu transaksi pribadi, perusahaan, dan sebagainya.
Lalu, apa itu bukti transaksi?
Nah, artikel ini akan membahas bukti transaksi dengan lengkap untuk Anda. Mulai dari definisi, fungsi, jenis, hingga contohnya. Penasaran, kan? Maka dari itu, simak artikel ini sampai selesai ya!
Apa itu Bukti Transaksi?
Bukti transaksi adalah dokumen yang Anda gunakan sebagai tanda bukti bahwa suatu transaksi telah terjadi. Selain itu, bukti transaksi juga bisa berupa bukti suatu pihak harus mempertanggungjawabkan kewajibannya ke pihak lainnya. Contohnya, faktur, kwitansi, invoice tagihan pembayaran, dan semacamnya.
Fungsi atau Tujuan Bukti Transaksi
Pada dasarnya, berikut tujuan atau fungsi dokumen ini:
- Memberikan informasi yang detail tentang perubahan finansial pada perusahaan atau bisnis, karena adanya suatu transaksi
- Mengetahui pihak yang bertanggung jawab atas transaksi tersebut
- Mengetahui informasi yang berhubungan dengan sumber-sumber finansial, modal perusahaan, dan kewajiban yang harus dibayarkan
- Membantu Anda untuk memperkirakan potensi keuntungan bisnis kedepannya
- Sumber informasi yang berhubungan dengan laporan bisnis
- Menghindari terjadinya selisih, duplikasi atau kesalahan lain dalam pencatatan keuangan bisnis Anda
- Memastikan keaslian dan keabsahan suatu transaksi
- Bisa menjadi dokumen acuan bila nanti terjadi masalah yang tak Anda inginkan
Baca juga: 7 Contoh Surat Penagihan Berbagai Jenis, Terlengkap!
Manfaat Bukti Transaksi
Umumnya, berikut manfaat dokumen bukti ini:
- Dasar untuk pencatatan akuntansi di bisnis Anda
- Memastikan nominal yang Anda berikan atau terima sesuai
- Menghindari duplikasi pada pengumpulan data keuangan
- Mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pencatatan akuntansi
- Mengetahui pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya transaksi tersebut
- Bisa menjadi suatu media yang berisi data informasi keuangan
Jenis Bukti Transaksi
Ada dua jenis dokumen bukti ini, yaitu:
- Bukti Transaksi Internal — untuk transaksi yang terjadi di dalam perusahaan atau bisnis Anda. Contohnya, gaji pegawai, bonus, reimburse, dan semacamnya.
- Bukti Transaksi Eksternal — untuk transaksi yang melibatkan pihak dari luar perusahaan atau bisnis Anda. Contohnya, membayar vendor, membeli dari supplier, dan sebagainya.
11 Macam Bukti Transaksi dan Contohnya
Ada 12 dokumen bukti yang sering digunakan. Berikut penjelasan beserta contohnya masing-masing:
1. Nota Kredit
Saat Anda mengembalikan barang karena rusak atau tidak cocok, maka tindakan tersebut akan diarsipkan oleh penjual dalam nota kreditnya. Tujuan dari bukti ini adalah sebagai tanda bahwa penjual sudah menerima pengembalian barang dan permintaan pengurangan harga dari pembeli.
2. Nota Debit
Nota debit adalah dokumen yang berfungsi untuk melaporkan ketidakcocokan barang yang Anda terima ke penjual. Nota ini ditulis oleh pembeli dan isinya mengenai pemberitahuan nominal harga yang harus penjual kembalikan.
3. Nota Kontan
Nota kontan adalah dokumen yang penjual keluarkan untuk pembeli atas penjualan barang secara tunai (kontan). Biasanya, nota ini dibuat dengan salinan dua rangkap, di mana nota asli untuk pembeli, sedangkan salinannya untuk penjual sebagai arsip.
4. Faktur atau Invoice
Faktur atau invoice adalah dokumen yang menjelaskan mengenai barang yang dijual, seperti jumlah dan harganya. Dokumen ini penjual keluarkan untuk pembeli, dan berfungsi agar pembeli bisa meneliti barang yang sudah ia beli. Pada gambar di atas merupakan salah satu contoh invoice tagihan pembayaran yang sudah terisi lengkap.
Oh ya, bila invoice Anda memiliki transaksi bernilai lebih dari 5 juta rupiah, maka wajib dibubuhkan Meterai sesuai ketentuan PP No. 86 Tahun 2021, termasuk apabila menggunakan invoice digital. Pembayaran bea meterai pada invoice digital dapat melalui pembubuhan meterai elektronik.
Pelajari cara beli dan pembubuhan meterai elektronik di sini
5. Kuitansi
Kuitansi adalah bukti transaksi tanda terima uang atau bukti bahwa pihak lain telah menerima sejumlah uang. Kuitansi ini dibuat dan ditandatangani oleh pihak penerima uang dan diserahkan ke pihak yang melakukan pembayaran.
6.   Cek
Cek adalah perintah pembayaran agar suatu bank membayarkan sejumlah uang sesuai jumlah yang tertulis ke pihak yang membawa cek tersebut. Biasanya, cek terdiri dari dua bagian, yaitu bagian sebelah kiri sebagai arsip pihak yang mengeluarkan, sedangkan bagian kanan untuk pihak penerima pembayaran.
7. Bilyet Giro
Bilyet giro adalah surat perintah untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening nasabah, ke rekening penerima yang namanya tercantum di bilyet giro tersebut. Bisa berlaku untuk bank yang sama maupun bank lainnya.
8.   Memo
Memo merupakan salah satu bukti transaksi yang dikeluarkan pimpinan atau orang yang berwenang dalam suatu perusahaan. Bukti ini sangat singkat dan berisi maksimal 10 baris kata. Contoh dari transaksi memo adalah seperti gambar terlampir.
Apabila dokumen berbentuk soft file dan ingin menjadi bukti transaksi yang kuat, Anda dapat membubuhkan tanda tangan digital pada internal memo tersebut. Saat ini telah banyak tersedia beragam software ttd digital baik offline maupun online. Namun pastikan software tersebut telah tersertifikasi resmi agar dokumen tersebut memiliki kekuatan hukum yang kuat.
9. Bukti Kas Keluar
Bukti kas keluar adalah bukti pengeluaran uang yang dilakukan oleh perusahaan di suatu transaksi. Biasanya, untuk membayar biaya peralatan, perlengkapan, dan semua hal yang kantor Anda butuhkan.
10. Bukti Kas Masuk
Bukti kas masuk adalah dokumen yang memuat tentang penerimaan uang (kas) untuk perusahaan. Biasanya, bukti ini hanya dipakai oleh pihak internal perusahaan dan sebagai arsip ke depannya. Contohnya berupa uang tunai yang konsumen bayarkan, seperti cicilan, bunga, dan sebagainya.
11. Bukti Setoran Bank
Bukti setoran bank adalah slip setoran yang bank berikan ke nasabah saat menyetorkan sejumlah uang ke rekeningnya. Fungsi utama dari bukti transaksi ini adalah bila terjadi selisih kas di bank, maka slip ini bisa membuktikan mana yang benar.
12. Rekening Koran
Rekening koran adalah bukti mutasi yang dicatat oleh bank atas segala transaksi yang nasabah lakukan. Fungsinya, sebagai dasar penyesuaian pencatatan antara saldo kas menurut nasabah dan saldo kas menurut bank.
Kelola Bukti Transaksi Anda dengan Mudah!
Sekian penjelasan lengkap mengenai bukti transaksi. Melalui artikel ini, Anda sudah belajar mengenai pengertian bukti transaksi, fungsi, manfaat, jenis, hingga contohnya. Ternyata, dokumen bukti ini sangat penting, bukan? Oleh karena itu, pastikan setiap transaksi Anda memiliki bukti, ya!
Tidak hanya itu, perlu diingatkan kembali merujuk pada UU Bea Meterai, bila dokumen memuat bukti transaksi lebih dari 5 juta rupiah, maka wajib menggunakan meterai. Nah, bila bukti transaksi Anda berbentuk elektronik, maka Anda harus membubuhkan e Meterai. Untungnya, Anda bisa langsung membeli e-Meterai secara mudah di berbagai distributor maupun penyedia meterai elektronk resmi Peruri.