Daftar Isi
6 min read

Perbedaan QR Code dan Barcode: Mana yang Lebih Efektif?

Ditulis oleh:
Tayang
Bagikan artikel ini
WhatsApp X LinkedIn Facebook
Ringkasan

  • Barcode menyimpan data terbatas dan cocok untuk identifikasi produk, sedangkan QR Code menyimpan ribuan karakter dan lebih fleksibel untuk kebutuhan digital.
  • QR Code lebih cepat dan mudah dipindai dengan kamera ponsel, sementara barcode membutuhkan pemindai khusus dengan posisi yang presisi.
  • Restoran, UMKM, hingga supermarket memanfaatkan QR Code dan barcode untuk mempercepat layanan, transaksi, serta pengelolaan stok. Menurut Bank Indonesia, pengguna QRIS telah mencapai 50,5 juta pada 2024.
  • QR Code statis praktis untuk data permanen, sedangkan QR Code dinamis lebih tepat untuk kampanye karena dapat diperbarui dan dilacak performanya.

Saat berbelanja di supermarket, memesan makanan lewat menu digital, atau membayar lewat aplikasi, Anda pasti sering berhadapan dengan barcode dan QR Code. Keduanya terlihat mirip, tetapi cara kerja serta manfaatnya berbeda.

Bagi pelaku usaha, memahami perbedaan QR Code dan Barcode membantu memilih teknologi yang paling efektif untuk operasional maupun pemasaran. Ulasan lengkapnya bisa Anda temukan pada pembahasan berikut.

Perbedaan QR Code dan Barcode

Berikut enam aspek utama yang membedakan fungsi dan cara kerja keduanya:

1. Dimensi dan Struktur Kode

Barcode tersusun dari garis vertikal dengan ketebalan berbeda dalam satu dimensi. Pemindai laser membaca data dengan mengarahkan sinar ke garis secara horizontal. Struktur sederhana ini membuat barcode cocok untuk identifikasi produk di kasir atau gudang.

QR code berbentuk dua dimensi dengan pola kotak hitam-putih dalam matriks. Pola horizontal dan vertikal menyimpan data lebih banyak. Tiga penanda posisi di sudut kode membantu pemindai mengenali arah kode sehingga proses pemindaian berlangsung cepat meski dari sudut miring atau jarak tidak ideal.

2. Kapasitas Penyimpanan Data

Barcode menyimpan informasi terbatas, sekitar 20โ€“25 karakter berupa angka seri atau kode produk. Perusahaan menghubungkan data tersebut ke basis data internal untuk menampilkan detail harga, stok, atau nomor identifikasi.

QR code menyimpan ribuan karakter, mulai dari teks panjang, URL, file biner, hingga kontak vCard. Kapasitas ini memungkinkan Anda menyematkan menu digital, deskripsi produk lengkap, tautan unduhan aplikasi, atau informasi pemasaran lain dalam satu kode.

3. Kecepatan dan Alat Pemindaian

Barcode memerlukan pemindai laser yang membaca garis dalam satu tarikan. Proses ini berlangsung sekitar 100 milidetik, tetapi operator harus mengarahkan posisi pemindai dengan tepat agar hasil terbaca akurat.

QR code lebih fleksibel karena kamera ponsel dapat memindainya tanpa alat tambahan. Pemindaian berlangsung cepat, rata-rata 10 milidetik, dan tetap akurat dari berbagai sudut. Kondisi ini menjadikan QR code pilihan utama untuk transaksi pembayaran, tiket elektronik, hingga absensi digital.

4. Toleransi Kerusakan

Barcode kehilangan fungsi ketika terkena noda, goresan, atau garis buram. Tanpa sistem koreksi, data yang rusak tidak bisa terpulihkan, sehingga pengguna harus mengganti label dengan kode baru.

QR code lebih tangguh karena sistem error correction mampu memulihkan data meski sebagian pola hilang. Tingkat koreksi mencapai 30% tergantung pengaturan pembuatan kode. Keunggulan ini membuat QR code tetap berfungsi pada media cetak yang terlipat, tergores, atau kotor.

5. Fleksibilitas Penggunaan

Barcode berfungsi terutama untuk data offline, misalnya kode produk atau nomor inventori. Pengguna memindai kode untuk menghubungkan data tersebut ke basis data internal perusahaan.

QR code memberi fleksibilitas lebih besar karena langsung mengarahkan pengguna ke konten digital. Sekali pemindaian, Anda bisa membuka situs web, katalog online, profil media sosial, atau video promosi. Kondisi ini menjadikan QR code populer dalam pemasaran, layanan publik, hingga transaksi digital.

6. Keamanan

Barcode menyimpan data sederhana, sehingga pelaku kecurangan mudah memalsukan kode untuk menyamarkan stok atau manipulasi inventori.

QR code menyimpan informasi kompleks, tetapi juga membawa risiko berbeda. Pelaku bisa menyematkan tautan phishing yang mengarahkan pengguna ke situs berbahaya. Untuk menghindari ancaman ini, pastikan Anda memindai QR code dari sumber resmi dan terpercaya.

Baca Juga: Cara Membuat Tanda Tangan Barcode, Termudah!

Studi Kasus: Barcode dan QR Code dalam Praktik Bisnis

Dengan memahami perbedaan keduanya, Anda dapat melihat bagaimana barcode dan QR code secara strategis dalam berbagai industri.

1. QR Code di Restoran untuk Menu Tanpa Sentuhan

Banyak restoran mengganti menu fisik dengan QR code di meja. Pelanggan tinggal memindai untuk melihat menu, memesan, dan membayar lewat smartphone. Menurut Food & Wine, sistem ini mempercepat layanan, mengurangi kesalahan masuk pesanan, dan staf bisa fokus melayani tamu dengan lebih baik.

2. QRIS untuk Pembayaran Mudah oleh UMKM

Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) hadir sejak 17 Agustus 2019 sebagai standar bayar pakai QR di Indonesia. Merchant UMKM sejak saat itu dapat menerima pembayaran dari berbagai aplikasi tanpa alat tambahan. Menurut Bisnis.com, Pada 2024, pengguna QRIS mencapai 50,5 juta dan jumlah merchant menyentuh puluhan juta, sebagian besar UMKM.

Bank Indonesia menyatakan QRIS memudahkan transaksi tanpa uang tunai dan memperluas inklusi keuangan.

3. Barcode di Supermarket dan Gudang

Supermarket menerapkan barcode untuk mempercepat checkout. Staf hanya perlu menyapu barcode produk satu per satu. Gudang otomatis memperbarui stok begitu barcode dipindai. Praktik ini mempercepat pemeriksaan stok dan mengurangi antrean di kasir.

Baca juga:ย Apa itu Digital Signature? Cara Kerja, Kelebihan, dan Contoh Penggunaannya

Tips Efektif Mengoptimalkan Barcode dan QR Code

Berikut beberapa langkah yang dapat membantu Anda memaksimalkan fungsi barcode dan QR Code dalam bisnis sehari-hari:

  • Alat Pemindai: Arahkan kamera ponsel ke QR Code untuk memindainya. Untuk barcode, instal aplikasi pemindai khusus dari toko aplikasi.
  • Generator Kode: Gunakan platform seperti Canva, QR Code Monkey, atau TEC-IT untuk membuat kode. Tambahkan logo atau warna, lalu masukkan data dengan tepat karena kode statis bersifat permanen.
  • Keberlanjutan: Pilih QR Code dinamis agar Anda bisa mengganti tautan tanpa mencetak ulang. Strategi ini cocok untuk kampanye atau dokumen yang terus berubah.
  • Keandalan: Manfaatkan fitur koreksi kesalahan pada QR Code. Dengan begitu, pemindai tetap mengenali kode meski sebagian rusak, sangat berguna di gudang atau pabrik.
  • QR Code Statis: Gunakan QR Code statis untuk data permanen seperti URL situs atau kontak. Kode ini gratis dan berlaku tanpa batas.
  • QR Code Dinamis: Pakai QR Code dinamis untuk kampanye pemasaran. Anda bisa melacak jumlah pemindaian, lokasi, hingga perangkat yang digunakan, serta memperbarui konten kapan saja.

QR Code memberi efisiensi besar untuk transaksi dan distribusi informasi. Namun, perusahaan sebaiknya tidak berhenti pada kemudahan pemindaian saja. Sistem pendukung yang aman tetap menjadi kunci, terutama ketika kode menyimpan tautan menuju dokumen bisnis atau data sensitif. Dengan keamanan yang tepat, bisnis tidak hanya lebih efisien, tetapi juga lebih terlindungi dari risiko penyalahgunaan.

Mekari Sign reviewer
BintangMekari Sign Bintang Mahesaputra Wanda Reviewer
Senior Infosec & Compliance Officer di Mekari

Baca Juga: Fungsi QR Code, Cara Kerja, dan Cara Membuatnya


Pembahasan ini menunjukkan perbedaan utama antara QR Code dan Barcode, mulai dari cara kerja hingga penerapannya dalam bisnis. Dengan pemahaman yang jelas, Anda lebih mudah menentukan teknologi mana yang paling tepat untuk mendukung kebutuhan operasional, pemasaran, maupun pengelolaan dokumen bersama Mekari Sign.

Untuk menambah wawasan seputar manajemen dokumen, tanda tangan digital, dan strategi bisnis modern, Anda bisa membaca artikel lain di blog Mekari Sign. Di sana tersedia panduan praktis yang relevan agar keputusan bisnis Anda lebih terarah.

Optimalkan transaksi bisnis Anda dengan QR Code yang aman dan mudah dipindai bersama Mekari Sign

Fitur tanda tangan digital

Referensi

  • Bisnis.com โ€“ โ€œPopularitas QRIS Meningkat, Bank Pacu Integrasi Fitur Pembayaranโ€ (26 Maret 2024)
  • Food & Wine โ€“ โ€œHow QR Codes Can Make Restaurants Betterโ€
WhatsApp WhatsApp Sales