Surat Masuk & Keluar: Panduan Lengkap Perbedaan, Contohnya!

Ditulis oleh:
Tayang 21 Mei 2025
Ditinjau oleh:
Reviewer Annisa R. Annisa R. Reviewer Badge Annisa R.
Bagikan artikel ini
WhatsApp X LinkedIn Facebook

Dalam operasional setiap perusahaan atau instansi, surat masuk dan surat keluar memegang peranan vital sebagai media komunikasi resmi. Pengelolaan kedua jenis surat ini secara efektif tidak hanya menunjang kelancaran administrasi hal penting, tetapi juga menjadi cerminan profesionalisme.

Artikel ini akan membahas secara tuntas seluk-beluk surat masuk dan surat keluar, mulai dari pengertian dasar, perbedaan fundamental, jenis-jenis yang umum digunakan, hingga panduan praktis cara membuat dan mencatatnya, lengkap dengan contoh untuk mempermudah pemahaman Anda.

Apa Itu Surat Masuk dan Surat Keluar?

Surat masuk merupakan dokumen resmi yang diterima oleh sebuah organisasi dari pihak eksternal, seperti instansi pemerintah, mitra bisnis, maupun individu. Dokumen ini bisa berupa undangan rapat, permintaan data, surat edaran, hingga surat perjanjian kerja sama dengan supplier atau vendor.

Sebaliknya, surat keluar adalah dokumen yang dikirimkan oleh organisasi kepada pihak eksternal untuk menyampaikan informasi, memberikan balasan, atau mengajukan permohonan. Contohnya mencakup surat pemberitahuan resmi, surat balasan, maupun konfirmasi kerja sama.

Agar komunikasi tetap terdokumentasi dengan baik, setiap surat yang masuk dan keluar perlu dicatat, diklasifikasikan, dan dikelola secara sistematis. Salah satu alat bantu yang umum digunakan dalam proses ini adalah lembar disposisi yang membantu mendistribusikan informasi kepada pihak terkait secara cepat dan tertelusur.

Perbedaan Mendasar Surat Masuk dan Surat Keluar

Meskipun sama-sama merupakan alat komunikasi tertulis, terdapat perbedaan mendasar antara surat masuk dan surat keluar. Berikut adalah poin-poin utama yang membedakannya:

Aspek Perbedaan Surat Masuk Surat Keluar
Arah Komunikasi Diterima oleh organisasi/instansi. Dikirim oleh organisasi/instansi.
Sumber Surat Berasal dari pihak eksternal atau internal antar departemen. Dibuat oleh organisasi/instansi itu sendiri.
Tujuan Utama Membawa informasi, permintaan, atau pemberitahuan dari luar ke dalam organisasi. Menyampaikan informasi, instruksi, atau permintaan dari dalam organisasi ke pihak luar.
Inisiatif Pembuatan Inisiatif berasal dari pihak pengirim (eksternal/internal lain). Inisiatif berasal dari kebutuhan internal organisasi.
Tindakan yang Diperlukan Seringkali memerlukan tindak lanjut seperti pencatatan, pengarsipan, dan terkadang memerlukan lembar disposisi untuk diteruskan ke bagian terkait, atau pembuatan surat balasan. Merupakan hasil dari suatu keputusan, kebutuhan informasi, atau respons terhadap surat masuk. Setelah dikirim, biasanya diarsipkan.
Proses Pengelolaan Awal Dimulai dengan penerimaan, penyortiran, pencatatan, dan pendistribusian. Dimulai dengan perencanaan, penyusunan konsep/draf, persetujuan, penomoran, dan pengiriman.

Baca juga: Panduan Lengkap Tanda Tangan Elektronik di Indonesia

Mengapa Penting Mencatat Surat Masuk dan Surat Keluar?

Pencatatan surat masuk dan surat keluar bukan sekadar tugas administratif rutin, melainkan sebuah proses krusial yang memberikan banyak manfaat bagi organisasi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pencatatan surat sangat penting:

  • Dokumentasi yang Rapi dan Terpusat: Pencatatan memastikan semua korespondensi, baik yang diterima maupun yang dikirim, terdokumentasi dengan baik. Ini menciptakan arsip yang teratur dan mudah diakses ketika dibutuhkan.
  • Kemudahan Pelacakan (Tracking): Dengan adanya nomor agenda atau sistem pencatatan digital, setiap surat dapat dilacak statusnya, mulai dari penerimaan atau pengiriman hingga tindak lanjutnya. Ini sangat membantu dalam memonitor alur komunikasi.
  • Bukti Historis dan Referensi: Surat yang tercatat berfungsi sebagai bukti historis atas komunikasi yang telah terjadi. Ini bisa menjadi referensi penting untuk keputusan di masa depan, audit, atau bahkan penyelesaian sengketa.
  • Dasar Pengambilan Keputusan: Informasi yang terkandung dalam surat seringkali menjadi dasar bagi pimpinan untuk mengambil keputusan strategis. Pencatatan yang baik memastikan informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan.
  • Efisiensi Kerja: Administrasi yang terstruktur melalui pencatatan surat membuat pekerjaan bagian terkait menjadi lebih ringkas dan efisien. Waktu tidak terbuang untuk mencari surat yang terselip atau tidak tercatat.
  • Alat Ukur dan Evaluasi: Data dari pencatatan surat dapat digunakan untuk menaksir volume surat masuk dan keluar dalam periode tertentu. Ini bisa menjadi indikator aktivitas organisasi dan bahan evaluasi kinerja bagian administrasi.
  • Menjaga Kerahasiaan Informasi: Untuk surat-surat yang bersifat rahasia, proses pencatatan dan penyimpanan yang benar membantu menjaga kerahasiaan informasi agar tidak jatuh ke tangan pihak yang tidak berwenang.
  • Kepatuhan (Compliance): Dalam beberapa industri atau jenis organisasi, pencatatan dan pengarsipan surat merupakan bagian dari standar kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.

Jenis-Jenis Surat Keluar yang Umum Digunakan

Surat keluar memiliki beragam jenis, tergantung pada tujuan dan isi pesannya. Berikut adalah beberapa jenis surat keluar yang sering ditemui dalam operasional perusahaan atau instansi:

Jenis Surat Masuk

Jenis Surat Masuk Ditunjukan Untuk Tujuan Surat
Surat Undangan Rapat Manajer atau pimpinan unit Undangan dari instansi untuk menghadiri rapat resmi
Surat Permintaan Informasi Tim administrasi/CS Permintaan data dari publik atau rekanan
Surat Lamaran Pekerjaan HRD Surat dari kandidat yang melamar posisi tertentu
Surat Penawaran Kerja Sama Tim bisnis atau pengadaan Proposal kerja sama dari vendor atau mitra
Surat Edaran Pemerintah Unit operasional/perizinan Edaran dari kementerian atau lembaga pemerintah
Surat Pengaduan atau Keluhan Layanan pelanggan Keluhan dari masyarakat terkait produk/layanan
Surat Panggilan Instansi Hukum Legal atau pimpinan perusahaan Panggilan resmi dari pengadilan/kejaksaan
Surat Konfirmasi Pembayaran Tim keuangan Bukti pembayaran dari klien atau partner
Surat Permohonan Cuti Mahasiswa Bagian akademik Permintaan izin kuliah dari mahasiswa
Surat dari Orang Tua/Wali Murid Pihak sekolah Permintaan izin atau klarifikasi akademik

Baca Juga: 10+ Contoh Lengkap Surat Penawaran Kerja Sama dan Cara Membuatnya!

Jenis Surat Keluar

Surat keluar adalah dokumen resmi yang dikirim organisasi kepada pihak eksternal. Surat ini menunjukkan sikap profesional, memberikan informasi, dan memperkuat kredibilitas institusi.

Jenis Surat Keluar Ditunjukan Untuk Tujuan Surat
Surat Balasan Undangan Instansi pemerintah Respon atas undangan rapat atau pertemuan resmi
Surat Permohonan Izin Kegiatan Dinas atau otoritas terkait Permohonan untuk menyelenggarakan acara tertentu
Surat Pengantar Dokumen Klien, mitra, atau instansi Surat penyerta untuk dokumen penting yang dikirim
Surat Pemberitahuan Libur Kerja Karyawan dan mitra Informasi resmi terkait hari libur atau penyesuaian operasional
Surat Rekomendasi atau Referensi Pihak eksternal Surat resmi yang memberikan dukungan atau penilaian profesional
Surat Tugas atau Surat Dinas Karyawan atau pejabat Penugasan resmi untuk menjalankan kegiatan dinas
Surat Penawaran Produk/Jasa Calon pelanggan Proposal penjualan produk atau jasa
Surat Teguran Resmi Pegawai atau pihak ketiga Surat peringatan atas pelanggaran atau ketidaksesuaian prosedur
Surat Pengumuman Penting Umum atau institusi Informasi resmi tentang perubahan penting atau kebijakan
Surat Konfirmasi Jadwal Pertemuan Mitra bisnis atau pemerintah Penegasan atau balasan atas jadwal rapat atau pertemuan

Agar proses ini berjalan optimal, organisasi perlu memiliki sistem dokumentasi yang rapi dan aman. Penggunaan dokumen digital serta tanda tangan elektronik kini semakin umum untuk mendukung efisiensi serta mengurangi risiko kebocoran data.

Baca juga: Cara Membuat Surat Resmi dengan Format yang Tepat!

Cara Membuat Surat Keluar yang Baik dan Benar

Surat keluar yang disusun dengan benar mencerminkan profesionalitas dan dapat memperkuat keabsahan dokumen di mata hukum. Agar surat keluar Anda tidak hanya rapi tapi juga sah secara administratif, berikut panduan lengkapnya:

Format surat yang tepat bukan hanya soal kerapian administratif, tapi juga menentukan keabsahan hukum dokumen tersebut. Kesalahan struktur, penanggalan, atau identitas pejabat penandatangan bisa berdampak pada validitas surat, apalagi jika digunakan untuk keperluan formal atau kerja sama antar-instansi.

Mekari Sign reviewer
AnnisaMekari Sign Annisa R. Reviewer
Senior General Affairs di Mekari

1. Rancang Tujuan dan Informasi Surat Sejak Awal

Sebelum menulis, pastikan Anda sudah memahami maksud dan siapa yang akan menerima surat. Hal ini akan memengaruhi gaya bahasa dan tingkat formalitas yang digunakan.
Poin penting:

  • Tentukan tujuan utama surat (pemberitahuan, permohonan, undangan, dll)
  • Identifikasi penerima secara spesifik
  • Kumpulkan semua data relevan (tanggal, dokumen pendukung, nama penandatangan)

2. Gunakan Struktur Surat Resmi yang Tepat

Ikuti format surat keluar formal agar mudah dikenali dan terarsip rapi.
Struktur umum:

  • Kop surat: Identitas resmi instansi (logo, nama, alamat, kontak)
  • Nomor surat: Kode unik untuk pengarsipan
  • Tanggal surat: Waktu surat dibuat dan dikirim
  • Lampiran: Cantumkan jumlah jika ada
  • Perihal: Judul singkat isi surat
  • Alamat tujuan: Nama, jabatan, instansi, dan alamat lengkap penerima
  • Salam pembuka: Gunakan sapaan sopan dan formal

3. Tulis Isi Surat secara Padat dan Terstruktur

Susun isi surat dalam paragraf yang logis dan langsung ke tujuan.
Susunan ideal:

  • Paragraf pembuka: Latar belakang singkat
  • Paragraf isi utama: Penjelasan utama secara jelas dan baku
  • Paragraf penutup: Ucapan terima kasih, harapan, atau ajakan tindak lanjut
  • Salam penutup: Formal dan sopan (“Hormat kami,” dll)

4. Tambahkan Identitas dan Validasi Dokumen

Identitas penandatangan dan keabsahan dokumen penting untuk otorisasi.
Detail penting:

  • Nama dan tanda tangan pejabat berwenang
  • Jabatan dan nama perusahaan
  • Stempel instansi (opsional)
  • Tembusan bila perlu

5. Lakukan Review dan Koreksi Akhir

Sebelum dikirim, pastikan surat sudah dicek dari segi bahasa dan informasi.

  • Cek ejaan, tanda baca, dan format
  • Verifikasi data penting (nama, tanggal, nomor surat)
  • Lakukan proofreading oleh pihak lain bila memungkinkan

Cara Mengisi Surat Keluar dengan Tepat

Mengisi surat keluar adalah bagian penting dari administrasi dokumen perusahaan. Proses ini memastikan setiap surat tercatat rapi untuk keperluan pelacakan, arsip, hingga audit. Berikut panduan lengkap agar pencatatan surat keluar berjalan efektif, baik secara manual maupun digital.

1. Siapkan Media untuk Pencatatan Surat

Gunakan media pencatatan yang sesuai dengan sistem administrasi di perusahaan Anda.

  • Buku Agenda Surat Keluar (Manual): Buku besar berkolom yang digunakan untuk mencatat surat secara fisik.
  • Aplikasi atau Sistem Manajemen Surat Digital: Alternatif modern yang mempercepat proses dokumentasi dan pelacakan. Mekari Sign adalah salah satu solusi yang menyediakan pengelolaan dokumen digital lengkap dengan jejak audit.

2. Informasi yang Harus Dicatat

Setiap surat keluar perlu dicatat dengan informasi yang konsisten dan detail sebagai berikut:

  • Nomor Urut Agenda: Penomoran sekuensial surat keluar.
  • Tanggal Surat: Tanggal resmi pada surat yang dikirim.
  • Nomor Surat: Kode surat sesuai format internal perusahaan.
  • Penerima: Nama instansi atau individu serta alamat singkat.
  • Perihal: Ringkasan isi surat untuk identifikasi cepat.
  • Jumlah Lampiran: Jika ada dokumen pendukung yang disertakan.
  • Pengirim/Unit Pengolah: Bagian atau individu pembuat surat.
  • Tanggal Pengiriman: Tanggal aktual pengiriman surat.
  • Keterangan Tambahan: Informasi opsional seperti metode pengiriman (email, kurir, pos) atau catatan khusus lainnya.

3. Proses Pencatatan Surat Keluar

Lakukan pencatatan surat keluar secara sistematis untuk menjaga kelengkapan dokumen.

  • Catat Segera Setelah Finalisasi: Input data segera setelah surat ditandatangani, sebelum dikirim.
  • Lengkapi dan Verifikasi Data: Pastikan semua field terisi benar dan akurat.
  • Gunakan Format Konsisten: Terapkan format penulisan yang seragam untuk memudahkan pencarian di masa mendatang.

4. Arsipkan Salinan Surat Keluar

Setelah dicatat, simpan salinan surat untuk keperluan dokumentasi dan audit.

  • Gunakan metode pengarsipan berdasarkan nomor surat, tanggal, atau klasifikasi internal.
  • Simpan dalam bentuk fisik (fotokopi, karbon) atau digital sesuai kebijakan perusahaan.

Baca juga: 7 Contoh Surat Perjalanan Dinas, Terlengkap!

Contoh Surat Masuk dan Surat Keluar

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut adalah beberapa contoh sederhana yang mengilustrasikan format surat masuk (dari perspektif penerima) dan surat keluar (dari perspektif pengirim).

Contoh Surat Masuk

1. Surat Bisnis

Contoh Surat Bisnis Konfirmasi Pesanan

Sumber gambar: suratresmi

2. Surat Keputusan

Contoh Surat Keputusan Pengangkatan Jabatan

Sumber gambar: Nesabamedia

3. Surat Tugas

Contoh Surat Tugas Kerja

Sumber gambar: nesabamedia

 

4. Surat Perintah

Contoh Surat Perintah Kerja 4

Sumber gambar: kledo

Contoh-contoh di atas hanyalah sebagian kecil dari berbagai jenis surat masuk dan keluar yang ada. Format dan isi dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dan standar yang berlaku di masing-masing organisasi.

Tips Tambahan untuk Pengelolaan Surat yang Efektif

Selain memahami definisi, jenis, dan cara pembuatan, berikut beberapa tips tambahan untuk pengelolaan surat masuk dan keluar yang lebih efektif:

  • Gunakan Sistem Penomoran yang Konsisten: Baik untuk surat masuk maupun keluar, sistem penomoran yang jelas dan konsisten akan memudahkan pengarsipan dan pencarian.
  • Tentukan Alur Kerja yang Jelas: Siapa yang bertanggung jawab menerima surat masuk? Siapa yang berwenang menandatangani surat keluar? Alur kerja yang jelas menghindari kebingungan dan penundaan.
  • Manfaatkan Teknologi: Pertimbangkan penggunaan aplikasi manajemen dokumen atau e-office untuk digitalisasi proses surat-menyurat. Solusi seperti Mekari Sign dapat membantu dalam pembuatan, pengiriman, penandatanganan, dan pengarsipan surat secara digital, yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
  • Pelatihan Staf: Pastikan staf yang bertanggung jawab atas pengelolaan surat memiliki pemahaman dan keterampilan yang memadai.
  • Audit Berkala: Lakukan audit atau tinjauan berkala terhadap sistem pengelolaan surat Anda untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
  • Keamanan Dokumen: Pastikan surat-surat penting, terutama yang bersifat rahasia, disimpan dengan aman baik dalam bentuk fisik maupun digital.

Baca Juga: Apa Itu Audit Trail? Ini Fitur Canggih dan Aman di Tanda Tangan Elektronik


Itulah pembahasan lengkap seputar surat masuk dan surat keluar dari Mekari Sign. Dengan memahami perbedaan dan menerapkan praktik pencatatan yang akurat, perusahaan dapat menjaga efisiensi administrasi sekaligus memperkuat profesionalisme komunikasi bisnis.

Untuk solusi pengelolaan dokumen yang lebih modern dan efisien, Anda dapat memanfaatkan berbagai panduan praktis seputar dokumen legal dan manajemen bisnis lainnya di blog Mekari Sign.

Lengkapi Dokumen Anda Dengan Tanda Tangan Digital Resmi Dalam Hitungan Detik!

CTA Banner Tanda Tangan Digital
WhatsApp WhatsApp Sales