Saat melakukan transaksi elektronik, pernahkah Anda merasa terjebak dalam situasi di mana seringkali validitas dokumen atau kontrak disangkal dan memicu ketidakpastian?
Prinsip non-repudiasi atau bisa juga disebut sebagai prinsip nirsangkal muncul sebagai penyelesaian untuk masalah ini. Prinsip ini mendasari kekuatan tanda tangan digital dengan menghadirkan keyakinan bahwa sebuah kontrak atau dokumen tidak dapat disangkal hanya karena seseorang meragukan keasliannya.
Artikel ini akan mengurai pemahaman mendalam tentang prinsip non-repudiasi dalam konteks digital, mengulas aspek pentingnya, mekanisme kerjanya, serta implementasinya yang signifikan dalam menguatkan keandalan tanda tangan digital. Mari simak pembahasan berikut!
Apa itu Prinsip Non-Repudiasi?
Prinsip non-repudiasi adalah konsep yang menegaskan bahwa seseorang tidak dapat menyangkal keaslian atau keterlibatannya dalam pembuatan atau penandatanganan sebuah dokumen atau kontrak.
Untuk memahaminya dengan mudah, misalnya Anda memutuskan untuk menyewa sebuah apartemen. Anda dan pemilik apartemen menandatangani kontrak sewa yang disahkan menggunakan tanda tangan digital. Namun beberapa bulan setelahnya, Anda menyatakan bahwa Anda tidak pernah menyetujui kontrak tersebut atau menandatanganinya secara online.
Pada kasus ini, bukti tanda tangan digital yang tercatat dalam kontrak menjadi titik penting. Informasi pribadi Anda seperti detail identitas dan cara tanda tangan yang khas tercatat secara jelas di dalam dokumen kontrak.
Dengan demikian, Anda tidak dapat menyangkal tanda tangan digital yang telah ada. Hal ini menguatkan bahwa Anda sudah menyetujui dan menandatangani kontrak sewa tersebut secara sah, membuktikan bahwa prinsip non-repudiasi menjadi penting dalam mengkonfirmasi kesepakatan yang sudah dilakukan.
Aspek Penting dari Prinsip Non-Repudiasi yang Perlu Anda Ketahui
Pentingnya memahami prinsip non-repudiasi dalam tanda tangan digital dapat dilihat dari empat aspek krusial:
1. Tanda Tangan Digital
Tanda tangan digital merupakan elemen kunci dalam prinsip non-repudiasi. Ini bukan hanya sekadar gambar tangan, melainkan kode digital yang unik terkait dengan identitas individu. Keunikan ini memberikan jejak yang tidak dapat disangkal terkait dengan transaksi atau kesepakatan.
Baca juga: Tanda Tangan Digital: Keabsahan, Fungsi, dan Cara Kerjanya
2. Metode Autentikasi
Penggunaan metode autentikasi yang kuat memastikan bahwa orang yang melakukan tanda tangan digital adalah individu yang seharusnya. Melalui proses otentikasi yang ketat, seperti penggunaan kata sandi, verifikasi dua faktor, atau biometrik, keabsahan identitas terjaga.
3. Sistem yang Tercatat
Pentingnya mencatat setiap langkah dalam proses transaksi tidak dapat diabaikan. Sistem yang tercatat mencatat dan menyimpan jejak setiap tindakan yang terjadi selama proses pembuatan tanda tangan digital. Hal ini menjadi bukti yang kuat dan tak terbantahkan dalam mendukung keabsahan transaksi.
4. Sertifikat Digital pada Tanda Tangan Digital
Penerapan sertifikat digital pada tanda tangan digital menjadi langkah krusial. Sertifikat ini merupakan penanda resmi dari lembaga yang terpercaya, mengonfirmasi bahwa tanda tangan digital tersebut sah dan terkait dengan individu atau entitas yang tepat.
Keseluruhan dari empat aspek ini saling terkait dan menegaskan prinsip non-repudiasi dalam tanda tangan digital, menguatkan keabsahan transaksi dan meminimalkan risiko penyangkalan.
Cara Kerja Prinsip Non-Repudiasi dalam Konteks Digital
Prinsip non-repudiasi dalam konteks digital bekerja dengan memastikan bahwa setiap tindakan atau kesepakatan yang dilakukan dengan menggunakan tanda tangan digital tidak dapat disangkal oleh pihak yang terlibat. Ini tercapai dengan beberapa langkah:
1. Tanda Tangan Digital yang Terenkripsi
Tanda tangan digital bekerja dengan menggunakan data kriptografi yang unik untuk setiap individu. Ini sering kali berupa kode-kode digital yang terenkripsi yang terkait erat dengan identitas pengguna.
Saat tanda tangan digital dibuat, data kriptografis ini mencatat identitas dan persetujuan seseorang terhadap dokumen atau transaksi.
2. Proses Autentikasi yang Terjamin
Sebelum tanda tangan digital dihasilkan, terdapat serangkaian langkah autentikasi yang kuat. Ini memastikan bahwa individu yang melakukan tanda tangan adalah orang yang seharusnya. Proses autentikasi ini bisa mencakup penggunaan kata sandi, verifikasi dua faktor, atau teknologi biometrik.
Sebagai tambahan dalam memastikan keabsahan tanda tangan digital, fitur e-KYC memainkan peran penting dalam proses autentikasi identitas sebelum pembuatan tanda tangan digital. e-KYC memanfaatkan teknologi untuk memverifikasi identitas pelanggan secara elektronik, memastikan bahwa individu yang membuat tanda tangan digital adalah orang yang seharusnya.
3. Rekam Jejak yang Tak Terbantahkan
Setiap langkah dalam pembuatan tanda tangan digital direkam dan dicatat dalam sistem. Informasi seperti waktu, identitas, dan proses autentikasi digunakan sebagai jejak tak terbantahkan yang menegaskan bahwa tanda tangan tersebut dibuat oleh individu yang sebenarnya.
4. Penggunaan Sertifikat Digital
Sertifikat digital biasanya digunakan sebagai tambahan untuk memastikan keaslian dari tanda tangan digital. Sertifikat ini berperan sebagai segel elektronik yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang dan mengonfirmasi identitas pengguna serta memvalidasi keabsahan dari tanda tangan yang digunakan.
Di Indonesia sendiri, tanda tangan digital resmi adalah tanda tangan digital yang telah tersertifikasi oleh PSrE (Penyelenggara Sertifikasi Elektronik).
Salah satu penyedia tanda tangan digital yang memenuhi persyaratan tersebut adalah Mekari Sign, platform penyedia tanda tangan digital yang tersertifikasi oleh PSrE dan diakui secara resmi di Indonesia.
Dengan menggabungkan keempat langkah ini, prinsip non-repudiasi dalam tanda tangan digital memastikan bahwa setiap tanda tangan yang dibuat merupakan bukti yang tak terbantahkan dari persetujuan atau kesepakatan yang sah antara pihak yang terlibat.
Implementasi Prinsip Non-Repudiasi dalam Tanda Tangan Digital
Dalam implementasi tanda tangan digital, terdapat proses kunci yang terjadi untuk memastikan keandalan prinsip non-repudiasi. Proses ini meliputi:
1. Masuknya Data
Proses dimulai dengan masuknya data terkait identitas dan persetujuan individu terhadap transaksi atau dokumen tertentu. Data ini kemudian diolah untuk menciptakan tanda tangan digital yang unik.
2. Proses Enkripsi
Data yang dimasukkan dienkripsi menggunakan algoritma kriptografi. Proses ini mengubah data menjadi kode-kode yang tidak dapat dipahami tanpa kunci kriptografis yang sesuai.
3. Proses Deskripsi
Ketika tanda tangan digital diperlukan untuk verifikasi, proses deskripsi dilakukan. Kunci kriptografis yang tepat digunakan untuk mengonversi kembali tanda tangan digital ke dalam bentuk yang dapat dibaca dan diverifikasi.
4. Keabsahan Tanda Tangan Digital
Setelah proses deskripsi, keabsahan tanda tangan digital diverifikasi dengan membandingkan informasi yang diterima dengan data asli yang dimasukkan pada awalnya.
Langkah ini memastikan bahwa tanda tangan digital itu sendiri tidak berubah dan tetap sesuai dengan persetujuan yang diberikan pada awalnya.
Dengan menerapkan serangkaian proses ini, prinsip non-repudiasi dijamin dalam tanda tangan digital, menjaga keabsahan transaksi dan kesepakatan yang terjadi, serta meminimalisir risiko penyangkalan dari pihak yang terlibat.
Perkuat Keabsahan Transaksi Digital Melalui Tanda Tangan Digital!
Prinsip non-repudiasi membawa keandalan dalam dunia tanda tangan digital, memastikan bahwa setiap transaksi atau kesepakatan yang ditandatangani tidak dapat disangkal.
Dengan langkah-langkah seperti tanda tangan digital yang terenkripsi, autentikasi identitas yang kuat, pencatatan transparan, dan penggunaan sertifikat digital, keabsahan setiap tanda tangan digital diperkuat secara substansial.
Untuk mengimplementasikan prinsip non-repudiasi, coba Mekari Sign sekarang! Mekari Sign hadir sebagai penyedia resmi tanda tangan digital resmi dan fitur e-KYC yang aman dan terpercaya karena telah tersertifikasi oleh PSrE. Coba sekarang untuk pelajari lebih lanjut.
Beralih ke tanda tangan digital tersertifikasi sekarang untuk pengesahan dokumen yang efisien!