Apakah Anda kebingungan memutuskan untuk menggunakan tanda tangan basah atau tanda tangan digital? Anda sudah datang ke tempat yang tepat!
Penggunaan digital signature online memang semakin populer akhir-akhir ini. Terutama, karena adanya pandemi beberapa tahun ini dan masih banyaknya perusahaan yang menerapkan WFH. Mungkin hal ini yang membuat Anda mulai melirik ke e-sign ini, tapi masih ragu untuk melakukannya.
Tak perlu khawatir, di artikel ini kami akan membahas head to head antara ttd basah dan ttd digital. Dengan begitu, Anda bisa tahu jenis tanda tangan mana yang sesuai dengan kebutuhan Anda saat ini. Tanpa berlama-lama lagi, yuk mulai!
Mengenal Tanda Tangan Basah
Berikut penjelasan lengkap mengenai ttd basah:
Apa Itu Tanda Tangan Basah?
Tanda tangan basah adalah jenis ttd tradisional yang sudah ada sejak berabad-abad lalu, hingga era sebelum masehi. Bagi banyak negara dan budaya, ttd basah biasanya dilakukan dengan memakai tinta, lalu digoreskan atau dicap pada suatu dokumen dan surat.
Menariknya, di peradaban kuno, ttd basah ini lebih banyak dipakai oleh kalangan bangsawan dan kaum elit. Biasanya, mereka memakai simbol khas sebagai cap tanda identitas tanda tangan tersebut. Contohnya, pada Mesir kuno yang memakai simbol gambar dan piktograf sebagai identitas untuk kertas dan tablet batu.
Nah, tahukah Anda kalau metode tanda tangan dengan simbol ini masih tetap dilakukan di zaman sekarang? Salah satu contohnya adalah Jepang. Di Negeri Sakura tersebut, hampir semua orang dewasa mempunyai semacam segel yang khas dan berbeda setiap orangnya. Segel ini berfungsi untuk menandatangani sesuatu dengan cara dicap.
Tanda tangan basah ini mulai berkembang pesat dan diterapkan luas ketika pendidikan dan tingkat literasi masyarakat semakin berkembang. Sebab, setiap individu sudah mempunyai kemampuan untuk menulis dan membaca, sehingga ttd pada surat resmi atau dokumen menjadi hal yang lumrah. Inilah kenapa ttd basah ini sudah menjadi kemampuan mendasar yang wajib dipunyai oleh semua orang.
Baca juga: Cara Membuat Tanda Tangan Sesuai Nama dan Contohnya [A sampai Z]
Keunggulan Tanda Tangan Basah
Berikut beberapa kelebihan ttd basah yang membuatnya tak lekang zaman sejak dahulu kala dan masih menjadi pilihan utama untuk sebagian orang:
- Tanda tangan ini tak membutuhkan energi khusus, sehingga tetap bisa dilakukan tanpa adanya listrik ataupun internet
- Unik bagi setiap individu, sehingga bisa menggambarkan kepribadian masing-masing orang sesuai ilmu grafologi
- Ttd ini mengharuskan Anda bertemu langsung dengan pihak lainnya. Bagi beberapa orang, hal ini menciptakan rasa percaya yang lebih baik
- Ttd ini bisa diwakilkan melalui surat kuasa, misalnya. Walaupun berisiko, tapi sangat membantu bila Anda tak bisa hadir
- Mudah untuk dilakukan oleh berbagai kalangan usia dan latar belakang
- Biasanya, ada pihak lain dalam ttd basah yang berperan sebagai saksi. Hal ini membuat tanda tangan tersebut bisa dikonfirmasi kebenarannya
Baca juga: Mengenal Perbedaan Paraf dan Tanda Tangan [Terlengkap]
Kekurangan Tanda Tangan Basah
- Ttd ini mengharuskan Anda untuk bertemu langsung dengan para pihak. Hal ini tentu saja cukup ribet, terutama bila sedang terjadi pandemi, bencana alam, jalanan macet total, dan sebagainya
- Tanda tangan ini sangat rawan untuk dipalsukan dan ditiru, apalagi bila ttd Anda pasaran atau tak terlalu unik. Hal ini tentu saja sangat merugikan bagi para pihak yang terlibat
- Ttd basah membutuhkan media fisik, baik itu pada selembar kertas, dokumen, dan sejenisnya. Alhasil, Anda akan lebih boros karena harus mengeluarkan biaya untuk mencetak, membeli kertas, dan sebagainya
Baca juga: Pemalsuan Tanda Tangan: Bagaimana Hukumnya di Indonesia?
Mengenal Tanda Tangan Digital
Seiring berkembangnya zaman, muncul juga jenis tanda tangan lain, yaitu tanda tangan digital. Berikut pembahasan lengkapnya:
Apa Itu Tanda Tangan Digital?
Tanda tangan digital atau digital signature adalah tanda tangan yang Anda bubuhkan pada dokumen digital atau dokumen elektronik. Permulaan dari ttd digital ini lahir dari ttd basah yang discan untuk dikirimkan secara jarak jauh melalui mesin faks.
Praktik tersebut sudah lumrah di Indonesia sejak tahun 1980-an silam, karena bisnis dan listrik telah menjangkau banyak wilayah. Akan tetapi, karena ttd digital tersebut merupakan generasi yang masih sangat awal, ttd ini jarang dipakai untuk kesepakatan bernilai besar atau dokumen penting lainnya.
Untungnya, seiring berkembangnya teknologi dan kemunculan internet, ttd digital juga ikut berkembang. Tak hanya melalui fax, Anda dapat membubuhkan tanda tangan digital pada dokumen elektronik yang dikirim melalui internet atau email. Inilah tanda tangan digital yang menjadi cikal bakal bentuk tanda tangan elektronik modern yang Anda kenal saat ini.
Baca juga: 3 Cara Membuat Tanda Tangan Email [Termudah!]
Perkembangan ttd digital semakin pesat seiring berbagai negara mulai melegalkannya, sehingga ttd tersebut bisa diakui keabsahannya di mata hukum. Di Indonesia sendiri, ttd digital baru sah di tahun 2008 saat UU ITE diterbitkan. Lalu, diperkuat lagi dengan berbagai undang-undang yang dirilis di tahun-tahun berikutnya.
Saat ini tanda tangan digital telah mencapai milestone baru di mana pada praktiknya dapat dibuat dalam bentuk QR code. Setelah itu, pengguna dapat memindai untuk verifikasi keaslian dokumen hingga keabsahannya.
Baca selengkapnya: Keabsahan Tanda Tangan Elektronik di Indonesia [Peraturan 2022]
Keunggulan Tanda Tangan Digital
- Ttd digital lebih praktis karena bisa Anda lakukan kapanpun dan di manapun, selama memang Anda memiliki perangkat yang mendukung
- Anda tak membutuhkan dokumen fisik, sehingga bisa menghemat biaya Anda
- Ttd digital merupakan teknologi ramah lingkungan, karena bisa mengurangi penggunaan kertas
- Tanda tangan digital sangat sulit dipalsukan, karena memiliki enkripsi canggih kriptografi dan Sertifikat Elektronik. Kedua hal ini mampu memverifikasi dan memvalidasi keaslian dokumen tersebut
- Dapat diubah berbentuk QR code sehingga memudahkan Anda melakukan verifikasi keaslian dokumen
Kekurangan Tanda Tangan Digital
- Hanya Tanda Tangan Elektronik Tersertifikasi saja yang bisa menjadi alat bukti elektronik di pengadilan
- Bagi orang yang kurang familiar dengan teknologi atau bukan tech savvy, maka membutuhkan edukasi khusus mengenai tanda tangan digital
Baca selengkapnya: Keuntungan Menggunakan Tanda Tangan Digital
BONUS: Jenis Tanda Tangan Lainnya
Selain tanda tangan basah dan digital, ada juga jenis tanda tangan lain, yaitu:
- Tanda Tangan Elektronik — semua metode tanda tangan atau validasi dokumen elektronik atau mengidentifikasi seseorang. Tanda tangan ini tak memerlukan Sertifikat Elektronik dan bisa Anda lakukan dengan gambar, inisial, atau menyalin ttd basah.
- Tanda Tangan Stempel — Anda membubuhkan cap atau stempel ke dokumen, biasanya menggunakan alat stempel khusus
- Tanda Tangan yang Diketik — seperti namanya, jenis ttd ini merupakan tanda tangan yang Anda ketik di suatu perangkat, seperti laptop, smartphone, dan sejenisnya. Alhasil, ttd ini juga memiliki pembuktian hukum yang lemah
Jadi, Mana Tanda Tangan yang Terbaik?
Jawabannya: tergantung kebutuhan Anda.
Tanda tangan basah cocok digunakan bila Anda belum familiar dengan ttd digital dan lebih nyaman untuk bertemu langsung. Sedangkan tanda tangan digital bisa Anda gunakan bila para pihak berjauhan dan Anda akan menandatangani dokumen elektronik.
Maka dari itu, sebaiknya Anda membaca penjelasan kedua tanda tangan di atas dengan baik-baik, lalu bandingkan kelebihan dan kekurangannya. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan jawaban yang sesuai kebutuhan.
Bila Anda tertarik untuk mencoba tanda tangan digital, pastikan bahwa platform yang Anda gunakan sudah terpercaya seperti Mekari eSign. Tanda tangan digital di Mekari Sign sudah tersertifikasi PSrE dan berinduk ke KOMINFO, sehingga dijamin aman dan berkekuatan. Yuk, selamat mencoba!